Pengertian Majas Satire
Majas satire adalah majas yang berfungsi untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau sesorang. Majas atau gaya bahasa satire ini biasanya disampaikan secara tidak langsung. Bisa juga penyampaiannya berupa kiasan.
Majas satire juga dapat mengungkapkan adanya penolakan terhadap hal yang diungkapkan. Majas ini juga suatu bentuk ungkapan untuk menertawakan atau menolak sesuatu. Majas satire juga merupakan jenis majas sindiran lainnya seperti sarkasme dan sinisme.
Tak hanya sebagai bentuk sindiran, majas satire sering kali disampaikan sebagi bentuk ejekan dan bahan lelucon. Majas ini juga disampaikan dengan penguatan terhadap makna yang ingin disampaikan.
Contoh Majas Satire
Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan majas satire dalam kalimat:
- Percuma saja aku berbicara hingga mulutku berbusa, kalau ternyata perintahku ini tidak kau laksanakan juga.
- Apakah hati nuranimu saat ini sedang pingsan? Bisa-bisanya kau berbuat jahat pada orang tuamu sendiri!
- Sudah berapa hari kau tidak makan? Aku perhatikan sudah 3 piring nasi kau habiskan.
- Begitu terhanyutnya kalian menonton drama, sampai salam dariku tidak kalian jawab.
- Mengapa tidak ada yang menjawab salamku ya? Apakah jangan-jangan di sini tidak ada orang?
- Sudah berapa lama kau belajar memasak? Masakanmu kok rasanya begini-begini saja!
- Sikapmu aneh sekali hari ini. Apakah kau salah memakan sarapan?
- Bisa-bisanya kau memperlakukan anakmu seperti itu! Setan apa yang merasukimu?
- Aku tak menyangka ternyata kau serigala berbulu domba. Tega-teganya kamu menipuku!
- Kau tak pernah diajari cara mengucapkan terima kasih ya? Kamu sudah dia bantu, tapi kamu malah mengabaikan dia.
- Teh ini terasa begitu manis bagiku dan menurutmu masih harus ditambahi gula, apa lidahmu sedang tidak berfungsi?
- Aku tidak menyangka pisau ini begitu tajam. Sudah hampir 10 menit aku hanya dapat mengupas satu kentang.
- Warga di sini begitu kompak. Bisa kita lihat mereka bekerja sama dalam menumpuk sampah di parit sampai menyumbat jalan air.
- Rajin sekali penghuni rumah ini, sampai kaca penuh dihiasi oleh debu.
- Lahap sekali makannya, ayo lanjutkan biar mangkuk berisi lauk ini bersih berkilau.
- Jika Anda ingin melihat karya seni anak bangsa, lihatlah gunungan sampah plastik yang ada di sungai itu.
- Dari tadi tidak ada yang menjawab salamku, apakah telinga kalian hanya berupa pajangan saja?
- Jangan ragukan kemampuan berjanji manis miliknya! Lihatlah berapa banyak korban yang telah dilarikan uangnya.
- Pemanas ruangan ini sepertinya sudah beralih fungsi. Sudah dihidupkan pun, ruangan ini masih terasa dingin.
- Percuma saja aku bekerja keras hingga badanku jadi kurus kering begini, kalau hasil kerjaku tidak dihargai juga.
- Hambar sekali masakan ini. Apakah air di laut sudah mengering sehingga tidak bisa menghasilkan garam?
- Sepertinya kamu lupa ingatan ya? Aku sudah menunggumu di tempat ini selama hampir 2 jam.
- Di kampungmu sedang musim kemarau sepertinya. Sudah setengah jam aku bertamu, tidak juga kau suguhi barang air putih segelas.
- Semua yang ada di kampungku kini telah berubah jadi batu. Rumput, padi, dan pepohonan juga digantikan oleh batu perumahan dan gedung.
- Sepertinya paru-parumu terbuat dari batu. Sudah batuk kronis pun, kau masih tetap merokok.
- Kau boleh memiliki badan yang tinggi, tapi tidak dengan hati yang tinggi.
- Percuma saja meminta nasihat dariku. Kalau hanya kau anggap seperti angin yang berlalu saja.
- Jangan menangisi dia yang baik itu. Baik dalam menghancurkan hatimu.
- Sepertinya persediaan gula di rumah kita sangat banyak, sampai-sampai kuah sup ini pun terasa seperti manisan.
- Aku tidak menyangka rumah yang kita beli ini sangat bersih. Aku bahkan tidak melihat ada sekeping atap asbes pun untuk menutupi langit-langit rumah.
- Ternyata kau adalah orang yang sangat pendiam ya. Aku tidak menyangka kau diam saja saat disakiti.
- Apakah aku harus mengeluarkan otakmu dan mencucinya agar kau tidak selalu berpikir mencurangi orang lain?
- Sepertinya ada yang salah dengan penglihatanmu. Kau bahkan tidak bisa membedakan lampu merah dan lampu hijau. Kau menerobos saja saat lampu merah menyala.
- Kalau kau ingin awet muda dan cepat bertemu Tuhan, teruskan saja kebiasaanmu yang menyetir mobil dengan kecepatan di atas 100 km/ jam.
- Lihatlah pasir yang berhasil kukumpulkan dari menyapu lantai ini! Aku rasa kita bisa membuat istana pasir darinya.
- Wah ruangan rapat ini sekarang menjadi multi fungsi. Saya baru tahu ruangan ini bisa digunakan tidur saat rapat berlangsung.
- Bisnis Anda kini berada di posisi atas, tak usah mempedulikan apa yang ada di bawah sana. Terbanglah yang tinggi mendekati matahari, seperti Icarus.
- Filmnya sangat seru, sampai-sampai aku sudah tertidur sejak 10 menit cerita berjalan.
- Bolehkah aku menyiram kepalamu dengan air dingin? Aku ingin pikiranmu dingin, tidak dipenuhi amarah.
- Sepertinya kau punya bakat menjadi penulis skenario. Kau sangat pandai mengarang cerita agar tidak melunasi utang.
- Apa harga gula saat ini sangat mahal? Kopi yang disajikan ini rasanya benar-benar tak ada rasa manisnya sama sekali.
- Sepatumu sudah seperti pot yang berisikan tanah. Sepertinya kita bisa menanam bunga di dalamnya.
- Apakah tadi hujan? Bajumu terlihat basah.
- Sepertinya waktu rebahan saat liburan kurang ya, sampai kau meminta cuti pula!
- Betapa bagus pemandangan dari sini, sampai-sampai aku hanya melihat lautan manusia.
- Tak bisakah kau menyetel suara musik lebih keras lagi? Aku kira kau ingin satu kampung mendengarnya.
- Bagus sekali perpaduan warna pakaian yang kau kenakan, sampai-sampai aku sakit mata melihatnya.
- Aku tidak menyangka kau sangat setia dengan kekasihmu itu. Bisa-bisanya kau menyelingkuhinya 15 kali.
- Alur cerita novel ini mudah sekali dipahami, sampai-sampai aku tidak mengerti apa yang terjadi.
- Apa kau besok ingin tidak masuk kerja karena sakit? Sengaja berdiam diri di bawah guyuran hujan.