Daftar isi
Mungkin sebagian besar dari kita masih sangat asing dengan istilah brand storytelling, dimana namanya tidak sefamiliar brand images, brand equity dan lain sebagainya. Namun, nyatanya brand storytelling ini juga memiliki peran yang sangat penting bagi suatu produk, bahkan bisa dibilang sama pentingnya dengan strategi marketing branding lainnya.
Secara umum, brand storytelling ini merupakan suatu naskah yang berisikan mengenai narasi atau gambaran dari sebuah produk atau brand. Yang mana didalamnya juga berisikan mengenai detail informasi terkait identitas dari produk, baik dari tujuannya, manfaatnya, segmentasi konsumennya dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana sih caranya membentuk sebuah brand storytelling? Berikut merupakan pemaparan mengenai cara membentuk sebuah brand storytelling produk yang perlu diketahui.
Tujuan dari adanya brand storytelling ini sebenarnya adalah untuk memudahkan konsumen untuk bisa mengenal ataupun mengetahui informasi yang detail mengenai produk tersebut bukan. Oleh karenanya, semua narasi atau gambaran produk ataupun brand yang akan dibuat dalam brand storytelling ini harus dikemas dengan menggunakan bahasa yang bisa dengan mudah dipahami dan dicerna.
Tidak hanya itu, sebisa mungkin pihak marketing ataupun pihak perusahaan terkait menggambarkan mengenai brand secara lebih sederhana saja, hal itu bisa terlebih dahulu mencakup atas permasalahan yang akhirnya melatarbelakangi munculnya ide perusahaan terkait produk atau brand tersebut, lalu yang nantinya akan disusul dengan ide pembuatan dari produk yang diharapkan bisa menjadi solusi atau titik terang atas permasalahan pertama tadi.
Dan yang terakhir, yang bisa menjadikan konsumen ataupun pelanggan menjadi lebih percaya pada produk atau brand yang kita usung adalah dengan memaparkan berbagai keunggulan yang nantinya ada dalam produk.
Yang mana diharapkan produk atau brand tersebut tidak hanya bisa menyelesaikan masalah yang ada pada masa sekarang aja, melainkan bisa menjadi kebutuhan konsumen selanjutnya.
Bisa dibilang perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang bisa mengomunikasikan produk atau brandnya dengan baik pada konsumennya, melalui media apapun itu. Hal ini dirasa sangat penting dalam sebuah produksi ataupun usaha karena dengan terjalinnya hubungan baik antara konsumen dan produsen, akan membuat produsen lebih mudah untuk mengidentifikasi apa yang kurang dari produk atau brand yang sudah diproduksinya.
Tidak hanya itu, produsen juga menjadi tahu apa saja sih kebutuhan konsumen pada era sekarang sehingga nantinya bisa membuat suatu produk yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.
Proses terjalinnya hubungan baik antara konsumen dan produsen ini juga membuat branding serta identitas dari produk tersebut menjadi lebih mudah untuk diterima oleh konsumen.
Hal yang membuat sebuah narasi seringkali tidak ingin dibaca atau hanya akan membuat para konsumennya malas untuk membacanya adalah karena susunan kalimat yang ada dalam narasi produk atau brand tersebut cenderung monoton, dan hanya berpaku pada sistematika penulisan yang ada. Sehingga bisa dibilang hal itu tentunya tak bisa menatik perhatian dari konsumen.
Bukannya konsumen akan lebih mudah tertarik pada produk atau brand tersebut tapi konsumen akan memilih untuk meninggalkannya saja, tanpa membacanya sama sekali. Dan disinilah sangat diperlukan jiwa kreatif dan inovatif daripihak marketinga ataupun pihak perusahaan lainnya yang berkaitan dengan ini.
Apalagi tujuannya jika bukan untuk mengolah narasi yang sudah ada untuk bisa dikemas menjadi suatu hal yang menarik dan mudah sekali membuat konsumen melihat ke arah situ. Entah nantinya menggunakan media yang baru atau media yang lainnya.
Yang tentunya tanpa menghilangkan esensi dari narasi produk atau merek yang telah dibuat itu. Sehingga bisa dibilang semenarik ataupun seunik apapun narasi tersebut, masih tetap menggambarkan identitas dari peruasahaan dan produk itu sendiri.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sangat penting bagi suatu perusahaan untuk menjalin hubungan komunikasi atau keakraban dengan konsumennya. Hal ini tentunya akan mempermudah perusahaan untuk bisa menanyampaikan brand storytellingnya kepada konsumen secara langsung, tanpa melalui paparan dari suatu narasi dan lain sebagainya.
Sebisa mungkin, pembawaan yang digunakan untuk menyampaikan brand storytelling ini dengan pembawaan seperti cerita pada seorang teman, sehingga selain bisa dengan mudah menikmatinya, tentunya akan semakin mudah untuk konsumen mengingatnya.
Hal ini juga bisa dijadikan sebagai salah satu cara agar konsumen pun bisa tertarik dengan produk atau brand tersebut.