Daftar isi
Sistem Kebut Semalam atau SKS adalah cara belajar yang sering kita dengar, malahan banyak siswa yang menerapkan cara belajar ini.
Materi selama 1 semester dipelajari dan berusaha dipahami hanya dalam semalam demi mendapatkan target nilai yang diinginkan.
Memang beberapa siswa sukses menjalankan SKS dan mendapat nilai yang diinginkan. Akan tetapi cara belajar SKS memiliki dampak buruk. Apa saja dampak buruknya?
1. Cepat Lupa Dengan Materi
Karena materi yang dipelajari banyak untuk persiapan ujian, maka otak kita dipaksa untuk bekerja lebih. Mengingat lebih, memahami lebih dan menghafal lebih.
Otak manusia memiliki kemampuan yang ada batasnya, meskipun setiap orang berbeda-beda kemampuannya akan tetapi mempelajari banyak sekali materi dalam semalam saja dapat membuat otak lelah.
Otak yang lelah dan jumlah materi yang terlalu banyak dan hanya dipelajari sehari, tidak berulang akan membuat kita cepat lupa dengan materi yang telah dipelajari.
2. Kurang Tidur
Jelas sekali sistem kebut semalam akan mengambil jatah tidur kita. Merelakan terjaga semalam dan tidak memberi kesempatan bagi tubuh dan otak untuk beristirahat adalah kesalahan.
Akibatnya jam biologis akan terganggu dan tubuh juga merasa kelelahan. Hal ini mempengaruhi otak kita sehingga tidak prima untuk mengingat.
3. Sulit Konsentrasi
Otak adalah organ vital yang memiliki keterbatasan dan membutuhkan istirahat.
Seperti sudah disebutkan sebelumnya SKS pasti mengambil jatah tidur atau istirahat tubuh dan otak.
Ketika keesokan harinya kita menghadapi ujian maka otak kita bisa jadi dalam kondisi kelelahan.
Otak yang lelah dan tubuh yang tidak istirahat akan mengganggu konsentrasi.
Bisa jadi saat mengerjakan soal kita butuh waktu lebih lama untuk berpikir, sulit mengingat apa yang telah dipelajari dan terasa mengantuk.
4. Tidak Percaya Diri Saat Ujian
Mungkin kita merasa telah menghafal materi yang telah dipelajari semalaman.
Tetapi belum tentu kita memahami materi dengan benar. Menghafal dan memahami sangat berbeda.
Memahami materi membutuhkan proses dan waktu yang panjang sehingga jika di dalam proses belajar ada sebuah kesalahan atau pertanyaan, masih ada kesempatan mencari tahu.
Mungkin kita baru akan menyadari jika kita sedang mengerjakan sebuah tes atau ujian.
Kita jadi merasa tidak percaya diri karena keterbatasan materi yang kita pahami.
5. Bukan Jaminan Mendapat Nilai Maksimal
Hasil belajar SKS tidak menjamin kita mendapatkan nilai bagus, karena belajar yang efektif membutuhkan waktu atau proses.
Bisa jadi hasil SKS akan lebih rendah dibanding mereka yang mempelajari materi dengan mencicil selama 1 semester.
Selain mereka tidak perlu membuang banyak energi, mereka yang belajar mencicil pasti tampil lebih prima dibandingkan dengan siswa yang belajar SKS.
6. Mengganggu Kesehatan
Karena belajar dengan cara SKS mengambil waktu istirahat tubuh, maka bisa saja kesehatan menurun.
Karena kelelahan maka sistem imun tubuh menurun maka dapat menimbulkan penyakit.
Penyakit ringan misalnya dehidrasi, influenza dan tidak menutup kemungkinan terserang serangan jantung.
7. Terbiasa Menunda Pekerjaan
Mempelajari materi dengan SKS untuk bersiap menghadapi ujian sama dengan menunda belajar misalnya selama 1 semester. SKS ini telah menjadi kebiasaan pada beberapa siswa.
Kebiasaan ini jika tidak dihentikan akan menjadi perilaku yang merugikan diri sendiri.
Perilaku yang tetap muncul akibat kebiasaan. Jangka panjang jika kebiasaan ini tidak diubah maka kita terbiasa menunda semua tugas.
Tugas dan kewajiban tidak akan ada hentinya meskipun kita telah lulus sekolah atau kuliah.
Justru di saat itulah kebiasaan kita menjadi skill untuk menghadapi kehidupan.
Misalkan saja di dunia kerja, tugas-tugas kantor selalu menanti dan ada tengat waktu untuk sebuah pekerjaan.
Jika kita tidak melatih diri kita maka kita akan selalu merasa kesulitan dalam pekerjaan apapun.