Daftar isi
Hutan musim adalah salah satu jenis hutan yang dibagi berdasarkan iklim musimnya. Biasanya hutan musim berada di wilayah dengan iklim muson tropis, yakni wilayah yang memiliki musim hujan dan juga musim kemarau.
Hutan musim berada di sekitar garis khatulistiwa di berbagai wilayah seperti Asia Tenggara, Afrika, Amerika dan Australia. Jadi, hutan ini berada di perbatasan antara hutan hujan dan daerah kering. Di Indonesia hutan musim banyak ditemukan di pulau Jawa, Maluku, Nusa Tenggara dan juga Papua
Hutan musim memiliki nama lain monsun forest yang dipengaruhi oleh pergantian musim. Tanaman yang tumbuh di hutan ini umumnya terdiri atas satu jenis saja. Sehingga hutan musim juga biasa disebut dengan hutan homogen.
Hutan musim juga memiliki manfaat seperti :
Hutan musim mempunyai ciri-ciri dan karakteristik, yakni:
Hutan musim memiliki berberapa jenis, dilihat dari ketinggian dan juga curah hujan.
Dilihat dari ketinggiannya, hutan musim terbagi lagi menjadi dua bagian. Yakni zona bawah dan juga zona atas.
Zona bawah merupakan kawasan hutan yang memiliki ketinggian berkisar antara 0-1.000 mdpl. Zona ini termasuk dalam zona 1. Jenis tumbuhan yang biasa ditemukan di hutan musim zona bawah adalah caesalpinia digyna, acacia leucophloea, eucalyptus spp, albizia chinensis, azadirachta indica, timonius cerycus, dan lain sebagainya. Di Indonesia hutan musim zona bawah dapat ditemukan di daerah Maluku dan Nusa Tenggara.
Zona atas merupakan kawasan hutan yang berada di ketinggian 1.000-4.000 mdpl. Zona atas biasa disebut dengan zona 2. Jenis tumbuhan yang dapat ditemui di hutan musim zona atas seperti spesies eucalyptus spp, pinus merkusii dan casuarina junghuhniana se.
Di Indonesia yang termasuk dalam zona atas adalah hutan yang ada di Indonesia Timur yang banyak ditumbuhi oleh pohon eucalyptus spp. Lalu di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah yang banyak ditumbuhi oleh casuarina jughuhniana. Dan di Sumatra hutan musim didominasi oleh pinus merkusii.
Curah hujan yang turun di setiap wilayah memiliki Intensitas yang berbeda. Maka dari itu curah hujan menjadi pengaruh dalam pengelompokan jenis hutan musim. Curah hujan juga dapat mempengaruhi ekosistem di dalamnya.
Hutan gugur lembab merupakan kawasan hutan yang berada di wilayah dengan curah hujan yang tinggi. Dengan curah hujan berkisar antara 1.500- 4.000 mm/tahun. Pada jenih hutan ini musim hujan yang terjadi lebih lama dibandingkan dengan musim kemaraunya.
Hutan gugur daun kering adalah kawasan hutan musim yang berada di wilayah dengan curah hujan rendah, yakni kurang dari 1.500 mm/ tahun. Hutan jenis ini mengalami musim kemarau atau musim kering yang lebih lama dibandingkan hutan gugur daun lembab. Musim kemarau yang terjadi bisa lebih dari 6 bulan dalam setahun.
Selama musim hujan, curah hujan yang ada di hutan musim bisa mencapai 1.000-2.000 mm/tahun. Curah hujan ini bisa lebih banyak apabila dibandingkan dengan hutan hujan. Dengan curah hujan yang banyak dapat menyuburkan tanah dan tanaman, sehingga tampak lebih hijau.
Namun musim hujan pada hutan musim relatif lebih sebentar apabila dibandingkan dengan musim kemaraunya, musim kemarau di hutan musim bisa 6 bulan bahkan lebih.
Ketika musim kemarau, tumbuhan yang ada di hutan musim akan menggugurkan daunnya yang bertujuan untuk mengurangi penguapan. Tentu aktivitas alami ini memberikan pengaruh terhadap kondisi lingkungan dan populasi makhluk hidup di dalam hutan.