Daftar isi
Dalam dunia ekonomi, jenis biaya dapat digolongkan dari beberapa kategori. Menurut seorang penulis dan ahli ekonomi, Mulyadi, dalam bukunya menyebutkan bahwa biaya implisit merupakan salah satu penyusun dari biaya total.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, implisit sendiri berarti sesuatu yang ada namun tidak dinyatakan secara jelas, sesuatu yang halus terkadang tidak tersirat namun terkandung dan tersirat di dalamnya.
Dalam istilah ekonomi sendiri, biaya implisit diartikan dengan peluang yang dimiliki suatu perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh internal perusahaannya tanpa mengeluarkan biaya tambahan ketika melakukan proyek atau kegiatan operasional perusahaan.
Sehingga dapat disimpulkan bahkan biaya implisit ini adalah biaya yang tidak terlihat karena dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh internal perusahaan. Tidak nyata terlihat karena dalam penggunaannya tidak terjadi pembayaran atau pertukaran ekonomi ketika menggunakan sumber daya potensial tersebut.
Memahami karakteristik suatu hal dapat memudahkan membedakannya dengan hal serupa lainnya. Berikut karakteristik dari biaya implisit :
Setiap perhitungan dalam dunia ekonomi selalu memberikan manfaat yang berbeda-beda dan besar kecilnya pun bergantung dengan kebutuhan perusahaan. Begitu pula dengan manfaat dilakukannya analisis biaya implisit.
Manfaat yang bisa didapat perusahaan ketika melakukan analisis biaya implisit mungkin tidak langsung terlihat secara nyata. Namun manfaat itu lebih pada faktor penunjang. Salah satunya ialah menjadi bahan pertimbangan ketika hendak mengambil keputusan jangka panjang pada aset atau sumber daya yang digunakan.
Sumber daya internal yang selama ini digunakan perusahaan dengan tanpa melakukan penukaran nilai ekonomi bisa saja mendatangkan nilai ekonomi yang lebih tinggi jika ditawarkan pada pihak ketiga.
Misalnya ketika perusahaan menggunakan sebuah bangunan milik pribadi sebagai gedung perusahaan. Perusahaan tidak mengeluarkan biaya sewa gedung, namun gedung tersebut terlalu besar. Jika gedung disewakan mungkin perusahaan akan mendapatkan uang sewa yang bisa digunakan untuk menyewa gedung yang lebih kecil dan perusahaan juga mendapat uang sisa dari penyewaan gedung. Analisis biaya implisitlah yang bermanfaat untuk mengetahui potensi mana yang lebih menguntungkan.
Berikut adalah beberapa contoh biaya implisit yang dapat ditemui dalam pengelolaan perusahaan :
Seperti yang telah dijelaskan dalam karakteristik biaya implisit, bahwa biaya ini bersifat subyektif dan tidak dapat diperkirakan dengan pasti jumlah besarannya. Maka hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui atau menganalisa biaya implisit adalah dengan menganalisa keuangan dan aset-aset yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan.
Analisis tersebut dapat berupa keuntungan, modal, segala jenis laporan yang berhubungan dengan keuangan dan berbagai sumber daya yang digunakan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan. Dengan begitu maka dapat dilihat apa saja biaya implisit yang dimiliki oleh perusahaan.
Biaya implisit memiliki kaitan erat dengan biaya eksplisit, berikut perbedaan antara kedua biaya tersebut :
Berikut adalah contoh pembahasan mengenai penghitungan biaya implisit :
1. Seorang petani tomat menggunakan lahannya sendiri saluas beberapa are untuk menanam tomat dengan tidak mencari pekerja namun dengan bantuan keluarganya. Dengan berbekal subsidi benih dari pemerintah, orang ini melakukan kegiatan bertaninya.
Dapat dikatakan benih yang digunakan dalam satu bulan bisa mencapai Rp 100.000 dan penggarapan ladang dengan mengupah orang bisa sebesar Rp 30.000 sehari perorangnya. Dan jika lahannya ia sewakan, ia bisa mendapat uang sewa kira-kira sebesar Rp 2.000.000 perbulan.
Sehingga biaya implisit dari petani ini adalah
Biaya benih = Rp 100.00
Tenaga kerja = Rp 30.000 x 30 hari = Rp 900.000
Sewa lahan = Rp 2.000.000
Sehingga total biaya implisit menjadi Rp 3.000.000 dalam sebulan.
2. Seorang pengusaha menggunakan gedungnya sendiri untuk kegiatan operasional perusahaannya. Keuntungan perusahaan dalam sebulan bisa mencapai Rp 50.000.000. dan jika ia menyewakan gedung yang ia miliki, ini mungkin akan mendapat uang sewa sebesar Rp 10.000.000 perbulan.
Sehingga perhitungan biaya implisit pengusaha ini adalah 50 juta – 10 juta, maka biaya implisitnya adalah 40 juta.
Biaya implisit adalah peluang yang dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan sumber daya internalnya tanpa mengeluarkan biaya tambahan ketika menjalankan aktifitas operasinal perusahaan.
Biaya implisit ini tersirat, tidak mudah dihitung besarannya dan bersifat subyektif. Sehingga biasanya biaya ini tidak akan terlihat dalam laporan keuangan perusahaan.
Contoh dari biaya implisit ini biasanya adalah penggunaan aset milik sendiri seperti sewa gedung, tenaga kerja keluarga atau bunga modal.