Penjaskes

12 Atlet Wanita Indonesia yang Berprestasi di Kancah Internasional

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Atlet atau sering disebut juga dengan olahragawan merupakan seseorang yang ahli dalam bidang olahraga. Banyak dari Mereka berasal dari kalangan laki-laki namun bukan berarti wanita tidak bisa menjadi seorang olahragawan. Berikut ini  adalah daftar atlet wanita Indonesia yang berprestasi di kancah Internasional. 

1. Aries Susanti Rahayu

Aries Susanti Rahayu adalah seorang atlet wanita dari cabang olahraga panjat tebing. Aries merupakan wanita kelahiran Grobogan pada 21 Maret 1995. Nama wanita yang kerap dipanggil dengan Ayu ini mulai meluas di tahun 2019 setelah mengalahkan perwakilan dari China yaitu Yi Ling Song dalam ajang International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup 2019. Ayu berhasil mencapai puncak dengan kecepatan 9.032 detik. 

Sebelumnya, pada tahun 2017 Ayu juga berhasil bersinar dengan membawa pulang perunggu dalam ajang yang diadakan di Teheran. Di tahun yang sama Ayu juga berhasil menyabet juara 2 pada ajang kejuaraan dunia Xiamen. Pada ajang olahraga 4 tahunan sekali yaitu Asian Games 2018 yang diadakan di Indonesia, Ayu kembali mengharumkan nama bangsa dengan memperoleh 2 medali emas di nomor speed. Atas prestasi-prestasi ayu yang gemilang itu lah ia dijuluki sebagai “Spider Woman. 

2. Sri Hartati

Sri Hartati adalah wanita kelahiran Pringsewu, Lampung pada 8 November 1984. Ia merupakan olahragawan angkat beban. Sri Hartati sudah menekuni olahraga ini sejak usianya masih 12 tahun. Latihan dan kerja kerasnya membuahkan hasil yang luar biasa pada tahun 2011 dengan menjuarai kejuaraan dunia yang diadakan di Puerto Rico. Dua tahun berikutnya yaitu pada tahun 2013, Sri Hartati kembali menjadi juara dalam kejuaraan dunia yang diselenggarakan di Norwegia. 

Pada tahun 2018 Sri Hartati berpartisipasi dalam kompetisi kejuaraan dunia angkat besi di Swedia. Pada kompetisi ini Sri hartati bahkan berhasil memecahkan rekor dunia dengan total angkatan 565 kg dalam 3  tingkatan berbeda. ketiga angkatan berbeda tersebut antara lain angkatan squat 225 kg, bench press 150 kg dan deadlift 190 kg. Prestasi-prestasi tersebut tentu saja membuat harum nama bangsa Indonesia dan membuatnya masuk dalam jajaran atlet berprestasi. 

3. Lindswell Kwok

Lindswell Kwok adalah olahragawan Wushu yang lahir di Medan 24 September 1991. Lindswell mulai menjadi perwakilan Indonesia pada ajang internasional tahun 2006. Ia menjadi perwakilan pada kompetisi level junior yakni World Junior Wushu Championships I atau WJWC. Pada ajang tersebut ia berhasil menyabet medali perunggu. Dua tahun berikutnya Lindswell kembali mewakili Indonesia di ajang dunia yaitu World Junior Wushu Championships II dan berhasil membawa pulang emas. 

Tahun 2009 Lindswell berhasil memperoleh emas dalam ajang World Wushu Championship. Ia bahkan menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang memperoleh emas. Dengan emas tersebut Lindswell membawa Indonesia pada posisi ke 9. Setelah berhasil menjadi juara di Asian Games tahun 2018 Lindswell Memutuskan untuk pensiun dan menikah dengan achmad Hulaefi yang sama-sama merupakan atlet wushu. 

4. Yayuk Basuki

Jika membahas tentang atlet wanita berprestasi maka nama Yayuk Basuki sudah sangat sering terdengar. Ia merupakan atlet tenis yang lahir 30 November 1972 di DIY dengan nama asli Nani Rahayu Basuki. Yayuk sudah memperlihatkan ketertarikannya pada dunia tennis sejak usianya 5 tahun. Pada tahun 1990 Yayuk bergabung dengan klub tennis PB Pelita. Ia dilatih oleh para pelatih profesional hingga berhasil menjadi juara dalam turnamen profesional. Hal tersebut merupakan kali pertama bagi tim Indonesia. 

Prestasi tersebut lah yang membawa Yayuk pada turnamen-turnamen bergengsi selanjutnya seperti Grand Slam Wimbledon  yang merupakan ajang paling tinggi dalam tenis. Yayuk merupakan satu-satunya atlet tenis Indonesia yang berpartisipasi dalam ajang WTA bahkan berhasil menembus 8 besar. Dalam perjalanan karirnya, Yayuk berhasil mengumpulkan 6 gelar tunggal WTA serta 9 gelar partai ganda. Pada tahun 2004, atlet yang memiliki julukan “The Jaguar of Asia” ini memutuskan untuk pensiun dan terjun ke dunia politik.  

5. Susi Susanti

Sebagian besar masyarakat Indonesia pecinta olahraga khususnya bulu tangkis pasti sudah tidak  asing lagi dengan nama Susi Susanti. Pemilik nama lengkap Lucia Francisca Susi Susanti lahir di Tasikmalaya pada 11 Februari 1971. Ia adalah salah satu atlet bulu tangkis tunggal putri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Atlet dengan julukan “Pengantin Olimpiade” dan “Super Susi” ini sudah bergabung klub bulu tangkis sejak usianya 7 tahun yaitu dengan PB Tunas Tasikmalaya. 

Sederet prestasi internasional yang pernah diraih Susi antara lain All England tahun: 1990, 1991, 1993, dan 1994. Susi Susanti juga berhasil merebut medali emas dalam olimpiade Barcelona tahun 1992. Pada tahun 1989 Susi Susanti berhasil membawa Piala Sudirman serta Piala Uber pada tahun 1994 dan 1996. Piala tersebut belum kembali diraih oleh Indonesia hingga saat ini. 

Selain menjadi putri terbaik Indonesia, ia juga pernah menjadi yang terbaik di dunia. Meski sederet prestasi tingkat dunia telah diraihnya namun Susi Susanti belum sempat menyabet juara dalam Asian Games. Ia memutuskan untuk gantung raket pada tahun 1998. Setelah pensiun ia pernah menjabat sebagai Kabid Binpres di PBSI hingga tahun 2020. 

6. Dedeh Erawati 

Dalam cabang olahraga lari gawang Indonesia mempunya Dedeh Erawati sebagai putri terbaik. Wanita kelahiran Sumedang pada 25 Mei 1979 ini sukses menjuarai SEA Games sebanyak 4 kali dan perunggu pada ajang Asian Games yang diadakan tahun 2009 di Guangzhou. Dedeh mulai menekuni lari gawang sejak tahun 1992. Namun karena usianya yang sudah tidak lagi muda ia tidak bisa bergabung dengan timnas tetapi ia masih bisa mengikuti kelas khusus untuk atlet diatas 30 tahun yaitu kelas master. 

Pada tahun 2016 Dedeh mengikuti ajang kompetisi World Master Athletic Championship (WMAC) yang diselenggarakan di Perth, Australia. Pada pertandingan tersebut, Dedeh turun dalam nomor lari 100 meter dan lari gawang 600 m dan 200 m. Ia menjadi wanita pertama dari Indonesia yang berpartisipasi kejuaraan dunia tersebut dan berhasil membawa pulang 2 emas dan 1 perak. 

Prestasinya tersebut dapat ia pertahankan selama tiga tahun berturut-turut. Prestasi Dedeh terus diulang dalam ajang WMACI Daegu tahun 2017, WMAC Malaga 2018, Ontario Masters Athletics, dan USA Track and Field (USATF) Masters. Dedeh membuktikan bahwa usia tidak menghalanginya untuk berprestasi. 

7. Irene Kharisma Iskandar

Belakangan ini nama Irene Kharisma Iskandar sedang banyak dibicarakan di dunia maya. Lalu siapa sebenarnya dia? Irene Kharisma Iskandar muda adalah atlet catur wanita Indonesia kelahiran 7 April 1992. Irene menjadi wanita Indonesia pertama yang mendapatkan gelar sebagai Grand Master bahkan ia juga meraih gelar Internasional Master pada tahun 2014 lalu. Pada saat menyandang gelar tersebut Irene masih duduk di bangku SMP. 

Irene mulai belajar catur sejak tahun 1999. Irene juga kerap bertanding di sektor putra untuk mengasah kemampuannya. Hasil dari latihannya, ia berhasil menyabet berbagai medali dalam ajang kejuaraan dunia seperti Dua medali perak pada SEA Games Vietnam tahun 2003, Juara 1 dalam Brunei Invitational IM Tournament 1 dan juara 2 dalam Brunei Invitational IM Tournament pada tahun 2010, The Best Woman Player di Queenstown Chess Classic di New Zealand tahun 2012, Juara Asian Continental Chess Championship yang digelar di Sharjah, Uni Emirat Arab, 2014 dan masih banyak lagi. 

8. 3 Srikandi 

Bagi kamu penikmat film Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan kisah “3 Srikandi”. Kisah 3 Srikandi tersebut terinspirasi dari 3 sosok atlet perempuan Indonesia yang berhasil mengharumkan nama bangsa melalui olahraga panahan. Ketiga wanita hebat tersebut adalah Nurfitriyana Saiman, Lilis Handayani, dan Kusuma Wardhani. Mereka berhasil mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia dalam Olimpiade Seoul tahun 1988.  

Nurfitriyana merupakan wanita kelahiran 7 Maret 1962 di Jakarta, Kusuma Wardhani lahir di Sulawesi Selatan pada tahun 1960, sedangkan Lilis Handayani lahir di Surabaya pada 15 April 1965. Ketiganya berhasil merebut medali dari tim Amerika Serikat yang berhasil menyamai skor Indonesia. sehingga harus dilakukan pertandingan ulang. Dalam pertandingan ulang tersebut akhirnya Indonesia kembali unggul dengan 72 poin. 

9. Elsa Manora Nasution

Dari cabang olahraga renang, Indonesia memiliki Elsa Manora Nasution sebagai salah satu atlet renang putri terbaik. Elsa merupakan atlet renang khusus gaya punggung asal Jakarta yang lahir pada 25 Oktober 1977. Bakat Elsa didapatkan dari sang ayah yang merupakan pelatih renang nasional yaitu Radja Nasution. Elsa kerap menjadi perwakilan Indonesia di berbagai kompetisi dunia seperti Sea Games. Dalam kompetisi tersebut Elsa berhasil membawa pulang perak dan perunggu pada tahun pada tahun 1991, 1993, 1995, 1997,1999, dan 2003.

Saat ini Elsa sudah tidak aktif menjadi atlet renang lagi. Kemampuannya ia salurkan dengan menjadi pelatih renang di sekolah miliknya yaitu Sekolah Renang Pari Sakti SCBD. Disana elsa melatih calon atlet renang mulai dari anak-anak hingga dewasa. 

10. Alexandra Asmasoebrata

Alexandra Asmasoebrata adalah atlet go kart yang lahir di Jakarta pada 23 Mei 1988 dengan nama lengkap Allida Alexandra Nurluthvia Soebrata. Perempuan yang akran dipanggil Andra sedari kecil sudah kenal dengan dunia balap lantaran sang ayah juga merupakan seorang pembalap yakni Alex Soebrata. Alexandra mulai bergabung dengan go kart sejak usianya 12 tahun pada saat itu ia berada di kelas 60 cc. 

Pada tahun berikutnya ia mengikuti ajang yang lebih berkelas yaitu kelas 125cc tingkat ASEAN. Keterampilan Andra begitu memukau hingga ditawari untuk berpartisipasi dalam ajang internasional yaitu kualifikasi Formula BMW Scholarship yang diselenggarakan pada tahun 2004 di Spanyol. Prestasi yang pernah diraih Andra antara lain 13th World Championship Junior rotax max pada tahun dan 1st China Formula Campus Asian Division pada tahun 2005. Selain itu, tahun 2007 Andra juga dinobatkan sebagai pembalap gokart wanita satu-satunya dari Indonesia bahkan di Asia 

11. Melati Daeva 

Cabang Olahraga bulu tangkis Indonesia memang dipenuhi oleh atlet-atlet berbakat yang tak pernah absen mengharumkan nama bangsa. Jika dahulu kala Indonesia mempunyai Susi Susanti, saat ini kita mempunyai Melati Daeva sebagai atlet bulutangkis terbaik. Berbeda dengan Susi Susanti yang dahulu berada di sektor tunggal, Melati berada di partai ganda campuran bersama dengan Praveen Jordan.Wanita kelahiran Banten, 26 Oktober 1994 ini sukses menyabet berbagai gelar di ajang kejuaraan dunia bulutangkis. 

Sebelum dipasangkan dengan Ronald Alexander dan berhasil menduduki peringkat 18 dunia. Setelah dengan Ronald barulah Melati dipasangkan dengan Praveen Jordan dan berhasil menduduki peringkat 4 dunia. Pada tahun 2020 Melati bersama dengan Parveen berhasil menjadi juara dalam ajang paling tua bulutangkis yaitu All England. Selain All England Melati/Praveen juga kerap meraih gelar dalam rangkaian tour BWF. 

12. Defia Rosmaniar

Defia Rosmaniar adalah atlet taekwondo yang lahir di Bogor, 25 Mei 1995 berhasil mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia dalam ajang Asian Games tahun 2018. Ketertarikannya dalam bela diri taekwondo sejak masih di bangku sekolah menengah pertama. Ia berlatih bersama dengan sang kakak yang juga merupakan atlet taekwondo.

Saat ini Defia berada di nomor poomsae. Pada tahun yang sama pula Defia berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia melalui Kejuaraan Asia Taekwondo 2018 bersama dengan Abdurrahman Wahyu.