Daftar isi
Kali ini kita akan membahas mengenai afiksasi, berikut pembahasannya.
Pengertian Afiksasi
Pengertian Secara Umum
Afiksasi merupakan proses morfemis terpenting karena proses afiksasi merupakan proses yang paling produktif dalam bahasa Indonesia.
Afiksasi merupakan proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks pada bentuk dasarnya.
Bentuk dasar yang dimaksud bukanlah kata dasar, karena dapat dimungkinkan bentuk dasar berupa kata turunan.
Kata yang dibentuk melalui proses afiksasi disebut kata berafiks. Sederhananya, afiksasi adalah proses pembumbuhan afiks menjadi sebuah kata.
Pengertian Menurut KBBI
Afiksasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses atau hasil penambahan afiks (prefiks, infiks, konfiks, sufiks) pada kata dasar.
Ramlan (1985:49) proses pembubuhan afiks adalah pembubuhan afiks pada sesuatu satuan, baik satuan itu berupa bentuk tunggal maupun bentuk kompleks, untuk membentuk kata.
Ciri-ciri Afiksasi
Berikut ini ciri-ciri afiks (Ramlan, 1980:31) yaitu:
- Afiks merupakan unsur langsung
- Afiks merupakan bentuk terikat
- Afiks mampu melekat pada bentuk lain
- Afiks tidak sama kedudukannya dengan kliti
- Afiks tidak memiliki arti leksis.
Jenis-jenis Afiksasi
Prefiks (Awalan)
Prefiks adalah afiks yang dibubuhkan pada bagian depan kata dasar. Bentuk yang termasuk prefiks antara lain:
Prefiks ber-.
prefiks ber– menyatakan makna:
- Menyatakan suatu perbuatan atau aktivitas, misalnya: berlari, bernyanyi, berenang, bersembunyi, bermain, berdagang, bekerja
- Menyatakan dalam keadaan atau statif, misalnya: bergembira, bersedih
- Menyatakan makna mempunyai, misalnya: berwibawa, berilmu, berpengalaman
Prefiks meN–
Prefiks meN- memiliki fungsi membentuk kata verba. Prefiks meN– mengalami proses morfofonemik menjadi me-, men-, menge-, meny-, dan mem-
- Prefiks me-, misalnya pada melukis, melepas
- Prefiks men-, misalnya pada menjual, mencuci, mencium, menulis, menabur, menabung,
- Prefiks menge-, misalnya pada mengebom, mengecat
- Prefiks meny-, misalnya pada menyatu, menyempit, menyikat
- Prefiks mem-, misalnya membeli, membuang, membahas
Prefiks peN–
Prefiks peN- memiliki fungsi membentuk nomina. Prefiks peN– mengalami proses morfofonemik menjadi pe-, pen-, penge-, dan peny-, dan pem-.
- Prefiks pe-, misalnya pada petugas, petarung
- Prefiks pen-, misalnya pada pendamping, pencipta, penduduk, penerima
- Prefiks penge-, misalnya pada pengecat, pengebom
- Prefiks peny-, misalnya pada penyelamat, penyumbang, penyamar
- Prefiks pem-, misalnya pembeli, pembual, pencuci
Prefiks ter–
Prefiks ter– memiliki fungsi:
- membentuk kata kerja pasif, misalnya: tersusun, tersaji, terbakar
- menyatakan ketidaksengajaan, misalnya: terciduk, tersedak, terdorong, terbangun
Infiks (Sisipan)
Infiks atau sisipan adalah afiks yang diselipkan di tengah suatu kata dasar, contohnya –er- pada gerigi, -em- pada gemetar, dan –el- pada geletar.
Sufiks (Akhiran)
Sufiks atau akhiran adalah afiks yang diimbuhkan di belakang kata dasar. Bentuk sufiks antara lain:
- Sufiks –an
Sufiks –an mempunyai fungsi membentuk kata nomina, misalnya: makanan, minuman, bacaan, tulisan. - Sufiks –kan
Sufiks –kan memiliki fungsi membentuk verba. Misalnya: lemparkan, kerjakan. - Sufiks -nya
Sufiks –nya memiliki fungsi menyatakan kata tugas,misalnya sepertinya, sesungguhnya. - Sufiks –wan dan –wati
Sufiks –wan dan -wati memiliki fungsi membentuk nomina. Misalnya: negarawan, sejarawan, ilmuwan, cendekiawan, karyawati. - Sufiks –i
Sufiks –i adalah sufiks pembentuk verba, misalnya: sampuli, selimuti, lempari, sirami - Sufiks –man
Sufiks –man adalah sufiks pembentuk nomina, misalnya: seniman - Sufiks –da
Sufiks –da menyatkan hormat atau kekeluargaan, misalnya: ayahanda, ibunda - Sufiks –is
Sufiks –is memiliki dua fungsi, yaitu:- membentuk adjektiva, misalnya: astronomis, strategis
- membentuk nomina, misalnya: jurnalis, linguis
- Sufiks –wi
Sufiks –wi memiliki fungsi membentuk adjektiva, misalnya duniawi, surgawi
Simulfiks
Simulfiks adalah afiks yang dimanifestasikan dengan ciri-ciri segmental yang dileburkan pada bentuk dasar.
Dalam bahasa Indonesia, simulfiks dimanifestasikan dengan nasalisasi dari fonem pertama suatu bentuk dasar.
Simulfiks hanya lazim terdapat pada ragam bahasa Indonesia non standar. Simulfiks dalam bahasa Indonesia adalah –N. Misalnya, n pada ngopi
Konfiks
Konfiks merupakan satu morfem dengan satu makna gramatikal. Konfiks adalah gabungan prefiks dan sufiks yang membentuk suatu kesatuan (secara bersamaan). Konfiks dalam bahasa Indonesia meliputi konfiks ke–an, peN–an, per–an, ber–an, se–nya.
Perlu diketahui bahwa terdapat bentuk yang mirip dengan konfiks, yaitu bentuk yang penggabungannya tidak secara bersamaan.
Misalnya pada kata berhalangan, pertama terjadi penambahan sufiks –an menjadi halangan, kemudian baru diimbuhi dengan prefiks ber– menjadi berhalangan.
Konfiks ke–an
konfiks ke-an memiliki dua fungsi, yaitu:
- membentuk nomina, misalnya keberanian, ketakutan, kebaikan
- membentuk verba, misalnya kehujanan, kelihatan, ketahuan
Konfiks peN–an
konfiks peN–an berfungsi membentuk nomina. Konfiks peN–an mengalami proses morfofonemik menjadi pe–an, peng–an, peny–an, dan pem–an.
- Konfiks pe-an, misalnya pada pelabuhan, peluncuran, pelantikan, peresmian
- Prefiks penge-an, misalnya pada pengeboman
- Prefiks pen–an, misalnya pada pencucian, pendarahan,
- Prefiks pem–an, misalnya pada pembelian, pembuahan, pemberian
- Prefiks peny–an, misalnya penyuluhan, penyemprotan, penyemaian
Konfiks per–an
Konfiks per–an berfungsi membentuk nomina, misalnya perjuangan, pertemuan, perubahan
Konfiks se–nya
Konfiks se–nya berfungsi membentuk adverbia, misalnya sebaik-baiknya
Konfiks ber–an
Konfiks ber–an memiliki fungsi membentuk verba, misalnya berdatangan, bermunculan, berterbangan
Proses Afiksasi
Proses afiksasi dengan prefiks meN–
- meN– + paksa –> memaksa
- meN– + tulis –> menulis
- meN– + sapu –> menyap
- meN– + kacau –> mengaca
- meN– + cat –> mengecat
Proses afiksasi dengan sufiks
- tulis + –an –> tulisan
- lempar + –kan –> lemparkan
- sampul + i –> sampuli
- Proses afiksasi dengan konfiks ke–an
- ke + berani+ an –> keberanian.