Sejarah

8 Alasan Amerika Serikat Menyerang Nagasaki dan Hiroshima

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sejak tahun 1939 hingga 1945 terjadi Perang Dunia II yang melibatkan antara blok poros dan blok sekutu. Perang yang diawali akibat kekalahan Jerman pada Perang Dunia I ini berakhir setelah Jepang yang merupakan bagian dari blok poros menyerah tanpa syarat kepada Amerika yang mana adalah bagian dari blok sekutu. 

Menyerahnya Jepang terjadi setelah 2 kota yakni Nagasaki dan Hiroshima diserang negeri Paman Sam dengan menggunakan bom. Lantas mengapa Amerika menjatuhkan bom di kota tersebut? Berikut penjelasannya. 

1. Misi Balas Dendam 

Pada Minggu, 7 Desember 1941 Pearl Harbour yang ada di Hawaii, Amerika Serikat dijatuhi bom oleh tentara pasukan Jepang. Hal tersebut dilakukan Kekaisaran Jepang lantaran negeri Matahari Terbit ini sangat mengantisipasi Amerika Serikat sehingga memilih untuk menyerang lebih dahulu. 

Akibat dari peristiwa pengeboman ini Amerika Serikat kehilangan 2.403 korban jiwa dan 1.178 warga luka-luka. Alasan ini lah yang menjadi awal mula peristiwa Hiroshima dan Nagasaki pada 6 Agustus dan 9 Agustus 1945 sebagai upaya balas dendam. 

2. Hiroshima Kota Padat Penduduk 

Sejak awal pasukan militer Amerika Serikat sudah menargetkan kota Hiroshima sebagai lokasi menjatuhkan bom. Kota yang disebut sebagai Kota Rahasia ini menjadi target utama lantaran memiliki banyak penduduk yakni mencapai 350.000 jiwa. Tempat ramai seperti ini lah yang menjadi incaran Amerika Serikat karena dianggap efektif dan akan membuat musuh mengalami banyak kerugian.

3. Markas Pasukan Jepang dan Pelabuhan Penting

Selain karena padat penduduk kota Hiroshima diserang pada tanggal 6 Agustus 1945 karena merupakan markas dari pasukan Kekaisaran Jepang. Banyak tentara Jepang yang berkumpul ditempat ini sehingga akan membuat pertahanan Jepang tak berdaya. 

Hiroshima juga menjadi pusat pelabuhan embarkasi yang sangat penting bagi Jepang pada saat itu. Tak heran jika kota yang jarang diserang selama PD II ini menjadi sasaran utama pasukan sekutu. 

4. Nagasaki Lebih Dekat dan Merupakan Industri Perkapalan

Nagasaki yang diserang tiga hari setelah Hiroshima sebenarnya bukanlah sasaran utama pasukan sekutu. Amerika Serikat pada awalnya menargetkan kota Kyoto dan Niigata karena merupakan kota religi yang membantu pasukan Jepang. Namun kedua kota tersebut dieliminasi karena jaraknya yang terlalu jauh dari pangkalan militer Amerika Serikat.

Setelah kedua kota tersebut batal menjadi sasaran utama, kota Kokoru sebagai gudang penyimpanan sejata menjadi sasaran baru tentara sekutu. Namun ternyata pasukan Amerika Serikat mengalami masalah teknis yang menyebabkan keterlambatan 30 menit dari jadwal. Dalam waktu 30 menit ini pabrik baja yang sengaja dibakar agar kota tertutupi kabut hitam.  

Amerika Serikat pun mengubah kembali target mereka menjadi kota Nagasaki karena dinilai lebih strategis dan lebih dekat. Kota yang sudah diserang sebanyak 12 kali selama PD II ini juga merupakan pusat industri perkapalan Jepang yang maju. Tak hanya kapal kota Nagasaki juga memproduksi berbagai alat perang lainnya. 

5. Bukan Kediaman Kaisar

Jepang sejak dahulu kala hingga saat ini dipimpin oleh seorang kaisar yang bertempat tinggal di ibu kota Tokyo. Meski pada awalnya Tokyo merupakan sasaran utama Amerika Serikat namun pilihan tersebut dibatalkan karena beberapa alasan.

Alasan tersebut adalah karena dampak yang tidak terlalu signifikan, Tokyo sudah porak poranda akibat serangan udara kecil pada tahun 1942 serta akan berpotensi serangan balik yang lebih besar dari warga Jepang .

Amerika mengkhawatirkan adanya balas dendam dari Jepang jika mengebom Tokyo karena Kaisar dianggap sebagai keturunan sang Dewa. 

6. Jerman Menyerah Lebih Dahulu

Blok poros atau disebut juga dengan blok fasis terdiri dari Jepang, Jerman, dan Italia. Sedangkan Blok sekutu terdiri dari Inggris, Perancis, Uni Soviet, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Sebelum Jepang diserang Jerman yang merupakan target utama dari Amerika sudah terlebih dahulu menyerah. 

Jerman menyerah pada 8 Mei 1945 dan negara blok fasis lainnya juga sudah kalah pada tahun 1944. Maka tinggal Jepang yang belum menyerah pada saat itu sehingga terget serangan Amerika berpindah dari Jerman ke Jepang. 

7. AS Merasa Terancam oleh Tentara Jepang

Pasukan Kekaisaran Jepang dinilai lebih kuat dan tangguh jika dibandingkan dengan Jerman. Hal tersebut sudah terlihat ketika mereka menghancurkan Pearl Harbour dan menjatuhkan Filipina dari Amerika Serikat. Tak heran jika Jepang menjadi ancaman terbesar bagi negara Super Power ini. 

Bukan hanya tentaranya saja yang kuat tetapi juga pertahanan kota Jepang dinilai sangat tangguh. Jepang memiliki banyak kota-kota rahasia yang digunakan sebagai tempat persembunyian sehingga bisa melakukan serangan dadakan kapan saja. Strategi tersebut tidak dimiliki oleh Jerman yang tata letak kotanya mirip dengan Amerika sehingga mudah untuk diserang. 

8. Jepang tidak Menyerah Meski Sudah diultimatum 

Sebelum mengebom dua kota yakni Nagasaki dan Hiroshima, Amerika Serikat terlebih dahulu mengeluarkan ultimatum agar Jepang menyerah. Namun pasukan Jepang yang gigih memilih untuk menghiraukan ultimatum tersebut. Ultimatum tersebut tertuang dalam perjanjian Potsdam yang disepakati untuk mengakhiri Perang Dunia II pada 1 Agustus 1945.