Bintang Betelgeuse: Sejarah Penemuan – Karakteristik dan Faktanya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kata Betelgeuse menjadi kata asing ketika pertama kali terdengar oleh gendang telinga. Kata satu ini jika dilirik sekilas menjadi kata unik.

Betelgeuse merupakan nama panggilan untuk salah satu bintang di kawasan langit malam tata surya. Bintang ini menjadi bintang dengan sinar paling terang peringkat kedua di antara formasi rasi bintang Orion.

Apa itu Bintang Betelgeuse?

Bintang Betelgeuse

Betelgeuse menjadi kata tidak asing bagi setiap orang untuk pertama kali mendengarnya. Kata ini terdapat dalam bahasa Arab dengan makna ‘tempat tinggal sang raksasa’. Betelgeuse masuk dalam keluarga rasi bintang Orion.

Betelgeuse menunjukkan eksistensinya pada jajaran bintang dengan terang mengagumkan. Bintang ini masuk dalam peringkat kedua kategori bintang terang di jajaran rasi bintang Orion. Betelgeuse dikenal pula dengan panggilan Alpha Orionis serta merupakan bintang maharaksasa dengan warna merah.

Sejarah Penemuan Bintang Betelgeuse

Bintang dengan sapaan Alpha Orionis ini merupakan bintang dengan menghabiskan periode hidup panjang di kawasan langit malam. Bintang ini sudah cukup lama memberikan sinarnya pada pandangan ketika melihat langit malam. Bintang maharaksasa merah ini merupakan bintang dalam deretan rasi bintang Orion.

Cerita awal bintang super besar ini yaitu dengan hadirnya rasi bintang Orion. Rasi bintang Orion lahir dengan berlandaskan kepercayayaan dan atau mitologi Yunani. Menjadi bintang maharaksasa dengan usia tidak muda lagi, bintang Alpha Orionis sudah terkenal sejak dahulu.

Nama Alpha Orionis pernah masuk dalam pengamatan secara mendalam yang dilakukan oleh Sir John Herschel. John adalah sosok pertama dalam penelitian terhadap sinar cerah milik Alpha Orionis pada tahun 1836.

Pengamatan dan pembelajaran menghasilkan studi bahwa sinar cerah bintang maharaksasa ini memiliki kecerahan berbeda-beda. Dirinya juga menemukan bahwa bintang maharaksasa merah ini mengalami kehilangan cahaya secara perlahan selama periode waktu 400 hari.

Maharaksasa merah satu ini pula menjadi bintang perdana dengan dilakukannya pengukuran terhadap sudut fotosfernya. Pengukuran tersebut dilakukan pada tahun 1920.

Karakteristik Bintang Betelgeuse

Tiap bintang di kawasan langit malam tentunya menunjukkan eksistensinya sendiri dengan berbagai ciri-ciri khas di dalamnya. Karakteristik secara umum dapat digunakan sebagai acuan untuk mempermudah mengenali sesuatu, baik benda mati dan juga makhluk hidup tentunya.

Karakteristik milik tiap-tiap bintang digunakan sebagai acuan untuk mengingat bintang tersebut. Selain itu, ciri-ciri dan atau karakteristik dipegang masing-masing bintang memberikan keistimewaan pada bintang itu sendiri. Masing-masing bintang dengan memegang karakternya memudahkan pula dalam aktivitas dan atau kegiatan penelitian atau pengamatan mendalam terhadap masing-masing bintang.

Karakteristik utama pada bintang Betelgeuse adalah yakni bintang ini merupakan anggota keluarga dari deretan rasi bintang Orion. Bintang ini pula merupakan bintang dengan sinar terang serta masuk dalam golongan bintang super raksasa dengan warna merah.

Pada bintang super raksasa ini, tingkat suhu pada permukaannya dapat mencapai sekitar 3.000oC. Hawa yang ditimbulkan melebihi hawa panas sang surya. Dinilai dari jaraknya, bintang ini memakan jarang dengan panjang sekitar 800 juta kilometer.

Bintang super raksasa dengan warna merah ini pernah mencatat dirinya dengan rata-rata ukuran sudut fotosfer yaitu 0,040 sampai dengan 0,050 detik busur. Periode hidup bintang satu ini pun dinilai memegang periode lama di langit malam. Maka dari itu, bintang dengan nama Alpha Orionis ini dianggap sebagai bintang tua.

Akibat usia, strukturnya pun dapat dikatakan sedikit demi sedikit mengalami penurunan. Struktur engeri dan hidrogen dalam bintang merah satu ini semakin berkurang. Selain hal itu, cahaya pada bintang tersebut juga diperkirakan semakin lama dapat mengalami peredupan.

Ciri lain bintang maharaksasa ini memiliki rotasi cepat. Pengamatan seorang ahli astrologi, Craig Wheeler beserta timnya menemukan bahwa bintang ini mengalami peningkatan rotasi yang sangat besar.

Wheeler berpendapat, untuk ukuran bintang tua biasanya akan mengalami rotasi yang semakin melambat. Tapi hal ini tidak terjadi pada bintang maharaksasa Alpha Orionis.

Fakta Bintang Betelgeuse

Bintang maharaksasa dengan nama lain Alpha Orionis ini menimbun hal menarik yang tak boleh dilewatkan. Berikut akan dijabarkan mengenai fakta bintang maharaksasa merah ini.

  • Alpha Orionis masuk dalam deretan dalam jajaran rasi bintang Orion. Bintang ini merupakan bintang terang peringkat ketiga.
  • Bintang maharaksasa dengan warna merah ini menjadi bintang pertama dalam hal pengukuran sudut fotosfer. Pengukuran tersebut dilaksanakan pada tahun 1920.
  • Eksistensi bintang maharaksasa ini dapat dinikmati pada awal bulan pertama dalam kalender masehi. Bintang ini terlihat pada kawasan langit timur. Di kawasan langit selatan, bintang ini dapat dinikmati mulai pertengahan bulan kesembilan hingga pertengahan bulan ketiga. Waktu paling ditunggu untuk menikmati sinar terang bintang merah ini sekitar pertengahan bulan Desember.
  • Dalam bahasa Sansekerta, Betelgeuse mengandung makna yaitu Bahu. Bahu mengandung arti kijang atau rusa jantan.
  • Bintang Alpha Orionis merupakan bintang dengan sinar paling terang. Meski demikian, pancaran cahayanya hanya sekitar 13% yang sampai ke penghlihatan.
  • Menoleh rotasinya, bintang superaksasa ini layaknya berkompetisi dengan matahari. Alpha Orionis berotasi sekitar 8 tahun sekali, sedangkan sang surya sekitar 1 tahun sekali.
  • Tidak hanya menduduki peringkat dalam cahaya terang yang dimilikinya. Alpha Orionis menunjukkan gambaran dengan ukuran lebih dari lima ratus kali lipat dibandingkan dengan sang surya. Gambaran ini merupakan hasil penelitian oleh Meredith Joyce.
fbWhatsappTwitterLinkedIn