3 Bagian Batang Otak dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Otak merupakan pusat pengendalian dan pengaturan utama dalam sistem saraf manusia. Sebagai organ kompleks, otak memiliki peran kunci dalam mengolah informasi sensorik, mengoordinasikan gerakan tubuh, mengatur fungsi-fungsi vital seperti pernapasan dan detak jantung.

Serta mendukung proses kognitif seperti berpikir, belajar, dan ingatan. Otak terdiri dari beberapa bagian dengan fungsi spesifik, dan interaksi kompleks antarbagian otak yang memungkinkan manusia untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Batang otak adalah bagian dari sistem saraf pusat yang terletak di pangkal otak. Ini merupakan lanjutan langsung dari sumsum tulang belakang dan terletak di bawah otak besar atau cerebrum. Batang otak menghubungkan otak tengah dengan sumsum tulang belakang.

Fungsi utama batang otak mencakup pengaturan fungsi-fungsi otomatis dan vital seperti pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah. Selain itu, batang otak juga berperan dalam mentransmisikan sinyal antara berbagai bagian otak dan mengendalikan beberapa refleks sederhana.

Dengan demikian, batang otak memainkan peran kunci dalam menjaga homeostasis tubuh dan menyelaraskan respons otomatis terhadap berbagai stimulus. Berikut merupakan bagain-bagian dari batang otak.

1. Medulla Oblongata

Medulla oblongata adalah bagian paling bawah dari batang otak dan merupakan perpanjangan langsung dari sumsum tulang belakang. Berlokasi di pangkal tengkorak, medulla oblongata memiliki peran vital dalam mengatur fungsi-fungsi otomatis dan dasar kehidupan.

Beberapa fungsi utama medulla oblongata antara lain sebagai berikut.

  • Mengatur pola dan kecepatan pernapasan

Medulla oblongata menjadi pusat pengaturan pernapasan dalam sistem saraf pusat serta mengontrol pola dan kecepatan pernapasan dengan mengatur aktivitas otot-otot pernapasan seperti diafragma dan otot-otot interkostal.

Medulla oblongata merespons perubahan dalam kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah untuk memastikan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup dan membuang karbon dioksida secara efisien. Dengan demikian, medulla oblongata memainkan peran penting dalam menjaga homeostasis respirasi.

  • Mengontrol denyut jantung dan tekanan darah

Di dalam medulla oblongata juga terdapat pusat kardiovaskular yang mengatur aktivitas jantung dan pembuluh darah. Pusat tersebut merespons berbagai faktor, termasuk tingkat oksigen dan karbon dioksida dalam darah, untuk mengatur denyut jantung dan tekanan darah dalam rangka menjaga keseimbangan dan homeostasis tubuh.

Medulla oblongata juga terlibat dalam mengatur vasokonstriksi dan vasodilatasi pembuluh darah. Pusat kardiovaskular di medulla oblongata mengontrol tonus pembuluh darah, yang mencakup kemampuan untuk menyempitkan (vasokonstriksi) atau melebar (vasodilatasi) pembuluh darah.

Regulasi tersebut berkontribusi pada pengaturan tekanan darah dan distribusi aliran darah dalam tubuh. Faktor-faktor seperti kebutuhan oksigen dan nutrisi di berbagai jaringan dan organ akan memicu respons dari medulla oblongata untuk memodulasi ukuran pembuluh darah sesuai kebutuhan tubuh.

  • Berperan dalam proses menelan makanan dan minuman

Selain berfungsi mengatur pola pernafasan, serta tekanan darah, medulla oblongata berperan dalam proses menelan makanan dan minuman. Medulla oblongata mengoordinasikan gerakan otot-otot yang terlibat dalam proses menelan, termasuk otot-otot yang bekerja pada tenggorokan dan esofagus.

Kemudian berfungsi sebagai kontrol refleks menelan, memastikan bahwa makanan atau minuman dapat bergerak dari mulut ke lambung dengan lancar dan tanpa hambatan. Proses tersebut melibatkan koordinasi yang kompleks dari sinyal saraf dan aktivitas otot yang dikontrol oleh medulla oblongata.

  • Merespons batuk, bersin, dan muntah

Medulla oblongata merespons rangsangan atau iritasi di saluran pernapasan dengan mengkoordinasikan serangkaian kontraksi otot-otot pernapasan untuk membersihkan jalur pernapasan. Sama seperti batuk, bersin adalah respons refleks terhadap rangsangan di saluran pernapasan.

Dan medulla oblongata berperan dalam menginisiasi serangkaian gerakan otot yang menyebabkan pelepasan udara secara tiba-tiba melalui hidung. Kemudian, juga terlibat dalam proses muntah. Sinyal dari berbagai stimuli yang diinterpretasikan sebagai benda beracun atau berbahaya dapat memicu respons muntah melalui koordinasi aktivitas otot-otot perut dan diafragma.

Medulla oblongata juga berfungsi sebagai penghubung antara otak dan sumsum tulang belakang, memfasilitasi transmisi sinyal antara keduanya. Dengan demikian, medulla oblongata memegang peran kunci dalam mempertahankan homeostasis tubuh dan mengkoordinasikan respons otomatis yang mendukung kelangsungan hidup.

2. Pons

Pons adalah bagian dari batang otak yang terletak di atas medulla oblongata dan di bawah otak tengah. Pons memiliki peran penting dalam mengatur berbagai fungsi, termasuk menjembatani komunikasi antara bagian-bagian otak yang berbeda.

Beberapa fungsi pons adalah sebagai berikut.

  • Mengatur siklus tidur dan bangun

Pons memiliki peran dalam mengatur siklus tidur dan bangun melalui keterlibatannya dalam sistem retikular aktivasi. Pusat pengaturan tidur dan bangun terletak di dalam otak, oleh karena itu pons bersama dengan bagian lain dari batang otak, membentuk bagian dari sistem retikular yang mengelilingi inti inti di otak.

Sistem retikular tersebut juga berperan dalam mempertahankan tingkat kesadaran dan kewaspadaan. Dengan demikian, pons yang menjadi bagian dari batang otak, memiliki kontribusi dalam regulasi siklus tidur dan bangun melalui pengaruhnya terhadap sistem retikular aktivasi.

  • Mengendalikan gerakan mata

Di dalam pons, terdapat inti saraf yang terlibat dalam koordinasi gerakan mata serta membantu mengontrol gerakan mata horizontal dan vertikal melalui jalur saraf yang menghubungkan otak tengah (mesencephalon) dan otak besar (cerebrum).

Bagian dari pons yang berperan dalam mengatur gerakan mata disebut sebagai pons superior. Pons superior mengintegrasikan informasi visual dan berkontribusi pada koordinasi gerakan mata yang akurat. Dengan keterlibatan pons dalam mengendalikan gerakan mata, hal itu dapat mendukung fungsi penglihatan dan orientasi visual tubuh dalam lingkungan sekitar.

  • Mengatur gerakan refleks seperti mengunyah makanan

Di dalam pons juga terdapat inti saraf yang terlibat dalam koordinasi beberapa refleks kranial, termasuk refleks mengunyah atau mastication. Pada saat mengunyah makanan, informasi sensorik dari otot-otot rahang dan persendian rahang dikirimkan ke pons.

Kemudian, pons mengatur respons otomatis yang melibatkan koordinasi otot-otot rahang, lidah, dan mulut untuk melakukan gerakan mengunyah dengan efisien. Dengan begitu, pons berperan dalam mengawasi dan memfasilitasi refleks mengunyah yang penting untuk proses pencernaan makanan.

  • Bertindak sebagai pusat untuk mentransmisikan sinyal antara otak dan bagian batang otak lainnya

Pons berperan sebagai pusat penghubung yang penting untuk mentransmisikan sinyal antara otak dan bagian batang otak lainnya, serta antara otak dan bagian-bagian lain dalam sistem saraf serta berkontribusi pada koordinasi dan integrasi informasi di seluruh sistem saraf pusat.

Pons memiliki serabut saraf yang membentang secara vertikal dan horisontal, memungkinkan untuk pertukaran informasi yang kompleks antara otak dan bagian batang otak lainnya. Dengan adanya hubungan tersebut, pons memfasilitasi komunikasi yang efektif dalam mengatur berbagai fungsi otak dan respons tubuh.

Selain itu, peran dari pons sebagai pusat transmisi sinyal sangat penting dalam pengintegrasian aktivitas otak dan pengaturan respons tubuh secara menyeluruh. Pons juga membentuk bagian dari sistem retikular aktif, yang berperan dalam pengaturan tingkat kesadaran dan respons terhadap rangsangan lingkungan.

Secara keseluruhan, pons bekerja sama dengan bagian-bagian otak lainnya untuk mendukung fungsi kognitif dan menjaga keseimbangan serta koordinasi dalam tubuh.

3. Mesencephalon

Mesencephalon merupakan bagian dari batang otak yang terletak di atas pons dan di bawah otak besar (cerebrum). Mesencephalon memiliki peran penting dalam pengolahan sensorik dan motorik serta pengaturan respons terhadap rangsangan visual dan auditori.

Beberapa fungsi utama mesencephalon antara lain sebagai berikut.

  • Menerima dan mengolah informasi sensorik, termasuk stimuli visual dan auditori

Bagian dari mesencephalon yang terlibat dalam pemrosesan informasi visual dan auditori adalah colliculus superior dan colliculus inferior. Colliculus superior berperan dalam pengolahan informasi visual serta dalam mengatur gerakan mata dan respon terhadap rangsangan visual.

Sedangkan colliculus inferior terlibat dalam respons terhadap rangsangan auditori, yaitu berperan dalam mengoordinasikan gerakan kepala dan mata sebagai respons terhadap suara atau rangsangan auditori. Secara keseluruhan, mesencephalon memainkan peran penting dalam membantu organ penginderaan manusia.

  • Ikut terlibat dalam mengkoordinasikan gerakan tubuh dan respons motorik

Mesencephalon tidak hanya terlibat dalam pemrosesan informasi sensorik, tetapi juga memiliki peran sentral dalam mengatur dan mengoordinasikan respons motorik, mendukung kemampuan tubuh untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan.

Dua komponen utama yang terlibat dalam mengkoordinasikan gerakan tubuh adalah substantia nigra dan jalur piramidal. Bagian dari mesencephalon yaitu substantia nigra memainkan peran dalam pengaturan gerakan.

Substantia nigra menghasilkan dopamin, neurotransmiter yang essensial untuk kontrol gerakan otot tubuh manusia. Ketidakseimbangan dopamin dapat menyebabkan gangguan gerakan, seperti pada penyakit Parkinson.

Kemudian, mesencephalon terlibat dalam membawa sinyal motorik dari korteks otak ke sumsum tulang belakang melalui jalur piramidal. Hal itu memungkinkan terjadinya gerakan sadar dan disengaja, yang membantu mengkoordinasikan aktivitas otot tubuh.

  • Berperan dalam menjaga tingkat kesadaran dan kewaspadaan

Sistem retikular aktif atau reticular activating system atau RAS membantu mengatur siklus tidur dan bangun, serta memainkan peran kunci dalam menjaga tingkat kewaspadaan dan respons terhadap rangsangan lingkungan.

Ketika seseorang terbangun atau membutuhkan tingkat kewaspadaan yang tinggi, sistem retikular aktif dalam mesencephalon memfasilitasi peningkatan aktivitas otak dan kewaspadaannya.

  • Mengatur respons terhadap adanya ancaman atau bahaya

Mesencephalon melalui keterlibatan sistem retikular aktifnya, berperan dalam mengatur respons tubuh terhadap ancaman atau bahaya. Sistem retikular yang aktif berfungsi sebagai filter untuk stimuli dan membantu mempertahankan tingkat kesadaran dan kewaspadaan.

Ketika seseorang ada ancaman atau stimulus yang dianggap sebagai bahaya, sistem retikular aktif dalam mesencephalon dapat memberikan respons cepat untuk memobilisasi tubuh. Hal itu meliputi peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah, dan kewaspadaan yang lebih tinggi.

Sistem tersebut juga dapat mempengaruhi emosi dan respons motorik tubuh terhadap situasi berbahaya. Secara keseluruhan, mesencephalon membantu menghubungkan berbagai bagian otak dan berkontribusi pada kontrol sensorimotorik, pengolahan informasi lingkungan, dan regulasi tingkat kesadaran.

Ketiga bagian tersebut bekerja bersama-sama untuk mengatur berbagai aspek kritis dari fungsi tubuh dan koordinasi aktivitas otak dengan tubuh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn