Secara umum, integritas merupakan sebuah konsistensi dan keteguhan dari perilaku dan tindakan dari seorang individu. Istilah integritas sendiri seringkali digunakan untuk hal yang berkaitan dengan tenaga kerja sipil di pemerintahan. Seorang yang memiliki integritas yang tinggi sangat memegang teguh segala bentuk nilai moral dan nilai nilai luhur yang telah dipercayainya.
Bahkan tak jarang, seorang individu yang sangat berintegritas hampir mematuhi sebagian aturan dan ketentuan yang ada. Mereka lebih mengutamakan integritas yang dipegangnya lebih dari apapun. Nilai dari integritas ini terdiri atas nilai kejujuran, kebenaran dan lain sebagainya. Namun, yang paling sulit dari berbagai nilai yang ada adalah mempertahankannya dengan konsisten dari waktu ke waktu.
Tindakan dan perilaku yan senantiasa dilakukan harus mencerminkan nilai nilai integritas yang ada. Apabila diartikan secara etimologi, kata integritas berasal dari bahasa latin. Yakni berasal dari kata “integer” yang memiliki arti lengkap dan utuh. Namun, apabila diartikan secara keseluruhan bisa dimaknai sebagai suatu usaha yang utuh dan lengkap.
Integritas yang ada pada diri seorang individu tidak bisa sepenuhnya diartikan benar ketika tidak bersesuaian dengan dimensi integritas yang telah ditetapkan. Berikut merupakan dimensi dari integritas yang perlu diketahui.
Kejujuran merupakan dimensi integritas yang paling dasar. Karena pada dasarnya, seperti yang kita tahu kejujuran merupakan modal utama seorang individu bisa bersikap baik dan disiplin. Kejujuran sampai kapanpun akan menjadi suatu hal yang penting dan harus dipegang teguh sampai kapanpun.
Karena berbagai tindakan serta perilaku baik yang dilakukan tanpa adanya unsur kejujuran sangatlah salah. Setiap perbuatan dan tindakan baik tanpa kita sadari selalu memiliki unsur kejujuran. Karena nyatanya, kejujuran memiliki makna yang lebih luas dari yang kita ketahui.
Makna dari kejujuran tidak terbatas pada kesesuaian ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh seorang individu saja. Melainkan makna kejujuran sendiri bisa meliputi rasa empati, rasa tidak mudah untuk menuduh serta mempercayai orang lain, dan rendah hati.
Yang mana seperti yang telah dipaparkan bahwa hal yang paling sulit dilakukan dalam sebuah sikap berintegritas adalah konsistensi. Dimana setiap individu dituntut untuk bisa bertindak dan berperilaku sebagaimana yang ia telah ucapkan dan rencanakan. Dalam artian segala bentuk tindakan yang dilakukan harus bersesuaian dengan apapun yang telah dikatakan.
Keberanian dalam konteks dimensi integritas ini adalah keberanian dalam hal menegakan dan menyampaikan kebenaran ataupun berbagai hal lain yang fakta dan buktinya bisa diakui. Keberanian dalam konteks menegakkan kebenaran ini perlahan berkurang dari hari ke hari.
Hal tersebut terjadi bukannya tanpa sebab, melainkan dikarenakan semakin maraknya tindakan KKN yang terjadi di negeri ini. KKN merupakan tindakan atau perbuatan politik yang mencakup tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme. Dengan semakin maraknya politik seperti ini, maka tidak diherankan apabila hanya ada sebagian kecil individu saja yang menjunjung tinggi integritas.
Karena ketiga dimensi integritas harus bisa terpenuhi tanpa terkecuali. Apabila terdapat tindakan integrasi yang masih luput dari salah satu dimensi tersebut, maka tindakan atau perilaku tersebut belum bisa disebut sebagai sebuah integritas.