Deduktif merupakan macam paragraph yang dikembangkan dengan skema deduksi. Model deduksi dimulai dengan hal-hal yang umum, sehingga hal-hal tertentu tersebar. Paragraph deduktif dapat dilihat dari posisi kalimat utama di awal paragraf.
Paragraf ini dimulai dengan pernyataan umum, yang kemudian dilengkapi dengan beberapa penjelasan khusus dalam bentuk contoh, perincian khusus, bukti, dan sebagainya. Karena paragraf deduktif dikembangkan dari pernyataan umum, paragraph deduktif dari templat kalimat ini umum untuk konkret.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari paragraf deduktif tentang sekolah online.
Contoh 1
Adanya virus Covid-19 pada tahun 2020 memberikan dampak yang luar biasa hamper pada semua bidang, salah satunya adalah bidang Pendidikan. Dengan adanya virus Covid-19 ini proses pembelajaran menjadi berubah dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Dalam keaadaan seperti ini pun guru masih tetap harus melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar, dimana guru harus memastikan siswa dapat memperoleh informasi dan ilmu pengatahuan.
Contoh 2
Saat ini, kegiatan belajar mengajar tidak hanya dilakukan secara tatap muka. Saat ini, ada situs internet yang menawarkan layanan pelatihan online, baik yang berbayar maupun gratis. Pembelajaran yang dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, adalah salah satu manfaat dari belajar online. Di internet, Anda dapat mempelajari berbagai mata pelajaran, mulai dari Fisika hingga pembelajaran bermain gitar.
Contoh 3
Belajar bisa dilakukan dimana saja. Termasuk belajar dirumah. Guru dan siswa dapat memanfaatkan teknologi yang ada. Mereka bisa menggunakan aplikasi yang menghubungkan antara guru dan siswa. Sehingga proses belajar mengajar tetap bisa berlangsung walaupun tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Contoh 4
Guru harus melakukan inovasi dalam pembelajaran diantaranya dengan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Semenjak pembelajaran dilakukan dirumah, Sebagian guru melakukan pembelajaran lewat media online seperti Whatsapp, Google Meet, Google Form dan lain-lain.
Contoh 5
Selama beberapa tahun ini, dunia Pendidikan mengalami banyak perubahan. Diantaranya adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring. Anak-anak tetap wajib belajar meskipun tidak berangkat ke sekolah. Mereka tetap harus belajar meskipun berada di rumah. Hal ini dilakukan dengan cara menggunakan media online yang ada.
Contoh 6
Inovasi dalam Pendidikan akan ada juga berbagai cara yang dilakukan guru untuk menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Salah satunya ada yang menggunakan Grup Whatsapp, dimana guru sebelumnya akan membuat video pembelajaran lalu dikirim ke grup untuk diamati oleh para siswa.
Contoh 7
Banyak sekali cerita mengenai pengalaman belajar di rumah selama Covid-19. Banyak orang tua yang mengeluh betapa sulitnya mengarahkan anak-anak untuk belajar. Begitu juga dengan para guru mereka kesulitan menerangkan pelajaran. Sehingga hasil dari belajar mengajar tidak begitu maksimal.
Contoh 8
Proses belajar mengajar secara daring ternyata tidak sebaik belajar dengan tatap muka secara langsung. Para peserta didik mengalami banyak kesulitan dalam memahami apa yang diterangkan para guru. Selain itu mereka mengeluhkan banyaknya tugas yang diberikan oleh guru.
Contoh 9
Meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir, kita tetap harus semangat belajar. Jangan pernah beralasan malas belajar karena pandemi ini. Banyak jalan agar kita tetap belajar. Diantaranya adalah belajar secara daring. Kita bisa menggunakan aplikasi seperti Zoom, Classroom, ataupun WhatsApp. Sehingga guru dan para peserta didik tetap bisa berhubungan meskipun tidak secara langsung.
Contoh 10
Belajar bisa dilakukan dimanapun. Bahkaan dengan adanya teknologi, kitab isa belajar sekalipun sedang dirumah. Belajar dirumah pun tetap bisa dibimbing oleh guru. Dengan menggunakan berbagai aplikasi, proses belajar mengajar bisa berlangsung meskipun hanya secara daring.
Contoh 11
Semenjak adanya pandemi Covid-19, anak-anak belajar di rumah. Mereka menggunakan sistem daring agar tetap bisa belajar Bersama guru. Belajar dengan sistem seperti ini ternyata menuai pro dan kontra. Mereka yang mendukung mengatakan bahwa dengan belajar di rumah anak-anak terhindar dari Covid-19. Sedangkan mereka yang kontra mengatakan belajar di rumah kurang efektif.