Kata bentukan adalah kata yang menambahkan imbuhan pada kata dasar. Karena dibentuk dengan menambahkan imbuhan, kata bentukan ini lazim pula disebut sebagai kata berimbuhan. Kata bentukan terdiri dari afiksasi/imbuhan, pemajemukan, dan pengulangan.
Kata berimbuhan/afiksasi adalah kata-kata yang telah berubah karena adanya proses afiksasi. Perubahan ini dikarenakan kata-kata tersebut telah diberi imbuhan yang berupa :
1. Awalan (prefeks)
Imbuhan : me-, pe-, be-, ter-, ke-, di-, yang terletak di awal kata. Contoh : mengantuk, terjatuh, dan dipukul.
2. Sisipan (infiks)
Imbuhan : -el, -er, -r, -in, yang terletak du tengah kata. Contoh : kerlip, kinerja, dan gemerlap
3. Akhiran (sufiks)
Imbuhan : -an, -kan, -i, yang terletak di akhir kata. Contoh : pelukan, bangunan, dan warnai.
4. Awalan -akhiran
Imbuhan : me-kan, pe-an, me-i, yang terletak di awal dan akhir kata.
5. Awalan – akhiran/ bertahap (simulfiks)
Imbuhan me-kan, pe-an, me-i, be-an, yang terletak di awal dan akhir kata secara bertahap. Contoh : peluk+-an=pelukan, be-+pelukan=berpelukan, salam+-an=salaman, be-+salaman=bersalaman.
Kata majemuk adalah bentuk kata yang terdiri dari dua kata yang berhubungan secara padu dan membentuk arti atau makna baru. Kata majemuk tidak bisa dipisahkan karena akan kehilangan maknanya.
Contoh :
Kata ulang yaitu kata yang mengalami perulangan pada sebagian atau seluruh kata. Kata ulang dapat dibedakan menjadi lima, yaitu :
Berikut ini beberapa contoh kalimat penggunaan kata bentukan