Kuliah Kerja Nyata: Pengertian – Tujuan dan Manfaatnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kali ini kita akan membahas kuliah kerja nyata, dari pengertian, sejarah, tujuan, sampai cara membuat kuliah kerja nyata. Lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini.

Pengertian Kuliah Kerja Nyata

Pengertian Secara Umum

Secara umum Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat khusus.

Sebab, dalam KKN darma pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat dipadukan kedalamnya dan melibatkan sejumlah mahasiswa dan sejumlah staf pengajar ditambah unsur masyarakat.

Program yang dilaksanakan tiap perguruan tinggi berbeda-beda tergantung pada disiplin ilmu yang terkait serta kebutuhan masyarakat dari daerah yang dituju sebagai tempat pelaksanaan KKN.

Program yang dibuat dapat terbagi menjadi program umum seperti peringatan hari besar, pemberdayaan masyarakat, dan program khusus yang terkait tema besar suatu tim KKN.

Beberapa tema khusus KKN antara lain seperti pendidikan, pariwisata, sumber daya alam, dan peduli bencana alam.

Pengertian Menurut KBBI

Menurut KBBI, kuliah kerja nyata berasal dari kata dasar kuliah, Mempraktekkan ilmu pengetahuan yang diterima di bangku kuliah secara langsung di tengah-tengah masyarakat.

Sejarah Kuliah Kerja Nyata di Indonesia

Pada tahun 1971 Direktur Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan tiga universitas yaitu Universitas Andalas di bagian barat, Universitas Gadjah Mada di bagian tengah, dan Universitas Hasanuddin di bagian timur, sebagai perintis proyek kegiatan pengabdian masyarakat Proyek perintis ini dikenal dengan nama Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat.

Hasil laporan dan evaluasi dari ketiga perguruan tinggi perintis proyek ini dipaparkan pada Rapat Rektor Universitas atau Institut Negeri pada bulan Maret 1972.

Setelah selesai rapat tersebut Direktur Pendidikan Tinggi meminta 13 Universitas di 13 provinsi untuk melaksanakan proyek perintis kuliah kerja nyata pada tahun ajaran 1973-1974.

Universitas Gadjah Mada bertindak sebagai universitas pembina, sedangkan dua belas universitas lainnya termasuk kategori universitas madya, keduabelas universitas tersebut adalah:

  • Universitas Syiah Kuala
  • Universitas Sumatra Utara
  • Universitas Andalas
  • Universitas Sriwijaya
  • Universitas Padjajaran
  • Universitas Diponegoro
  • Universitas Brawijaya
  • Universitas Udayana
  • Universitas Lambung Mangkurat
  • Universitas Hasanuddin
  • Universitas Sam Ratulangi
  • Universitas Pattimura.

Pada awal perkembangannya, KKN hanya merupakan paduan dari dua dharma yaitu pengajaran dan pengabdian masyarakat, seiring perkembangannya kkn juga meliputi dharma penelitian.

Perpaduan tri dharma perguruan tinggi pada mewujudkan KKN sebagai salah satu sub-sistem pendidikan tinggi di Indonesia.

Tujuan Kuliah Kerja Nyata

Tujuan utama KKN diarahkan kepada 3 aspek utama yang meliputi pengembangan potensi diri mahasiswa, pengembangan kelembagaan dan pengembangan masyarakat (Hardjasoemantri, 1997).

Adapun tujuan lainnya, yaitu:

  • Agar perguruan tinggi menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang lebih menghayati permasalahan yang sangat kompleks yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan dan belajar menanggulangi permasalahan tersebut secara pragmatis dan interdisipliner. Hal ini erat kaitannya dengan pengembangan kepribadian dan keterampilan mahasiswa (personality development).
  • Untuk lebih mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat, dan lebih menyesuaikan keberadaan pendidikan tinggi kepada tuntutan pembangunan (institutional development).
  • Membantu pemerintah dalam percepatan laju pembangunan dan mempersiapkan kader-kader pembangunan di pedesaan (community development).

Manfaat Kuliah Kerja Nyata

KKN mempunyai 3 (tiga) manfaat, yaitu: Mahasiswa sebagai penerus pembangunan, Lembaga Perguruan Tinggi, dan Masyarakat.

Manfaat bagi Mahasiswa

  • Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang:
    • Cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner dan lintas sektoral.
    • Kegunaan hasil pendidikannya bagi pembangunan umumnya dan daerah pedesaan khususnya.
    • Kesulitan yang dihadapi masyarakat desa dalam pembangunan.
    • Konteks keseluruhan dari masalah pembangunan dan pengembangan daerah pedesaan.
  • Mendewasakan alam pikiran mahasiswa untuk melaksanakan penelaahan dan pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat secara pragmatis ilmiah.
  • Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan dan pembangunan desa.
  • Membina mahasiswa untuk menjadi seorang “transformer, change agent, motivator, dinamisator, fasilitator dan problem solver”.
  • Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan disamping diharapkan terbentuknya sikap dan rasa cinta serta tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat pedesaan.
  • Membuka wawasan para mahasiswa, sehingga mereka mengetahui secara teknis permasalahan-permasalahan yang dihadapi para pelaku ekonomi kecil yang kadangkala tidak terdapat dalam teori.

Manfaat bagi Perguruan Tinggi

  • Perguruan Tinggi tidak akan lebih mantap dalam pengisian ilmu dan pendidikan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat, sehingga kurikulum perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan.
  • Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang berharga, yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan.
  • Mempererat dan meningkatkan kemitraan antara perguruan tinggi dengan instansi-instansi atau institusi-institusi lainnya dalam pelaksanaan pembangunan lembaga pendidikan.

Manfaat bagi Masyarakat

  • Memperoleh tenaga kerja bantuan dan pemikiran untuk merencanakan serta melaksanakan proyek pembangunan ekonomi.
  • Meningkatkan cara berfikir, bersikap dan bertindak sehingga siap menerima dan berpartisipasi dalam program pembangunan.
  • Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan.
  • Terbentuknya kader-kader pembangunan di dalam masyarakat, sehingga mendorong kesinambungan pembangunan.
  • Membantu masyarakat dalam pengembangan usaha ekonomi produktif dan ekonomi kreatif keluarga melalui pelatihan dan pembinaan yang diberikan mahasiswa.
  • Memotivasi masyarakat desa agar membentuk kelompok kelompok usaha dalam mengembangkan kegiatan usahanya.

Syarat mengikuti Kuliah Kerja Nyata

Berikut ini beberapa syarat untuk mengikuti KKN:

  • Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada tahun yang bersangkutan.
  • Memprogramkan kuliah kerja nyata dalam kartu rencana studi.
  • Saat memprogramkan kuliah kerja nyata telah menempuh dan lulus minimal 110 sks atau 75 % dari seluruh beban studi yang ditetapkan oleh fakultas masing-masing.
  • Mendaftarkan diri di LP3M, baik untuk latihan, pembekalan maupun kegiatan lapangan.
  • Telah melunasi pembayaran SPP., sampai tahap kuliah kerja nyata   dan biaya kuliah kerja nyata yang telah ditetapkan oleh Universitas.
  • Melunasi biaya kuliah kerja nyata dibendahara universitas atau bank dan selanjutnya dengan bukti pembayaran mendaftar di LP3M.

Adapun syarat lainnya biasanya mengikuti setiap ketentuan universitas masing-masing.

fbWhatsappTwitterLinkedIn