Daftar isi
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Endospora.
Apa itu Endospora?
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Endospora merupakan struktur dinding tebal dan lapisan tambahan pada sel bakteri yang terbentuk dalam membran sel untuk bertahan hidup di kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Endospora mengandung DNA serta sitoplasma kecil yang dikelilingi oleh penutup luar pelindung. Endospora dianggap sebagai jenis sel reproduksi karena Endospora berkecambah dalam menghasilkan organisme baru ketika kondisi lingkungan menguntungkan.
Genera bakteri, Bacillus, Clostridium, dan Paenibacillus menghasilkan Endospora. Perlu kamu ketahui bahwa Endospora bisa bertahan dalam kondisi keras seperti dehidrasi, suhu tinggi atau rendah, bahan kimia, dan radiasi UV.
Hal tersebut karena dinding sel Endospora tersusun dari asam dipicolinic yang memberikan sifat tahan panas pada endospora. Perlakuan panas lembap pada suhu 121°C selama 15 menit bisa menghancurkan endospora bakteri.
Endospora bagi bakteri berfungsi sebagai survival structure atau struktur dorman. Struktur tersebut dapat memungkinkan bakteri bertahan pada kondisi yang tidak menguntungkan, seperti kondisi lingkungan yang ekstrim atau kekurangan nutrisi. Kondisi lingkungan yang ekstrim merupakan kondisi lingkungan kekeringan atau temperatur suhu sangat rendah atau sangat tinggi.
Ciri-ciri Endospora
Berikut ini ciri-ciri Endospora yang harus kamu ketahui, diantaranya:
- Endospora memiliki sifat impermeable, yaitu sifat yang mampu bertahan dengan baik dalam kondisi kekeringan, disinfektan, daerah bersuhu tinggi maupun bersuhu rendah dan lingkungan yang tidak menguntungkan.
- Endospora akan berkecambah menjadi sel vegetatif baru ketika kondisi lingkungan sudah menguntungkan atau membaik.
- Bakteri gram positif sebagai besar bisa membangun Endospora. Karena bakteri gram positif merupakan kelompok eubacteria yang dinding selnya menyerap warna violet ketika proses pewarnaan gram dan mempunyai peptidoglikan yang lumayan tebal, contohnya Bacillus mycoides.
Jenis-jenis Endospora
Berdasarkan letaknya terdapat tiga jenis endospora pada bakteri berdasarkan letaknya. Berikut ini bahan, keterangan dan contoh bakteri yang memproduksi spora pada masing-masing tipe.
- Endospora terminal, yaitu jenis endospora yang berada di salah satu ujung sel vegetatif bakteri. Contohnya Clostridium tertium.
- Endospora subterminal, yaitu jenis endospora yang posisi Endospora berada di ujung sel, tetapi lebih menjuru ketengah sel. Contohnya Clostridium perfringens.
- Endospora sentral, yaitu jenis endospora dimana Endospora berada di tengah sel vegetatif. Contohnya Clostridium bifermentans.
Struktur dan Komponen Endosppora
Endospora mempunyai lebih banyak komponen yang membangun struktur endospora dibandingkan dengan sel non endospora yang mempunyai selapis dinding sel.
Berikut ini struktur Endospora tersebut, diantaranya:
- Eksosporium yaitu dinding terluar endospora yang tersusun atas lapisan protein tipis
- Mantel, yaitu beberapa lapis protein khusus yang membangun mantel endospora.
- Korteks, yaitu lapisan yang tersusun dari peptidoglikan
- Inti atau core, yaitu bagian yang terdiri dari dinding inti, membran sitoplasma, sitoplasma, ribosom, kromosom sirkuler dan organ vital lain.
Bagian inti dari endospora mempunyai konsistensi yang mirip gel sebab kandungan airnya cukup sedikit. Hal tersebut bisa menambah ketahanan molekul-molekul dalam endospora dari suhu tinggi yaitu sekitar 150°C dan juga zat kimia berbahaya seperti hidrogen peroksida.
Bahan Kimia Penyusun Endospora
- Asam Dipikolinat
Asam Dipikolinat merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan pada endospora bakteri yaitu sekitar 5 sampai 15% bobot kering endospora. Asam Dipikolinat akan membentuk kompleks dengan ion kalsium. Kompleks asam Dipikolinat dan kalsium diperkirakan dapat menyusun sekitar 10% dari berat kering endospora. Fungsi dari asam dipikolinat dan kalsium tersebut untuk mengikat dan mengumpulkan air untuk keperluan endospora bakteri. Tidak hanya itu, asam dipikolinat juga berfungsi menyelip diantara basa penyusun DNA dan mendukung DNA bertahan dari suhu tinggi. - Small acid soluble spore proteins (SASPs)
Small acid soluble spore proteins (SASPs) ialah bagian inti dari endospora bakteri yang mengandung banyak protein di dalamnya. Small acid soluble spore proteins (SASPs) adalah protein yang hanya diproduksi ketika sel mengalami sporulasi. Small acid soluble spore protein (SASPs) berfungsi dalam melindungi molekul DNA dari kerusakan akibat radiasi, kekeringan dan suhu tinggi. SASPs menyebabkan struktur molekul DNA (B-DNA) menjadi lebih kompak (A-DNQ) sampai tidak mengalami mutasi saat terpapar UV dan tidak terdenaturasi pada saat terpapar suhu tinggi.
Proses Pembentukan Endospora
Setelah mengetahui struktur dan komponen pada endospora, hingga bahan kimia penyusun endospora. Selanjutnya adalah proses pembentukan pada endospora. Jadi bagaimana proses pembentukan endospora? Untuk mengetahui lebih jelasnya, mari simak penjelasan berikut ini:
Proses pembentukan endospora atau yang disebut dengan sporulasi. Perlu kamu ketahui bahwa sporulasi atau proses pembentukan spora biasanya dimulai ketika sel memasuki fase stasioner. Sel tersebut berubah baik secara morfologi atau fisiologi khususnya mempersiapkan diri dalam pembentukan endospora.
Beberapa jenis bakteri ini dipercaya mampu dalam melakukan autolisis sel vegetatif, sedangkan untuk ebebrapa macam bakteri lainnya tidak mampu untuk melakukannya, sehingga endospora tetap berada di dalam sel vegetatif.
Pembentukan spora bakteri secala alami belum diketahui dengan jelas, namun kita dapat atau bisa memicu bakteri membentuk spora. Pemanasan disuhu 60-65°C selama 10 menit atau lebih mampu untuk memicu pembentukan spora.
Ada juga faktor lain yang dapat memicu pembentukan spora bakteri yaitu dengan pemberian agen pereduksi, perlakuan pH rendah, suhu rendah, dan agen-agen kimia lainnya.
Kesimpulan Pembahasan
Dari pembahasan kali ini dapat disimpulkan bahwa Endospora adalah struktur tahan yang diproduksi oleh bakteri untuk bertahan hidup di kondisi yang tidak menguntungkan, dan endospora mengandung DNA serta mengandung sitoplasma kecil yang dikelilingi oleh penutup luar pelindung.
Menurut ciri-cirinya, endospora memiliki sifat impermeable, yaitu sifat yang mampu bertahan dari kondisi kekeringan, disinfektan, daerah yang bersuhu tinggi maupun bersuhu rendah dan lingkungan yang tidak menguntungkan.
Tidak hanya itu, endospora akan berkecambah menjadi sel vegetatif yang baru ketika kondisi lingkungan sudah menguntungkan atau membaik.