Perjanjian Potsdam: Latar Belakang, Isi dan Dampaknya 

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Perjanjian adalah kesepakatan yang dilakukan oleh antar perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa negara di dunia ini juga melakukan perjanjian dengan negara lain.

Perjanjian Postdam adalah kesepakatan yang telah disetujui antara blok sekutu yakni Amerika Serikat, Inggris dan Uni Soviet dengan blok fasis yakni Jepang, Jerman dan Italia, Konferensi ini dilakukan di Postdam, Jerman pada 17 Juli sampai 2 Agustus 1945 guna mengakhiri Perang Dunia II.  

Kesepakatan ini juga membahas tentang nasib Jerman setelah kekalahannya atas Amerika Serikat pada Mei 1945. 

Latar Belakang Perjanjian Potsdam 

Suatu perjanjian atau konferensi tidak akan terjadi begitu saja dan pasti ada penyebab yang melatarbelakangi hal tersebut. Latar belakang diadakannya Perjanjian Potsdam ialah kekalahan Jerman atas Amerika Serikat.

Jerman menyerah setelah negeri Paman Sam berhasil menundukkan Jerman dengan mendaratkan pasukannya di Pantai Normandia pada tanggal 6 Juni 1944.

Pemimpin Nazi Jerman yang terkenal kejam berhasil tewas di tangan Amerika pada 30 April 1945. Tragedi tersebut menjadi alasan bagi Jerman untuk menyerah tanpa syarat kepada pihak sekutu. Untuk menyelesaikan sengketa administrasi Jerman memilih untuk menempuh jalur diplomasi dengan sekutu. 

Kronologi Perjanjian Potsdam 

Sebelum diadakannya kesepakatan di Postdam, negara-negara yang terlibat melakukan pertemuan di Yalta, Rusia. Namun pihak sekutu menentang banyak keputusan-keputusan penting. 

Terlebih Presiden F.D. Roosevelt sebagai presiden dan perwakilan Amerika Serikat tewas tak lama setelah perjanjian. Posisi tersebut kemudian digantikan oleh Harry S. Truman yang mana lebih keras dalam menentang komunisme. 

Begitu juga dengan pihak Inggris yaitu Churchill yang menghilang secara mendadak sehingga harus digantikan oleh Clement Attlee, dan Ernest Bevin. Pihak Uni Soviet yang diwakili oleh Sekretaris Joseph Stalin terpaksa harus mengadakan perjanjian ulang mengingat kedua negara tersebut memiliki pengaruh yang sangat kuat. 

Konferensi pun kembali dilakukan untuk membuat kesepakatan yang baru dan mengimplementasikan yang telah dicapai pada Perjanjian Yalta. Lokasi yang dipilih tidak lagi di Rusia melainkan di kediaman Istana Cecilienhof, rumah Putra Mahkota Wilhelm di Kota Potsdam, Jerman.

Konferensi diwarnai suasana yang sangat berbeda dengan pertemuan sebelumnya yaitu di Yalta. Pertemuan di Postdam diselimuti ketegangan lantaran negara-negara yang terlibat terus mengedepankan kepentingan golongan sendiri daripada kepentingan bersama. 

Ketiga negara ini hanya berfokus pada pembagian wilayah Jerman dan Perbatasan Eropa. Setelah melewati berbagai perbedaan dan perselisihan, pertemuan ini akhirnya menemui titik kesepakatan pada 1 Agustus 1945 dan ditandatangani keesokan harinya.

Sesuai dengan lokasi berlangsungnya kesepakatan ini diberi nama Perjanjian Postdam atau dalam bahasa internasional dikenal sebagai Potsdam Conference. 

Tokoh Perjanjian Potsdam

Tidak semua orang dapat dipercaya untuk menjadi tokoh perwakilan dalam sebuah konferensi terlebih tingkat internasional. Berikut ini adalah daftar tokoh yang terlibat dan menandatangani Perjanjian Potsdam:

Harry S Truman

Harry adalah seorang pria kelahiran Missouri pada 8 Mei 1884 yang kelak menjadi perwakilan dari Amerika Serikat. Pada saat Konferensi Potsdam berlangsung ia menjabat sebagai presiden. 

Sebelumnya Harry adalah wakil presiden dari F.D Roosevelt yang meninggal pada tahun 1945. Harry kemudian naik jabatan untuk menggantikannya hingga akhir periodenya yakni pada 20 Januari 1953. 

Clement Richard Attlee

Clement Richard Attlee adalah Perdana Menteri perwakilan dari Britania Raya. Ia adalah pengganti dari PM Churchill yang menghilang tanpa jejak. Attlee mulai menjabat sejak tahun 1945 dan berakhir pada tahun 1951. 

Joseph Stalin

Joseph Stalin adalah seorang sekretaris sekaligus pemimpin dari Uni Soviet yang dikirim untuk menjadi perwakilan di perjanjian Postdam. Beliau sudah menjabat sebagai kepala negara sejak pertengahan 1920 hingga wafatnya yakni tahun 1953. 

Isi Perjanjian Potsdam

Perjanjian Potsdam memang diadakan untuk menentukan nasib Jerman setelah ditaklukan sekutu pada Perang Dunia ke II. Namun hal tersebut bukanlah tujuan satu-satunya melainkan juga untuk menentukan langkah-langkah rekonstruksi guna memperbaiki Eropa dalam seluruh aspek kehidupan pasca perang. 

Secara umum berikut adalah isi pokok dari Perjanjian Postdam:

  • Terbaginya wilayah Jerman menjadi dua yakni Jerman Barat dan Jerman Timur. Jerman Barat dalam penguasaan Inggris, Perancis dan Amerika Serikat sedangkan Jerman Timur berada dibawah kekuasaan Rusia atau Uni Soviet. 
  • Ibukota Jerman yakni kota Berlin juga dibagi menjadi dua bagian dan dalam pendudukan negara lain. Berlin dibagi menjadi Berlin Barat yang dikuasai oleh  Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis sementara Berlin Timur dikuasai oleh Rusia. 
  • Wilayah Danzig dan Niese berada di bawah kekuasaan Polandia.
  • Tentara Nazi ditetapkan sebagai penjahat perang sehingga dijatuhi hukuman yang akan diawasi oleh Mahkamah Internasional. 
  • Jerman harus merelakan demiliterisasi atau pengurangan kekuatan militer.
  • Jerman harus membayar denda sebagai bentuk ganti rugi kepada pihak sekutu.

Dampak Perjanjian Potsdam 

Diadakannya Perjanjian Potsdam menimbulkan beberapa efek atau dampak baik itu positif maupun negatif. Dampak positif dari konferensi ini adalah menjadi tanda dari berakhirnya perang dunia II. Sedangkan dampak untuk Jerman sendiri adalah terbaginya wilayah Jerman ke dalam 4 penguasa yakni Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet dan Perancis. 

Tembok Berlin yang memisahkan antara Jerman Barat dan Jerman Timur juga menjadi salah satu dampak dari perjanjian ini. Sejak berlakunya perjanjian ini Jerman memiliki dua sistem pemerintahan yaitu kapitalis di Jerman Barat dan komunis di Jerman Timur. 

Dibalik dampak positif setelah adanya perjanjian ini ada juga terdapat dampak negatif. Hubungan antara Amerika Serikat dan Inggris dengan Uni Soviet justru tidak begitu baik.

Hal tersebut dikarenakan sistem komunis Rusia yang dikhawatirkan akan mempengaruhi demokrasi di Amerika dan Eropa Barat. Akibatnya negara-negara tersebut terlibat dalam konflik perang dingin yang berlangsung selama 4 dekade. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn