Cara Pemenggalan Kata dalam Bahasa Indonesia yang Perlu dipahami

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pemenggalan kata adalah proses memisahkan suatu kata menjadi suku kata. Kata yang dipenggal dapat berupa kata dasar atau kata berimbuhan. Sebelum membahas mengenai pemenggalan kata lebih lanjut, kita perlu memahami terlebih dahulu mengenai suku kata serta perbedaan vokal dan konsonan.

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk memenggal suatu kata dalam bahasa Indonesia.

  1. Apabila di tengah-tengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan, maka pemenggalannya di antara kedua huruf vokal tersebut. Contohnya:
    • bu-ah
    • sa-at
    • ta-at
    • ma-in
    • ni-at
    • sa-us
    • ku-ah
  2. Huruf-huruf diftong (bunyi vokal rangkap yang tergolong dalam satu suku kata seperti ai, au, dan oi) tidak dipenggal. Misalnya:
    • pan-tai
    • pan-dai
    • sau-da-ra
    • sau-da-gar
    • au-la
    • au-di-si
    • au-rat
  3. Apabila ditengah-tengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk juga gabungan konsonan) di antara dua huruf vokal, maka pemenggalannya sebelum huruf konsonan terdebut. Contohnya:
    • mu-sya-wa-rah
    • ba-pak
    • ra-wan
    • la-wan
    • ka-wan
    • de-ngan
    • sa-lam
    • sa-bar
  4. Apabila di tengah-tengah kata dasar terdapat dua konsonan yang saling berurutan, maka pemenggalannya di antara kedua konsonan tersebut. Contohnya:
    • A-pril
    • som-bong
    • man-di
    • makh-luk
    • sum-pah
    • ser-ta
    • san-tun
    • sam-pah
    • san-dal
  5. Apabila ditengah-tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masingnya melambangkan satu bunyi, maka pemenggalan katanya di antara konsonan pertama dan konsonan kedua. Contohnya:
    • in-stru-men
    • in-dra
    • ul-tra
    • kon-struk-si
    • kon-sul-ta-si
    • kom-pro-mi
  6. Pada gabungan konsonan yang melambangkan satu bunyi (misalnya: ng, ny) tidak dipenggal. Contohnya:
    • bang-sa
    • bang-krut
    • bang-ga
    • ba-nyak
    • ikh-las
    • sang-gah
    • sang-gup
    • sing-gah
  7. Pada proses pemenggalan kata tidak boleh menyebabkan munculnya satu huruf vokal di awal atau akhir baris. Contohnya:
    • setia -> se-ti-a (salah) -> se-tia (benar)
    • amboi -> am-bo-i (salah) -> am-boi (benar)
  8. Pada kata berimbuhan (awalan, akhiran) atau partikel, pemenggalan dilakukan di antara bentuk dasar dan imbuhan atau partikel tersebut. Misalnya:
    • ber-main
    • ber-lari
    • mem-beli
    • ter-hempas
    • per-buat
    • minum-an
    • mem-buat-kan
    • apa-kah
    • kejut-an
    • ke-datang-an
  9. Pada kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami perubahan, pemenggalan dilakukan sama seperti pada kata dasar. Misalnya:
    • me-nu-lis
    • me-nu-tup
    • me-na-rik
    • me-nya-pu
    • me-nyi-ap-kan
    • me-nge-cat
    • me-nge-bor
    • pe-na-rik
    • pe-nu-lis
  10. Pemenggalan pada kata bersisipan dilakukan sama seperti pemenggalan pada kata dasar. Misalnya:
    • ge-ri-gi
    • ge-lem-bung
    • ge-me-tar
    • te-lunjuk
  11. Pemenggalan tidak dilakukan pada suku kata yang hanya memiliki satu vokal, misalnya pada kata itu.
  12. Apabila pada kata yang salah satu unsurnya harus digabungkan dengan unsur lain dan satu unsurnya lagi adalah unsur bebas, maka pemenggalan kata dilakukan di antara kedua unsur tersebut. Unsur gabungan dipenggal sama seperti kata dasar. Contohnya:
    • bi-o-gra-fi
    • bi-o-da-ta
    • fo-to-ko-pi
    • in-tro-spek-si
fbWhatsappTwitterLinkedIn