Daftar isi
Teks persuasi adalah jenis tulisan yang digunakan untuk meyakinkan pembaca agar setuju dengan penulis tentang suatu masalah. Penulis akan fokus pada fakta untuk mengungkapkan pendapat mereka dan menggunakannya dalam gaya penulisan argumentatif.
Teks persuasif sangat beragam, misalnya iklan yang membujuk Anda untuk membeli cokelat, poster yang mendorong orang untuk berhenti merokok, atau brosur perjalanan yang menarik pembaca untuk pergi ke negara tertentu.
Menurut Finoza (2008), persuasi adalah karangan yang bertujuan membuat percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang berupa fakta pendapat atau gagasan ataupun perasaan seseorang.
Sedangkan menurut Keraf tahun 2006, persuasi merupakan salah satu bentuk seni verbal yang diciptakan guna meyakinkan orang-orang agar melakukan sesuatu yang diinginkan oleh pembicara baik itu berbentuk tulisan, cetakan, atau elektronik pada masa depan atau masa sekarang.
Menurut Tim Kementerian dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2014, teks persuasi memiliki struktur sebagai berikut:
Pendidikan Online
Seiring berkembangnya pembelajaran online dan semakin banyaknya sumber daya yang dikonversi ke dalam bentuk digital, beberapa orang menyarankan bahwa perpustakaan umum lebih baik ditutup dan, sebagai gantinya, setiap orang harus memiliki gadget dengan berlangganan e-reader.
Pendukung gagasan ini menyatakan bahwa hal itu akan menghemat pengeluaran negara karena biaya perawatan perpustakaan tidak murah. Mereka juga percaya hal itu akan mendorong lebih banyak orang untuk membaca karena mereka tidak perlu pergi ke perpustakaan untuk mendapatkan buku; mereka cukup mengklik apa yang ingin mereka baca dan membacanya dari manapun mereka berada.
Mereka juga dapat mengakses lebih banyak materi karena perpustakaan tidak perlu membeli salinan fisik buku; mereka dapat dengan mudah menyewakan salinan digital sebanyak yang mereka butuhkan.
Namun, akan menjadi kesalahan serius untuk mengganti perpustakaan dengan tablet. Pertama, buku digital memiliki lebih sedikit manfaat dan juga lebih banyak memunculkan masalah daripada buku cetak.
Sebuah studi yang dilakukan pada orang yang membaca pada tablet dan seseorang yang membaca buku cetakan menemukan bahwa orang membaca 20-30% lebih lambat pada tablet dan memahami 10% lebih sedikit dari apa yang mereka baca dibandingkan dengan orang yang membaca informasi yang sama di media cetak.
Selain itu, menatap layar terlalu lama telah terbukti menyebabkan banyak masalah kesehatan, termasuk penglihatan kabur, pusing, mata kering, sakit kepala, dan ketegangan mata.
Kedua, perpustakaan memiliki banyak manfaat. Beberapa manfaatnya adalah sebagai ruang belajar yang tenang, memfasilitasi kelas tentang berbagai topik, menyediakan lapangan pekerjaan, dan memfasilitasi komunitas agar tetap terhubung. Perpustakaan biasanya mengadakan acara komunitas seperti acara bermain untuk balita dan orang tua, bursa kerja untuk remaja, dan ruang pertemuan untuk manula.
Survei Pew yang dilakukan pada tahun 2015 menemukan bahwa hampir dua pertiga orang dewasa Amerika merasa bahwa menutup perpustakaan lokal akan berdampak besar pada komunitas mereka. Orang-orang menganggap perpustakaan adalah cara untuk terhubung dengan orang lain dan merupakan manfaat yang tidak dapat ditawarkan tablet dengan sebaik dan semudah itu.
Mengganti perpustakaan dengan tablet memang terdengar seperti solusi yang cepat dan murah, namun hal itu akan mendorong orang untuk menghabiskan lebih banyak waktu melihat layar digital daripada berinteraksi. Selain itu, orang-orang juga tidak akan merasakan manfaat perpustakaan yang tidak bisa didapatkan dari tablet.
Oleh karena itu, di banyak daerah, perpustakaan merupakan bagian penting dari komunitas yang tidak akan pernah bisa digantikan oleh objek lainnya.