IPS

5 Ciri Solidaritas Organik dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam kehidupan bermasyarakat, solidaritas adalah salah satu faktor yang mampu mengeratkan atau setidaknya menjaga hubungan antar individu maupun kelompok tetap terjaga baik. Solidaritas organik adalah jenis solidaritas yang menunjukkan adanya ketergantungan antar anggota masyarakat yang menyebabkan pembagian kerja tidak sembarangan dan justru bersifat teratur.

Pembagian kerja dalam masyarakat kompleks yang cenderung besar tapi tetap terarah ini menunjukkan adanya layanan untuk satu sama lain antar anggota. Untuk memahami lebih detail tentang solidaritas organik.

Solidaritas organik adalah tipe solidaritas yang didasarkan pada pembagian kerja yang jelas untuk tiap anggota masyarakat. Para anggota ini pun memiliki fungsi seperti organ tubuh yang sekalipun berbeda-beda namun tetap bergantung satu sama lain untuk membuat tubuh bekerja dengan optimal.

Berikut ciri-ciri utama solidaritas organik

1. Pembagian Kerja yang Jelas

Ciri utama solidaritas organik adalah pembagian kerja dalam masyarakat yang bersifat jelas, khususnya ketika menjumpai solidaritas organik di tengah masyarakat kota. Pembagian kerja yang jelas artinya pembagian kerja bersifat terarah, teratur, dan ketat melibatkan peran masing-masing anggota yang berbeda-beda namun saling bergantung.

Pembagian kerja dalam kehidupan masyarakat secara jelas seperti ini memudahkan perwujudan target atau tujuan kepentingan bersama dalam lingkungan mereka tinggal. Suatu kelompok masyarakat pasti memiliki cita-cita atau keinginan dalam kehidupan mereka, khususnya dalam bermasyarakat, maka solidaritas organik mampu mendukung pencapaian tersebut.

2. Lingkungan Kerja yang Heterogen

Solidaritas organik juga bercirikan lingkungan kerja yang bersifat heterogen atau dengan kata lain lingkungan dan lapangan kerja yang bervariasi dan tidak ada yang sama. Lingkungan kerja yang seperti ini membuka peluang bagi anggota masyarakat untuk dapat berinteraksi. Interaksi dan komunikasi tersebut diharapkan menjadi suatu jalan agar kerja sama dapat terbangun untuk mencapai kepentingan bersama.

3. Terdapat Kesepakatan

Adanya kepentingan bersama atau kepentingan kelompok merupakan bagian dari kehidupan sosial atau bermasyarakat, seperti halnya kelompok atau organisasi para buruh, guru, atau lainnya. Kepentingan dari bermacam-macam kelompok sosial di masyarakat ini menjadi pengikat penting kesepakatan antar individu maupun kelompok.

4. Terdapat Hukum Restitutif

Berlakunya hukum restitutif, yakni hukum yang ditegakkan agar kondisi atau situasi tertentu yang sebelumnya bermasalah dapat diperbaiki. Adanya hukum secara restitutif ini memudahkan pemulihan keadaan apapun yang terjadi dalam kehidupan masyarakat untuk kembali seperti semula.

5. Ketergantungan yang Tinggi Antar Anggota

Dalam solidaritas organik, antar anggota masyarakat terdapat rasa ketergantungan yang tinggi walaupun memerankan fungsinya masing-masing yang berbeda-beda. Dalam kelompok sosial, berbagai individu memiliki kebutuhan yang tidak sama antara satu dengan lainnya.

Namun apapun motif tersebut, individu dan kelompok akan bergantung satu sama lain untuk pemenuhan kebutuhan. Terlebih ketika memiliki motif sosial, ekonomi dan aspek lainnya yang cenderung sama dalam satu kelompok maka pembagian kerja dilakukan untuk mencapai kepentingan bersama.

Contoh-contoh Solidaritas Organik

Solidaritas organik memiliki contoh nyata di tengah masyarakat yang bahkan akan terdengar sangat familiar bagi kita, diantaranya seperti :

  • Penarikan Uang Keamanan

Solidaritas organik dapat terlihat dari adanya uang keamanan yang ditarik rutin di lingkungan RT dan RW untuk bagian dari jaminan keamanan lingkungan tempat tinggal. Penarikan uang keamanan ini merupakan sistem pengganti ronda atau siskamling yang kini semakin jarang dijumpai.

Pemerintah mengadakan penarikan uang keamanan karena warga setempat yang seringkali tidak bisa atau bahkan malas untuk melakukan ronda keliling tengah malam. Berbagai macam pekerjaan warga yang mengharuskan beraktivitas di pagi hari membuat kegiatan ronda seolah menjadi beban, maka uang keamanan bisa menjadi pengganti yang tidak memberatkan warga.

  • Tim Olahraga

Baik itu tim dalam sepak bola, basket, voli, atau olahraga berkelompok lainnya, hal ini merupakan contoh nyata lain dari solidaritas organik. Dalam sebuah tim olahraga, para anggota tim memiliki perannya masing-masing yang berbeda namun saling bergantung untuk mencapai kemenangan atau kesuksesan.

Meski memiliki fungsi berbeda-beda di dalam tim tersebut, kerja sama sangat dibutuhkan untuk menjadi satu-kesatuan dan mencapai kepentingan bersama, yakni keberhasilan tim. Solidaritas organik tampak nyata di sini karena keberhasilan kelompok jauh lebih perlu diprioritaskan daripada keberhasilan individu atau per anggotanya.

  • Sekolah

Solidaritas organik yang paling dekat dengan kita adalah sekolah, mulai dari keberadaan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru (dengan mata pelajaran berbeda-beda) hingga para murid. Walau memiliki peran yang berbeda, ada ketergantungan satu sama lain untuk sekolah bisa berfungsi dengan baik.

Satu saja tidak berfungsi, maka hal ini akan mengganggu kinerja dan menghambat kepentingan/tujuan sekolah tersebut. Sekolah tidak dapat berjalan ketika terdapat murid namun tidak ada guru, begitu juga sebaliknya terdapat guru namun tidak ada murid.

  • Organisasi

Organisasi yang terdiri dari pemimpin dan para anggota yang memiliki jabatan dan posisi berbeda-beda untuk menjalankan fungsinya agar tercapai tujuan bersama. Salah satu contoh organisasi tersebut adalah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) di mana kepala sekolah (ketua dalam kepengurusan OSIS), wakil kepala sekolah, pembina OSIS dan pembina keuangan tergolong dalam struktur OSIS teratas.

Dalam organisasi siswa di sekolah ini, akan ada pula ketua OSIS dan wakil ketua OSIS, bendahara dan wakil bendahara, sekretaris dan wakil sekretaris, hingga seksi bidang yang bisa berjumlah cukup banyak. Mereka memiliki posisi dan tugas masing-masing yang teratur, ketat dan terarah serta saling bergantung agar tujuan dari adanya OSIS itu sendiri dapat tercapai.