Daftar isi
Agar perusahaan monopoli dapat memaksimalkan keuntungan yang diperoleh, perusahaan monopoli umumnya menjual barangnya dalam dua pasar yang berbeda sifatnya. Kebijakan ini disebut dengan diskriminasi harga.
Pengertian Secara Umum
Secara umum, yang dimaksud dengan diskriminasi harga adalah produk yang sama dijual kepada konsumen yang berbeda dengan harga yang berbeda pula.
Pengertian Menurut Para Ahli
Adapun pengertian diskriminasi harga menurut para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.
Pengertian Menurut KBBI
Pengertian diskriminasi harga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penawaran suatu tipe barang dalam jumlah yang sama dengan harga yang berbeda kepada pembeli yang berbeda pula.
Diskriminasi harga adalah strategi yang diterapkan oleh banyak perusahaan domestik untuk dan di pasar internasional.
Diskriminasi harga terjadi karena beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut.
Diskriminasi harga biasanya dilakukan oleh monopolis dengan tujuan sebagai berikut.
Syarat agar perusahaan dapat menerapkan kebijakan atau strategi diskriminasi harga antara lain sebagai berikut.
Adapun manfaat diskriminasi harga bagi monopolis adalah sebagai berikut.
Contoh diskriminasi harga dalam perdagangan adalah sebagai berikut.
Perusahaan telekomunikasi – Telkomsel – membagi segmen GSM pra bayar ke dalam beberapa layanan yaitu Simpati dan Kartu As karena kedua pelanggan memiliki karakteristik yang berbeda.
Tujuan Telkomsel menerapkan diskriminasi harga adalah memaksimalkan pendapatan sekaligus keuntungan dengan menguasai kedua segmen tersebut.
PLN adalah industri monopoli yang memiliki biaya rata-rata konstan sebesar 2 per unit. Permintaan pasar satu Q1= 10-2P1, pasar kedua Q2= 20-P2. Apakah diskriminasi harga menguntungkan?
Pembahasan :
Diketahui :
Biaya rata-rata konstan AC =2
Q1= 10 – 2P1 atau 2P1 = 10 – Q1 atau P1 = 5 – ½Q1
Q2= 20 – P2 atau P2 = 20 – Q2
Jawab :
1. Pasar 1
TR1 = P1.Q1
TR1 = (5 - ½Q1) Q1
TR1 = 5 Q1 - ½Q12
MR = 5 – Q
TC = AC.Q
TC = 2.Q
MC = TC’= 2
Laba maksimal jika MR = MC
5-Q1 = 2
Q1 = 5-2
Q1= 3
P1 = 5 - ½Q1 = 5 - ½(3) = 3,5
Π = TR1 - TC1
Π = (5 Q1 - ½Q12)(2Q1)
Π = (5).(3) – ½.(3)2 – (2).(3)= 15 – 4,5 – 6= 4,5
2. Pasar 2
TR2 = P2.Q2
TR2 = (20 - Q2) Q2
TR2 = 20 Q2 – Q22
MR = TR’ = 20-2Q
MC = 2
Laba maksimal jika MR = MC
20-2Q2 = 2
2Q2 = 18
Q2 = 9
P=20-Q2
P= 20-9
P = 11
Π = TR2 - TC2
Π = (20 Q2 – Q22) - 2Q
Π = (20).(9) – (92 ) - (2).(9) = 180 - 81-18 =81
Total Laba pasar 1 dan pasar 2= 4,5 + 81= 85,5
Jika tidak melakukan diskriminasi harga, maka :
Permintaan pasar = Pasar 1 + Pasar 2
Q = (10 - 2P) + (20 - P)
Q= 30 – 3P
3P = 30 - Q
P= 10 -1/3Q
TR = P . Q
TR = (10-1/3Q). Q
TR = 10Q – 1/3Q2
2MR = 10 -2/3 Q
Laba Maksimum jika MR = MC
10 - 2/3Q = 2
2/3Q = 8
Q = 12 (jumlah pada pasar 1 dan pasar 2)
P= 10 - 1/3Q
P = 10 - 1/3. (12)
P = 10 - 4 = 6 (merupakan harga antara pasar 1 dan pasar 2)
Π = TR - TC
Π = 10Q – 1/3Q2– 2Q
Π = (10).(12) – 1/3 (12)2 - (2).(12)
Π = 48
Jadi laba dengan diskriminasi harga lebih besar yakni Π= 85,5; artinya lebih menguntungkan.