Novel adalah karangan prosa yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seorang tokoh dengan tokoh di sekelilingnya dan menonjolkan watak setiap tokoh tersebut.
Biasanya, cerita dalam novel dimulai dari peristiwa terpenting yang dialami oleh tokoh, yang kelak mengubah hidupnya. Oleh sebab itu, novel biasanya memiliki kisah yang lebih kompleks daripada cerpen.
Selain itu, novel berbeda dengan cerpen karena penulisannya yang lebih panjang dan lebih rumit, minimal lebih dari 10 ribu kata. Selain itu terdapat unsur-unsur novel baik unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen ataupun dalam novel.
Namun pada pembahasan kali ini, kita hanya khusus membahas mengenai unsur intrinsik pada novel saja. Semua karya sastra pada umumnya memiliki unsur intrinsik di dalam karyanya tersebut.
Contoh Novel Singkat
Selain penulis novel, unsur ini penting pula diketahui oleh para pembaca novel.
Di bawah ini merupakan contoh dari unsur intrinsik dalam novel, yaitu sebagai berikut :
Pada 70 tahun yang lalu siluman tuyul berkepala sembilan yang bernama Thuyul menyerang desa Penari. Desa Penari merupakan sebuah desa terpencil yang terletak di negara Wakanda, akibat amukan siluman tuyul berkepala sembilan tersebut kekacauan besar terjadi dan banyak korban yang berjatuhan. Akhirnya ada seseorang yang dapat menghentikan amukan Thuyul dan menyegelnya ke dalam tubuh anak bayi yang bernama Syaiful, orang yang berhasil menyegelnya dikenal sebagai Dukun atau Tetua Desa bernama Mugeni, dia adalah ayah Syaiful sendiri. Dukun menyegel Thuyul kedalam anaknya sendiri karena memiliki maksud tertentu. Karena begitu besarnya kekuatan Thuyul maka untuk menyegelnya dibutuhkan pengorbanan dan Dukun atau Tetua Desa mengorbankan dirinya sendiri.
Lalu setelah 70 tahun berlalu, Syaiful tumbuh menjadi anak remaja yang selalu membuat onar di desa Penari, dia melakukan hal tersebut karena ingin mendapatkan perhatian dari para penduduk desa. Para penduduk menjauhinya karena mereka tahu bahwa di dalam tubuh Syaiful terdapat siluman tuyul berkepala sembilan yang dulu sudah menghancurkan desa. Meski penduduk desa penari menjauhi Syaiful, dia tidak patah semangat, dia selalu ceria, selalu bekerja keras, dan pantang menyerah untuk mewujudkan cita-citanya yaitu menjadi seorang Dukun atau Tetua Desa seperti ayahnya, lalu mulailah perjalannya untuk mencapai cita-citanya tersebut.
Unsur Instrinsik
Dari cerita di atas maka dapat di ambil contoh unsur intrisik, seperti:
- Tema : Syaiful yang ingin menjadi Dukun atau Tetua Desa (Dukun atau Tetua Desa itu seperti pemimpin di desa dan paling berpengaruh).
- Amanat : Rela berkorban, Jangan pernah menyerah untuk mencapai tujuan.
- Alur : Campuran, karena ceritanya maju mundur menceritakan masa depan dan masa lalu.
- Penokohan : Thuyul pemarah dan perusak. Mugeni dia bijaksana, dan rela berkorban. Syaiful hiperaktif, ceria, dan pantang menyerah.
- Latar : Tempat di desa Penari
- Sudut pandang : Sudut pandang orang ke tiga.
Novel dibangun atas dasar unsur-unsur penting di dalamnya. Salah satu unsur itu saling terkait antara satu dengan yang lainnya, demi membangun cerita yang menarik dalam novel.
Bahkan, ada yang mengatakan bahwa kedua unsur inilah yang menentukan kualitas dari suatu novel yang dihasilkan.
Unsur intrinsik novel merupakan unsur utama yang membangun suatu novel atau dapat dikatakan bahwa unsur intrinsik ini dapat kita jumpai dengan mudah dalam novel tersebut.
Secara umum, ada 7 komponen yang merupakan bagian dari unsur intrinsik yakni
- Tema,
- Tokoh dan penokohan,
- Alur,
- Latar,
- Sudut pandang,
- Gaya bahasa, dan
- Amanat.
Bagi para penulis, pengetahuan mengenai unsur intrinsik novel dapat membantu dirinya dalam penulisan novel sesuai dengan tema atau gagasan yang ditulis dibuat.
Sementara itu, bagi pembaca, pemahaman tentang unsur intrinsik dapat membantu para pembaca novel untuk memahami novel yang sedang dibacanya itu.