Sosiologi

4 Faktor Penyebab Terjadinya Masyarakat Multikultural

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Masyarakat merupakan sebuah kesatuan hidup manusia, interaksi selalu terjadi di dalam masyarakat dan interaksi tersebut menyesuaikan dengan sistem adat istiadat. Interaksi dilakukan secara terus menerus serta memiliki keterikatan karena ada rasa toleransi di antara masyarakat.

Kata “multikultural” berasal dari kata “masyarakat”, “multi” yang artinya keberagaman dan “kultural” atau budaya. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang di dalamnya banyak berbagai struktur kebudayaan, hal ini dikarenakan di dalam masayarakat ada banyak suku bangsa yang memiliki struktur budayanya masing-masing.

Seorang ahli Sosiologi bernama Alo Liliweri dalam bukunya “Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur” (2005), mengatakan bahwa masayarakat multikultural merupakan masyarakat yang memiliki struktur penduduk dari beragam etnik. Keragaman tersebut menjadi subkultur dari masing-masing etnik.

Jadi, masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri atas banyak struktur kebudayaan. Akar dari multikulturalisme adalah kebudayaan. Banyaknya struktur kebudayaan ini disebabkan banyaknya suku bangsa yang mempunyai struktur budaya sendiri, yang berbeda satu saman lain dengan budaya suku bangsa lain.

Pada dasarnya, konsep dari masyarakat multikultural adalah masyarakat yang di dalamnya terdapat banyak suku bangsa dan budaya dengan berbagai jenis adat istiadat dan hidup bersama berdampingan satu sama lain yang sederajat dan saling berinterseksi dalam suatu tatanan kesatuan sosial politik.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural. Ini dibuktikan dengan banyaknya suku dan kebudayaan.

Masyarakat multikultural memiliki beberapa karakteristik berikut:

  • Memiliki struktur budaya lebih dari satu.
  • Ada segmentasi di dalam masyarakatnya, yaitu terbentuk dari berbagai ras, budaya, suku, agama dan sebagainya. Konsep primordial yang dimiliki suatu kelompok masyarakat adalah pemisahnya.
  • Ada struktur di dalam lembaga non komplementer
  • Memiliki konsensus yang rendah atau kesepakatan bersama yang sulit dicapai
  • Berpotensi terjadi konflik, hal ini wajar karena masyarakatnya berasal dari beragam latar belakang budaya
  • Integrasi dapat tumbuh namun dengan paksaan
  • Ada dominasi politik terhadap kelompok lain, hal ini terjadi karena adanya segmentasi di dalam masayarkat majemuk dan biasanya akan membuat ingroup filling yang tinggi.
  • Muncul kelompok minoritas dan matoritas

Masyarakat multikultural tidak terwujud begitu saja, ada berbagai faktor yang menjadi penyebab mengapa sebuah masyarakat dapat menjadi masyarakat yang multikultural. Berikut faktor-faktor penyebab terjadinya masyarakat multikultural.

1. Faktor Sejarah

Sejarah menjadi salah satu faktor utama yang menjadi penyebab terbentuknya masayarakat multikultural, misalnya saja negara kita sendiri yang mengalami masa penjajahan cukup lama, sederet bangsa yang menjajah Indonesia adalah Belanda, Jepang, Portugis dan Inggris.

Belanda, sebagai bangsa yang paling lama menjajah Indonesia banyak memberi pengaruh kebudayaan baru di Indonesia dan juga terjadinya perkawinan campuran dengan orang Indonesia. Portugis juga cukup banyak meninggalkan pengaruh budaya di beberapa wilayah di Indonesia terutama di Indonesia bagian timur.

2. Kondisi Geografis

Adanya perbedaan keadaan alam di sebuah negara turut menjadi faktor terjadinya masyarakat yang multikultural. Di dalam sebuah negara yang memiliki luas wilayah yang cukup besar, biasanya ada yang wilayahnya terbagi atas dataran tinggi, dataran rendah dan pantai. Hal ini tentu mempengaruhi kebiasaan yang akhirnya menciptakan budaya di masing-masing wilayah.

Sebagai contoh, masyarakat yang tinggal di daerah pantai lebih mudah mendapatkan sumber makanan dari hasil laut, mereka juga melahirkan budaya dan adatnya sendiri. Begitu juga dengan penduduk yang tinggal di pegunungan, dengan suhu yang lebih dingin memiliki budayanya sendiri.

Meskipun keadaan alam suatu wilayah tidak menentukan kebudayaan masyarakay, namun cotak kebudayaan muncul dari karakter tiap-tiap individu yang tinggal di wilayah tersebut.

3. Faktor Pengaruh Budaya Asing

Letak geografis suatu negara bisa menentukan mudahnya pengaruh budaya asing masuk ke suatu wilayah negara, misalnya saja negara Singapura. Dilihat dari sejarahnya, Singapura menjadi pintu masuk dan tempat perdagangan dari segala penjuru dunia karena letaknya yang strategis.

Pengaruh budaya asing dibawa oleh pedagang-pedagang yang singgah. Hingga saat ini negara Singapura memiliki masyarakat yang sangat beragam dari berbagai suku bangsa.

Adanya masyarakat yang terbuka juga dapat mempermudah masuknya budaya asing, keterbukaan masyarakat ini, terutama di masa kini, memudahkan tiap individu mengakses informasi baru.

Budaya asing dalam hal ini tentu ada dampak negatif dan positifnya, akan menjadi positif jika sebuah budaya dapat menjadikan masyarakat yang memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

4. Faktor Iklim

Adanya perbedaan iklim antara satu wilayah dengan yang lainnya dapat berpengaruh terhadap pola perilaku manusia. Adanya adaptasi dan pemanfaatan iklim dapat menentukan sistem kehidupan masyarakat, misalnya pakaian, makanan dan mata pencaharian. Masyarakat multikultural terbentuk berdasarkan faktor iklim dan cuaca pada wilayah tersebut.

Sebagai contoh, meskipun Cina sebagai negara modern yang dikenal dengan teknologi dan industrinya, tidak semua penduduk di Cina bekerja di bidang modern. Hal ini karena Cina memiliki wilayah yang luas dan tiap wilayahnya memiliki iklim yang berbeda.

Masyarakat Cina yang tinggal di pegunungan, misalnya di wilayah Cina bagian timur yang dikenal dengan pegunungannya, mata pencaharian dan budaya berpakaian serta makanannya berbeda dengan penduduk yang tinggal di wilayah Tianjin, yaitu wilayah dataran rendah di dekat sungai kuning.