Daftar isi
Setelah membahas mengenai monosakarida dalam pelajaran kimia, kali ini kita akan membahas mengenai asam nukleat.
Asam nukleat pertama kali ditemukan oleh ALbercht Kossel pada 1879. Monomer dari asam nukleat disebut nukleotida.
DNA (deoxyribonucleid acid atau asam deoksiribonukleat). DNA terdiri dari 4 ikatan basa yakni adenine, guanine, cytosine, dan thymine.
Rantai tunggal DNA tersusun atas 5’ fosfat bebas pada satu ujung dan gugus 3’ hidroksil (basa) pada ujung lainnya. Aturan Chargaff menyatakan bahwa proporsi purin dan pirimidin selalu sama.
Rosalind Franklin membuat struktur tiga dimensi dari DNA yang kemudian diperbaiki James Watson dan Francis Crick, bahwa DNA membentuk double heliks.
Double heliks dapat terbentuk akibat adanya ikatan dua basa nitrogen.
Ribonucleid acid nama lainnya yang memiliki struktur dua perbedaan dengan struktur DNA, yakni RNA terdiri dari 4 ikatan basa yakni adenine, guanine, cytosine, dan uracil.
Serta gugus gulanya ribosa bukan deoksiribosa. Karbon nomor 2 berikatan dengan gugus hidroksil sedangkan pada DNA karbon nomor 2 berikatan dengan hydrogen. Akibatnya pada RNA terbentuk rantai tunggal.
Berdasarkan strukturnya asam nukleat terbagi dua yakni:
Mari kita bahas komposisi dari asam nukleat
Tergantung letak nitrogennya berikata, gugus basa di dalam asam nukleta terbagi menjadi pirimidin dan purin. Jika nitrogen berikatan dengan karbon ke -1 dan membentuk struktur satu cincin maka disebut pirimidin. Sedangkan jika struktur cincinnya dua disebut purin.
Terdapat 3 basa dalam pirimidin yakni cytosine, thymine (DNA), dan uracil (RNA).
Sedangkan purin terdiri dari 2 basa yakni adenine dan guanine.
Berdasarkan jumlahnya nukleosida terbagi menjadi monoposfat, diposfat, dan triposfat.
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik, yaitu anabolisme dan katabolisme.
Tahapan katabolisme asam nukleat yaitu penguraian berturut-turut asam nukleat menjadi nukleotida, nuleosida, purin, pirimidin, dan asam urat. Dalam penguraian ini dilepaskan ATP sebagai sumber energi bagi tubuh.
Selain itu, terjadi juga katabolisme pirimidin terjadi reaksi-reaksi sebagai berikut. 1. Konversi sitidin menjadi uridin oleh enzim sitidin deaminase. 2. Fosforilasi deoksitimidin menjadi timin dan deoksiribosa-1-fosfat.