Daftar isi
Mengacu pada ilmu sains, maka manusia modern saat ini merupakan hasil dari evolusi manusia-manusia pada masa purba kala. Berdasarkan data ada berbagai macam spesies manusia purba yang ditemukan di berbagai belahan Bumi.
Salah satu jenis manusia purba ditemukan di Afrika yang dikenal sebagai Australopithecus. Australopithecus anamensis memiliki spesies yang beragam salah satunya adalah Australopithecus anamensis yang akan diulas dalam pembahasan sebagai berikut.
Australopithecus anamensis adalah jenis manusia purba yang ditemukan di daratan Afrika. Australopithecus anamensis masih merupakan bagian dari Australopithecus yang diperkirakan hidup sekitar 3 juta tahun yang lalu. Spesies ini adalah spesies paling pertama yang berhasil ditemukan dari kelompok manusia purba Australopithecus.
Berdasarkan fosil yang ditemukan Au. anamensis tersebar di tiga tempat yaitu Teluk Allia, Kanapoi dan Sibolot. Diperkirakan manusia purba ini hidup pada 4 juta–3,8 juta tahun yang lalu.
Manusia purba Australopithecus Anamensis pertama kali dideskripsikan pada tahun 1995 setelah dilakukan penelitian terhadap fosil-fosilnya yang ditemukan pertama kali pada tahun 1965. Orang yang menemukan fosil pertama dari manusia purba ini adalah Bryan Patterson dari Universitas Harvard bersama dengan timnya.
Pada saat itu tim ini menemukan sebuah tulang lengan di Kanapoi, Kenya Utara dalam keadaan terkubur oleh abu vulkanik. Namun karena fosil yang ditemukan masih sedikit sehingga tidak cukup untuk mengidentifikasi. Penemuan kembali terjadi pada tahun 1994 yakni oleh Meave Leakey. Ahli paleoantropologi Inggris ini menemukan fosil gigi, rahang atas dan bawah, fragmen tengkorak, dan tibia di lokasi yang sama dengan penemuan pertama.
Setelah cukup lengkap fosil ini kemudian diidentifikasi oleh tim yang dipimpin Yohannes Haile-Selassie. Manusia purba ini kemudian diberi nama “Australopithecus anamensis” yang diambil dari bahasa Turkana yakni kata “anam” yang artinya “danau” sesuai dengan lokasi penemuannya. Pasangan nama genus “Australopithecus” diambil dari bahasa Latin yaitu “australo” yang artinya selatan dan kata “pithecus” dari bahasa Yunani yang artinya “kera”. Sehingga dapat diartikan sebagai manusia kera yang hidup di danau selatan.
Penemuan fosil-fosil manusia purba jenis ini kembali terjadi pada tahun 2006. Bahkan tahun 2016 seorang penggembala bernama Ali Bereino menemukan fosil tengkorak yang cukup utuh sehingga dapat diidentifikasi wajahnya.
Manusia purbakala umumnya hidup secara berkelompok lalu membentuk suatu gaya kehidupan sendiri. Berikut ini adalah bentuk-bentuk kehidupan “Australopithecus anamensis”.
Hingga saat ini para ahli belum dapat memastikan alat-alat yang digunakan oleh Australopithecus anamensis. Hipotesis yang saat ini diyakini para ahli adalah manusia purba ini masih menggunakan alat-alat yang sederhana seperti ranting dan kayu pohon yang dibentuk terlebih dahulu sebelum digunakan untuk mengolah makanan mereka.
Berdasarkan dari fosil tumbuhan dan hewan yang ditemukan di tempat yang sama dengan Australopithecus anamensis, diperkirakan mereka tinggal di sekitaran danau Turkana dan hutan di dekatnya. Sedangkan untuk makanan yang dikonsumsi mereka umumnya berupa tumbuh-tumbuhan, daun-daunan, buah, serta kacang-kacangan.
Kerangka fosil Australopithecus anamensis menunjukkan bahwa mereka adalah spesies yang berjalan dengan menggunakan dua kaki atau bipedal. Para ahli juga mengatakan bahwa mereka menghabiskan cukup banyak waktu di pohon yang artinya manusia purba ini pandai memanjat.
Ada dua kemungkinan Australopithecus anamensis memanjat pohon yakni untuk mencari makanan atau untuk menghindari diri dari binatang buas.
Australopithecus Anamensis memiliki ciri fisik seperti di bawah ini.
Hubungan yang dimiliki oleh Australopithecus Anamensis dengan manusia purba lainnya masih menjadi perdebatan di antara para ahli. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa Au anamensis ini merupakan nenek moyang dari Australopithecus afarensis. Namun ada juga yang mengatakan bahwa Au. anamensis justru bagian dari Australopithecus afarensis.
Pendapat lain mengatakan bahwa keduanya tidak memiliki keterkaitan satu sama lain. Teori lain berpendapat bahwa Australopithecus anamensis dan Australopithecus afarensis hidup di waktu yang tumpang tindih atau hampir bersamaan.