Awan Pelangi: Pengertian – Penyebab Terjadinya dan Jenis

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas mengenai fenomena alam yang unik dan cantik yaitu awan pelangi. Berikut penjelasannya mengenai penyebab, proses dan lokasi terjadinya fenomena awan pelangi. 

Apa itu Awan Pelangi? 

Awan Pelangi

Awan merupakan sempalan benda berwarna putih yang terlihat berada di antara kolong langit dan Bumi terutama pada siang hari. Pada dasarnya awan merupakan massa yang tersusun atas berbagai tetesan air yang membeku di lapisan atmosfer. Namun ternyata awan tidak hanya menghasilkan fenomena turunnya air hujan saja melainkan berbagai betuk dan warna yang unik.

Bahkan dalam kondisi tertentu awan tidak hanya berwarna putih melainkan berwarna-warni layaknya pelangi. Fenomena yang cukup langka ini memiliki nama lain seperti circumhorizontal arc yakni sebagai istilah sains. Adapun nama lainnya lagi yaitu pelangi api atau fire rainbow dikarenakan bentuknya yang tipis dan menyerupai api warna-warni yang berkobar di langit. 

Penyebab Terjadinya Awan Pelangi 

Awan pelangi rupanya lebih dekat dengan fenomena halo es dibandingkan dengan pelangi itu sendiri. Fenomena awan pelangi terjadi karena adanya difraksi yakni ketika terdapat air yang menetes mengenai sebuah kristal es dan kemudian menyebarkan cahaya matahari. Tetesan air tersebut akan menghasilkan cahaya warna-warni ketika di sekitarnya identik dengan panjang gelombang. 

Syarat Terjadinya Awan Pelangi 

Meski awan ada di seluruh belahan Bumi namun fenomena awan pelangi tidak terjadi di manapun bahkan hanya pada awan tertentu. Fenomena ini berlangsung ketika terdapat proses difraksi yang terjadi di 10° dari Matahari dan di awan yang sangat tipis. Dengan kata lain  penyusun awan tersebut yaitu tetesan air hanya berukuran 1 mikron. 

Jenis awan yang umumnya mampu menciptakan pelangi ini adalah  altostratus, altokumulus, lenticular dan sirus yang berada di dekat matahari. Syarat lainnya agar fenomena ini terbentuk adalah tetesan air harus tidak saling membiaskan satu sama lain. 

Tempat Terjadinya Awan Pelangi 

Fenomena awan pelangi ini merupakan fenomena yang hanya terjadi di wilayah tertentu dan paling sering yakni di langit Amerika Serikat. Sementara itu awan pelangi menjadi fenomena alam yang sangat langka di langit Eropa Utara. 

Awan pelangi juga diketahui sulit terjadi di langit yang berada di 55 derajat LU dan di langit selatan 55 derajat LS. Meski jarang terjadi namun awan pelangi akan berlangsung dalam kurun waktu cukup lama bahkan hitungan jam.

Fenomena ini dilaporkan pernah muncul di langit Tokyo, Jepang (2020), Singapura (2017), Michigan (2021), Washington (2019), West Virginia (2021) dan lainnya. 

Jenis Awan Pelangi 

Berdasarkan bentuknya awan pelangi terdiri dari dua jenis yakni sebagai berikut. 

Circumhorizontal Arc

Circumhorizontal arc

Circumhorizontal arc adalah yang paling umum terjadi yaitu awan pelangi busur sirkumhorizontal serta posisinya sejajar dengan cakrawala. Awan pelangi ini hanya terjadi pada awan cirrus terutama yang berada di ketinggian 58 derajat dari Matahari. Jenis ini juga tidak bisa terlihat di langit utara dan selatan yang berada di garis lintang 55 derajat. 

Circumzenithal Arc

Circumzenithal arc

Circumzenithal arc disebut juga dengan istilah “upside down rainbow” atau “pelangi terbalik” karena bentuknya seperti awan terbalik. Jenis ini terjadi di awan cirrus fibratus dan ketika matahari berada di ketinggian tidak lebih dari 32 derajat. 

Dampak Awan Pelangi 

Hingga saat ini belum ada laporan maupun hasil penelitian yang menunjukkan dampak negatif maupun positif dari terjadinya awan pelangi. Fenomena ini bahkan menjadi pemandangan langka yang menarik perhatian orang-orang. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn