Daftar isi
Circular flow diagram merupakan hubungan timbal balik antar pelaku ekonomi dalam perekonomian Indonesia.
Bagi pemerintah, circular flow diagram memiliki manfaat untuk menjaga stabilitas ekonomi, mengawasi dan mengatur kebutuhan barang, sebagai media pengawasan neraca pembayaran, mengetahui pengeluaran dan produksi barang atau jasa serta membangun struktur ekonomi negara.
Manfaat circular flow diagram bagi masyarakat yaitu mengetahui sumber produksi barang dan jasa, sumber penghasil produksi, dan menentukan lokasi yang tepat.
Berikut macam-macam circular flow diagram:
Diagram ini menggambarkan interaksi dua pelaku ekonomi yaitu RTK (Rumah Tangga Konsumen) dan RTP (Rumah Tangga Produsen).
Dimana konsumen menyerahkan faktor-faktor produksi kepada perusahaan dan perusahaan menggunakan faktor produksi yang disediakan konsumen, kemudian membayar balas jasa atas penggunaan faktor produksi tersebut.
Kemudian perusahaan menawarkan barang atau jasa kepada RTK sebagai balasannya, RTK memberikan uang untuk membayar keperluan rumah tangga.
Perekonomian tiga sektor menggambarkan interaksi antara rumah tangga konsumen, perusahaan, dan pemerintah.
Pemerintah menyediakan fasilitas publik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk RTP dan RTK. Pemerintah menerima pembayaran pajak dari RTK dan RTP atas penyediaan fasillitas yang sudah digunakan.
Sementara untuk menghasilkan barang dan jasa, pemerintah memerlukan faktor produksi yang berasal dari RTK dan RTP.
Faktor produksi yang disediakan RTK berupa tenaga kerja dan modal sementara RTP menyediakan peralatan dan perlengkapan operasional.
Perekonomian ini menggambarkan interaksi antara pelaku ekonomi dalam negeri dan luar negeri. Pelaku ekonomi dalam dan luar negeri terdiri dari rumah tangga konsumen, perusahaan, konsumen, pemerintah.
Interaksi pasar output diwujudkan dengan kegiatan ekspor dan impor. Dan interaksi pasar input contohnya pengiriman Tenaga Kerja Indonesia dan pengiriman bahan baku.
Perekonomian empat sektor ini terjadi pada aliran faktor produksi berupa tenaga kerja. Kemudian, penggunaan faktor produksi tenaga kerja di luar negeri, pelaku ekonomi dalam negeri akan memperoleh balas jasa berupa upah dalam bentuk devisa.
Sama seperti halnya di pasar barang, yang mana barang yang sudah selesai diproduksi dapat dikirimkan ke luar negeri sehingga dalam negeri akan mendapatkan balas jasa dalam bentuk devisa.