Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai al bathin, berikut pembahasannya.
Pengertian Al-Bathin
Al-Batin artinya Allah Maha Tersembunyi. Allah tidak dapat dilihat ataupun diraba oleh mahluknya. Meskipun kita tidak bisa melihat wujud Allah, tetapi sebenarnya kita sebagai manusia dapat mengetahui dan merasakan dalam hati tentang keberadaan Allah Swt dengan segala ciptaan dan nikmat-Nya.
Secara pengertian Al-Bathin merupakan Asma Allah yang bersifat tersembunyi atau tidak tampak baik dzat, sifat dan perbuatannya.
Allah Maha Tersembunyi dan Maha Mengetahui dengan apa yang kita perbuat. Segala perbuatan manusia pasti Allah mengetahuinya meskipun tidak terlihat wujudnya.
Bagi manusia yang menjalankan atas segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya kelak diakhirat dapat berjumpa dan melihat Allah Swt.
Dalil Tentang Al-Bathin
Allah berfirman dalam surat Al-Haadid ayat 3 “ Dialah yang awal, yang akhir, yang zahir dan yang batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Dengan Asma Allah Al-Bathin menjelaskan bahwa Allah swt maha mengetahui rahasia-rahasia yang tertutup, yang tersembunyi maupun yang halus.
Apapun yang dilakukan oleh seorang hambanya entah itu perbuatan yang mencerminkan ahlak terpuji maupun akhlak tercela maka Allah akan mengetahuinya.
Sebagaimana yang ditafsirkan oleh Nabi Muhammad Saw “ Ya Allah, engkau lah yang Maha Awal, maka tidak ada sesuatu pun sebelum-Mu, engkaulah yang Maha Akhir, maka tidak ada sesuatu pun setelah-Mu, Engkau lah yang Maha Tinggi, maka tidak ada sesuatu pun diatas-Mu, Engkaulah yang Maha Dekat, maka tidak ada sesuatu pun yang lebih dekat dari-Mu.” (HR. Muslim:7064)
Al-Bathin adalah asmaul husna yang bersifat ghaib dan tidak ada seorang pun yang mengetahui wujud-Nya. Tidak ada aib-aib yang harus ditutup-tutupi, dan tidak ada perbuatan-perbuatan yang harus disembunyikan oleh setiap manusia.
Dengan kebesaran Allah swt, maka akan mengetahui segalanya baik hal-hal yang tampak wujudnya maupun yang tersembunyi. Sungguh sangat mudah bagi Allah untuk menyebarkan siapa diri kita yang sebenarnya.
Terkadang kita dihormati oleh orang lain bukan karena kita adalah orang yang mulia, melainkan Allah menutup-nutupi keburukan-keburukan kita.