Dalam salah satu bumbu masakan yang paling digemari adalah kunyit. Tidak hanya untuk masakan, kunyit juga digunakan untuk ramuan jamu khas Jawa.
Pertumbuhan kunyit banyak sekali di tanah Jawa. Karena merupakan salah satu andalan sejak jaman dulu kala. Kunyit berkembang biak dengan cara vegetatif alami. Yaitu perkembangbiakan tanpa memerlukan bantuan manusia.
Cara berkembangbiaknya memiliki berbagai tahapan. Secara mudahnya diawali dengan pertumbuhan tunas, rhizoma, hingga tahap terakhirnya adalah berbentuk umbi yang nantinya akan membelah. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah tahapan perkembangbiakan kunyit:
Tahapan pertama adalah munculnya tunas setelah melewati proses dormansi. Yaitu suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal.
Tingkat pertumbuhan tunaspun dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti kelembaban dan tingkat intensitas cahaya yang masuk.
Fase ini dimulai sejak pertumbuhan daun pertama yang muncul terbuka di atas permukaan tanah. Pada saat ini, proses fotosintesis terjadi untuk pertama kalinya, sehingga peran utama umbi induk sebagai pemroduksi karbohidrat pun mulai berkurang fungsinya.
Tahapan ini adalah tahapan terakhir dari perkembangbiakan kunyit. Pada fase ini antara brangkasan dan umbi sama-sama bersaing sebagai penentu, siapa yang akan menjadi penerima dan penyedia.
Saat brangkasan telah tumbuh dalam keadaan optimal, maka kegiatan kegiatan produksi makanan akan diambil alih oleh brangkasan melalui proses fotosintesis. Sedangkan umbi hanya akan menjadi reseptor atau penerima untuk menyimpan cadangan makanan berupa karbohidrat.