16 Fakta Gunung Tambora yang Jarang diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Gunung Tambora

Gunung Tambora adalah salah satu gunung berapi aktif yang ada di Indonesia. Gunung ini berada di pulau Nusa Tenggara Barat. Gunung Tambora memiliki banyak fakta menarik untuk kita bahas diantaranya adalah sebagai berikut. 

  1. Gunung Tambora dinyatakan masih aktif hingga saat ini meskipun sedang tertidur. Letusan terakhirnya terjadi pada tahun 1967 yang disertai gempa namun tidak ada ledakan.
  2. Gunung ini pernah meletus dengan dahsyatnya sekitar 200 tahun silam atau tepatnya pada tahun 1815. Letusan tersebut merupakan letusan paling dahsyat yang pernah terjadi dalam sejarah manusia modern. Gambaran letusan tersebut dijelaskan oleh Thomas Stamford Raffles dalam sebuah buku catatan. Raffles menjelaskan letusan gunung tambora terjadi pada 5 April 1815 dan terus bergemuruh hingga berhari-hari. 
  3. Berdasarkan buku “Tambora: The Eruption That Changed the World” yang merupakan hasil karya dari seorang ilmuwan dan budayawan Amerika Serikat menjelaskan bahwa letusan gunung Tambora berdampak bagi kehidupan di seluruh dunia.
  4. Pada tanggal 5 April 1815 gunung Tambora menyemburkan isinya hingga ketinggian 4.300 meter ke udara dengan kekuatan 171.000 kali kekuatan bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Kecepatan lontaran gunung tambora mencapai 60 km per jam dan suhu hingga 800 derajat celcius. Itulah sebabnya peristiwa ini disebut dengan “kiamat 1815”.
  5. Letusan gunung Tambora mampu menyebabkan iklim dunia berubah selama tiga tahun dengan keadaan Bumi yang semakin dingin. Perubahan iklim tersebut menyebabkan kelaparan karena merusak tanaman-tanaman petani.
  6. Letusan tersebut meninggalkan bekas berupa lubang raksasa dengan kedalaman 1,4 km dan diameter 7 km. Lubang yang dikenal dengan istilah kaldera tersebut menjadi yang terbesar dan terindah di dunia. Kaldera ini mendapat julukan yakni “The Greatest Caldera in Indonesia”.
  7. Akibat dari letusan itu pulau gunung Tambora kehilangan sepertiga bagiannya. Tinggi gunung ini semula yakni mencapai 4.300 mdpl namun kini hanya tersisa 1.500 mdpl saja.
  8. Letusan gunung Tambora terdengar seperti suara meriam yang terdengar hingga ke Jawa Timur dan Makassar. Ledakan tersebut terus terjadi dan baru berhenti pada tanggal 14 April 1815. 
  9. Belum ada letusan sedahsyat letusan Tambora yang terjadi tahun 1815 kecuali letusan gunung Krakatau yang terjadi ribuan tahun yang lalu. Bahkan letusan gunung Vesuvius yang menenggelamkan peradaban Pompeii hanya sebagian kecil dari gunung ini.
  10. Sebenarnya tanda-tanda gunung Tambora akan meletus sudah terlihat sejak tahun 1813. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang ahli Antropologi dan sejarah lingkungan asal Belanda yaitu Bernice de Jong Boers. Ia menjelaskan awan terus menerus muncul di sekitar puncak Tambora hingga membuatnya menjadi gelap.   Selain itu juga terdengar suara gemuruh. Tanda-tanda tersebut juga dilihat oleh John Crawfurd yang kala itu sedang menepi di Sumbawa dalam perjalanan ekspedisi ke Makassar. 
  11. Keadaan Bumi saat itu sangat menakutkan dan penuh kegelapan. Masyarakat harus menggunakan lilin sebagai penerangan mereka meski hari masih siang. Lautan tertutup dengan bebatuan yang terapung dan juga debu yang tebal. Debu dan bebatuan tersebut bahkan menghambat perahu-perahu yang hendak melintas di teluk Bima. 
  12. Mirip dengan peristiwa Pompeii yang hilang akibat letusan gunung Vesuvius. Gunung Tambora juga memusnahkan tiga kerajaan yakni kerajaan Pakat, Kerajaan Tambora, dan Kerajaan Sanggar.  Oleh sebab itu tragedi ini diberi julukan “Pompeii dari Timur”.
  13. Letusan gunung Tambora menjadi salah satu penyebab kalahnya Napoleon Bonaparte dengan Inggris yang kala itu terjadi di Belgia. Letusan Tambora menyebabkan pasukan Bonaparte terjebak dan akhirnya tertangkap. 
  14. Letusan maha dahsyat gunung Tambora 1815 memunculkan sebuah cerita rakyat. Berdasarkan cerita rakyat, letusan gunung Tambora disebabkan oleh kelalaian Abdul Gafur yang merupakan penguasa dari kerajaan Tambora. Raja Gafur merencanakan pembunuhan terhadap seorang pendakwah dari Arab Saudi yang dinilai telah Menghina kerajaan Tambora. 
  15. Letusan gunung Tambora juga menimbulkan tsunami besar dengan ketinggian 4 meter. Tsunami tersebut terjadi di Jawa Timur dan Maluku dengan korban jiwa sebanyak 4.600 korban.
  16. Konon katanya nama “Tambora” berasal dari gabungan dua kata yaitu “Ta” dan “Mbora” yang mempunyai makna ajakan untuk menghilang. Kata tersebut merujuk pada periwtiwa 1815 dimana hampir seluruh masyarkatnya hilang akibat letusan mahadahsyat Tambora.
fbWhatsappTwitterLinkedIn