7 Faktor yang Memengaruhi Infiltrasi Air

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Infiltrasi air sudah banyak masyarakat yang mengetahuinya, bahkan tidak asing lagi jika didengar. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwasanya infiltrasi adalah perembesan.

Namun pengertian ini belum lengkap. Masih ada pengertian lain dari infiltrasi air! Infiltrasi adalah masuknya air ke dalam tanah paling bawah melalui celah-celah ataupun pori-pori yang ada.

Faktor yang Mempengaruhi Infiltrasi Air

Infiltrasi air sendiri biasanya terjadi di saat musim penghujan. Membahas perihal infiltrasi air, apakah sudah tahu dengan proses infiltrasi air? Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya infiltrasi air, diantaranya sebagai berikut:

  • Karakteristik Tanah

Faktor penyebab terjadinya infiltrasi air adalah karakteristik tanah yang dimiliki. Laju atau tidak infiltrasi air disesuaikan dengan kondisi pori-pori di dalam permukaan tanah.

Tahukah Anda bahwasanya air merupakan substansi yang mudah untuk mencari peluang kosong permukaan tanah. Namun tidak selamanya air dapat masuk ke dalam tanah karena ada tekstur atau karakteristik tanah yang tidak mampu menyerap air.

Tanah yang susah untuk menyerap air adalah tanah hidrofobik. Tanah ini sangat susah untuk infiltrasi air, mengapa bisa? Karena karakteristik tanah hidrofobik mempunyai zat-zat yang mampu mencegat air masuk ke dalam permukaan.

Faktor yang menyebabkan infiltrasi air berjalan atau tidaknya adalah presipitasi. Apa saja yang dilihat dari sisi presipitasi? Hal yang dilihat diantaranya yaitu durasi, besaran, dan tipe dari presipitasi.

Biasanya yang sangat cepat terjadi infiltrasi air adalah hujan dibandingkan dengan presipitasi, seperti salju maupun hujan salju.

Dalam presipitasi ada hal yang harus digarisbawahi bahwasannya besaran presipitasi akan mempengaruhi kecepatan dalam infiltrasi air. Kapasitas infiltrasi air sangat terbatas, apabila hujan turun terlalu deras maka menyebabkan limpasan.

Tahukah Anda bahwasannya hujan yang deras di awal akan dengan mudah mengalami infiltrasi, namun seiring waktu yang berjalan tanah akan penuh dan tidak mampu menerima proses infiltrasi.

  • Kondisi Kelembapan Tanah

Infiltrasi air dapat dilakukan ketika tanah tidak jenuh, apabila tanah dalam kondisi jenuh maka susah terjadi infiltrasi air.

Apabila dalam kondisi jenuh maka air yang turun akan terlimpas. Maka dari itu, apabila ingin infilitrasi air berjalan dengan baik maka perlu memastikan kondisi tanah tidak dalam posisi jenuh.

  • Posisi Kemiringan Lahan

Apabila infiltrasi ingin berjalan dengan baik, maka posisi kemiringan lahan yang dibutuhkan adalah tidak terlalu miring.

Kondisi tanah yang miring menciptakan limpasan dan infiltrasi tidak akan sesuai dengan ekspetasi yang diharapkan.

  • Penutupan Lahan

Apabila ada lahan kosong dan ditutup secara tidak langsung dengan menggunakan aspal, hal seperti ini menjadi penyebab terhambatnya masuknya air ke dalam tanah. Hal seperti ini menjadi pemicu limpasan.

Apabila lahan yang kosong tertutupi oleh semak-belukar atau rerumputan, kondisi ini menyebabkan pertimbangan mengenai seberapa besar lahan tersebut tertutup.

Sebenarnya untuk laju dan lambatnya infiltrasi air ini memperhatikan kondisi suatu tanah, terutama pada keraknya. Apabila rumput yang menutupi lahan ini memiliki akar yang menjulang ke kerak tanah, maka infiltrasi air dapat masuk dengan cepat.

  • Porositas Tanah

Faktor yang mempengaruhi infiltrasi air adalah porositas tanah. Ada beberapa ketentuan mengenai porositas tanah.

Apabila tanah yang dipijak saat ini mempunyai porositas tinggi maka air yang dapat diserap juga berskala tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila kondisi tanah mempunyai porositas rendah maka daya serap tanah sendiri rendah.

  • Vegetasi

Vegetasi mampu mempengaruhi kondisi infiltrasi air. Apakah sudah tahu dengan kondisi vegetasi yang berkaitan dengan infiltrasi air?

Jadi, ketika vegetasi memiliki kerapatan penuh maka infiltrasi air dapat berjalan dengan lancar. Begitu juga sebaliknya, ketika vegetasi ini mempunyai kerapatan yang kecil maka infiltrasi sendiri tidak dapat berjalan dengan baik.

Itulah beberapa faktor yang memberikan pengaruh terhadap infiltrasi air, cukup beragam dan masih berkaitan dengan kondisi tanah yang ada.

Pada intinya, apabila kondisi tanah masih mempunyai struktur remah maka akan dengan mudah terjadi infiltrasi air. Tidak hanya itu saja, ketika kondisi tanah mempunyai kelembapan tinggi maka akan susah melakukan infiltrasi air.

Setelah tahu gambaran mengenai faktor-faktor yang mengetahui infiltrasi air, apakah sudah tahu dengan gambaran proses infiltrasi?

Sederhananya, infiltrasi air proses ini bermula dari turunnya hujan ataupun presipitasi yang berlangsung dalam beberapa kurun waktu. Ketika itu terjadi, air yang turun ini masuk ke dalam bagian terdalam tanah atau kerak yang ada di permukaan.

Setelah air-air hujan masuk ke dalam tanah, maka air tersebut ketampung di dalam tanah. Selanjtnya, air yang ditampung ini akan dialirkan ke tempat lainnya.

Metode Pengukuran Infiltrasi Air

Ketika tahu dengan kondisi proses infiltrasi air, sudahkah tahu dengan cara pengukuran infiltrasi air? Terdapat tiga metode yang digunakan untuk pengukuran infiltrasi air.

  • Metode-metode yang digunakan untuk infiltrasi air diantaranya sebagai berikut:
  • Penentuan volum air. Jika tidak ada hujan, maka bisa menggunakan simulasi hujan buatan.
  • Pengaplikasian infiltrometer yang mana secara efektif dapat mengukur infiltrasi air.
  • Memanfaatkan teknik pemisahan.

Itulah seputar informasi mengenai infiltrasi air, mulai dari faktor penyebab, proses terjadinya infiltrasi air, dan metode yang digunakan dalam mengukur infiltrasi. Pada faktanya, infiltrasi air memberikan manfaat bagi masyarakat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn