Sejarah

Biografi Bapak Pramuka Dunia Singkat

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kegiatan pramuka tidak hanya dilakukan di Indonesia saja, tetapi seluruh dunia juga memiliki kegiatan pramuka.

Di Indonesia gelar bapak pramuka Indonesia diberikan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX, lalu siapakah bapak pramuka dunia?

Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau yang biasa dipanggil dengan Baden Powell merupakan pendiri dari gerakan pramuka yang telah membuat satu lonjatan dalam sejarah yang mengejutkan dunia.

Beliau lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di Paddington, London dari pasangan Prof. Domine Baden-Powell dengan Henrietta Grace Smith, namun sayangnya ketika berusia tiga tahun ayahnya meninggal dunia.

Meskipun begitu beliau tetap menempuh pendidikan di salah satu sekolah bergengsi di Inggris yaitu Charterhouse Scool karena dianugerahi beasiswa selepas mengandiri Rose Hill School.

Disekolah tersebut beliau mempelajari keterampilan baru seperti bermain piano, biola serta dapat melukis dengan baik dan mulai tertarik pada alam bebas dengan menjelajahi hutan disekitar sekolah serta melacak satwa liar dan menangkapnya.

Bahkan ketika liburan sekolah, beliau mulai pergi berpetualang bersama dengan saudara-saudaranya dan juga kadang berlayar di sekitar pantai selatan Inggris serta mendayung di Sungai Thames.

Maka dari itu, beliau tidak dikenal sebagai siswa yang pandai secara akademis namun ketika ujian masuk tentara beliau berada di peringkat ke 2 dari ratusan siswa yang mengikuti, selain itu beliau juga menjadi Kolonel Kehormatan Militer.

Pada tahun 1876, beliau berangkat ke India dengan resimen barunya dan bergabung bersama 13th Hussars di India.

Di India sebagai perwira militer muda, beliau sangat ahli dalam kepanduan sehingga disana beliau membuat peta, melakukan pengintaian serta melatih para prajuit lainnya beberapa keterampilan penting.

Saat itu metode yang dilakukan beliau tidak lazim karena mendirikan unit-unit kecil atau patrol yang berkerjasama dibawah satu pemimpin.

Beliau juga memberikan penghargaan khusus bagi mereka yang berhasil berupa lencana kemahiran khusus yang mirip seperti lencana pramuka universal saat ini.

Pada tahun 1895, beliau ditugaskan ke Balkan, Afrika Selatan namun pada tahun 1897, beliau kembali lagi ke India untuk memimpin 5th Dragoon Guards.

Kemahirannya dalam bidang kepanduan didapat beliau karena sering berlatih dengan suku Zulu sehingga beliau diberi penghargaan atas keberaniannya.

Hal tersebut juga membuat beliau dipindah tugaskan ke dinas rahasia Inggris, dimana beliau bertugas dengan menyamar sebagai kolektor kupu-kupu dan membuat rancangan intalasi militer ke dalam lukisan di sayap kupu-kupu.

Ketika itu beliau juga menulis buku panduan yang berjudul “Aids to Scouting” yang menceritakan mengenai ketentaraan untuk membantu melatih perekrutan tantara baru.

Setelah itu, beliau kembali lagi ke Afrika Selatan dan terlibat beberapa tindakan ketika melawan Zulu namun sebelum perang Boer.

Saat perang Boer, pangkat beliau dinaikan menjadi kolonel termuda dan bertanggung jawab pada organisasi pasukan perintis.

Ketika sedang membuat rencana, beliau terperangkap dalam pengepungan Mafeking dengan dikelilingi oleh tantara-tentara Boer yang jumlahnya bekali-kali lipat dari pasukan beliau.

Namun hal tersebut bukan menjadi halangan bagi keberhasilan beliau, pasukan beliau berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari.

Keberhasilannya tersebut dikarenakan semua pasukannya melaksanakan perintah dari beliau sebagai komandan dan beliau sangat kagum atas keberanian pasukannya.

Pada tahun 1900 ketika pengepungan berhasil dibubarkan oleh pembebasan Mafeking, beliau naik pangkat sebagai Mayor Jendral dan menjadi pahlawan nasional.

Ketika selesai bertugas di Afrika Selatan, beliau kembali lagi ke Inggris dan terkejut mendapati buku panduannya menjadi buku terlaris yang banyak digunakan oleh para guru dan organisasi-organisasi pemuda.

Hal tersebut membuat beliau memutuskan untuk menulis kembali buku “Aids to Scouting” yang sesuai dengan remaja.

Pada tahun 1907 untuk pertama kalinya, beliau membuat perkemahan bersama dengan 22 anak lelaki yang memiliki latar belakang berbeda di Brownsea Island untuk menguji sebagian ide dari bukunya.

Satu tahun kemudian pada tahun 1908, buku beliau yang berjudul “Scouting for Boys” diterbitkan ke dalam 6 jilid.

Beberapa anak remaja kemudian membentuk “Scout Troops” secara spontan membuat gerakan pramuka berdiri sendiri tanpa disengaja.

Awalnya gerakan pemuda dilakukan pada tingkat nasional kemudian berkembang menjadi tingkat internasional.

Kemudian beliau mulai mengadakan pertemuan di Crystal Palace, London untuk semua pramuka sehingga beliau menemukan gerakan pandu puteri pertama.

Pada tahun 1910, pandu puteri didirikan berdasakan pengawasan dari saudari perempuan beliau bernama Agnes Baden-Powell.

Pada tahun itu juga beliau memutuskan untuk berhenti menjadi tantara dengan pangkat Letnan Jendral karena menuruti nasihat dari Raja Edward VII yang mengusulkan agar beliau melayani negara dengan memajukan gerakan Pramuka.

Pada tahun 1912, ketika melakukan perjalanan ke New York dalam rangka lawatan pramuka dunia, beliau bertemu dengan calon istrinya di atas kapal penumpang, saat itu beliau berumur 55 tahun sedangkan calon istrinya berumur 23 tahun.

Hal tersebut tidak menjadi halangan bagi beliau karena ditahun yang sama pada bulan September beliau secara resmi bertunangan sehingga membuat sensasi pers karena perbedaan usianya.

Pada akhirnya beliau melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912 untuk menghindari gangguan dari pers dan mendapatkan hadiah pernikahan dari pramuka Inggris berupa mobil Rolls Royce.

Dari pernikahannya tersebut, beliau dikaruniai satu anak laki-laki dan dua anak perempuan, namun sayangnya tidak lama setelah menikah beliau dihadapkan dengan berbagai macam masalah kesehatan dan meninggal pada tahun 1941 di Kenya.

Sebelum meninggal dunia, beliau telah berhasil membuat pramuka dunia berkembang, dimana pada tahun 1922 terdapat lebih dari satu juta anggota pramuka yang berada di 32 negara sedangkat pada tahun 1939 ada lebih dari 3,3 juta anggota pramuka.

Beliau juga dianugerahi beberapa gelar seperti pada tahun 1922 beliau mendapat gelar Baronet dan Baron Baden Powell pada tahun 1929 dari Gilwell dalam Country Essex.

Pada tahun 1937, beliau juga dianugerahi Order of Merit yang merupakan sistem penghormatan Inggris dan pada tahun 1938m beliau dianugerahi Lord Baden Powell oleh Royal Academy of Sweden.