10 Proses Siklus Hidrologi yang Penting untuk Diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Air merupakan kebutuhan dasar dan sangat vital perannya bagi setiap makhluk hidup di bumi ini untuk bertahan hidup seperti minum, membantu proses fotosintesis, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Air sebagai sumber kehidupan di muka bumi telah mengalami berbagai perubahan sepanjang waktu. Air akan melewati berbagai tahapan dan proses yang dikenal sebagai siklus hidrologi hingga akhirnya akan kembali lagi ke bentuk semula. 

Siklus hidrologi disebut juga sebagai siklus air yang merupakan suatu siklus terjadinya proses air yang berasal dari atmosfer ke bumi lalu akan kembali lagi ke atmosfer dan demikian siklus ini terus berjalan seterusnya. Siklus hidrologi ini selalu terjadi berulang-ulang dengan tujuan untuk mempertahankan jumlah dan ketersediaan air di bumi .

Energi matahari turut mengambil peran yang besar dalam pergerakan siklus yang selalu terjadi ini. Pemanasan oleh sinar matahari akan menyebabkan air berevaporasi dan kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, hingga kabut.

Air yang terjatuh akan di intersepsi langsung oleh tumbuhan sebelum mencapai tanah, siklus hidrologi akan terus bergerak berulang setelah mencapai tanah yang sehingga menyebabkan jumlah air di bumi relatif sama.

Proses Siklus Hidrologi

  • Evaporasi

Evaporasi menjadi tahap pertama pada sebuah siklus hidrologi dimana terjadi penguapan pada air yang berada di laut, danau, rawa, sungai, dan lainnya yang dianggap sebagai badan air yang akan menguap menjadi uap air.

Air akan menguap karena panasnya sinar matahari dimana terdapat proses perubahan molekul cair menjadi molekul gas, sehingga air berubah menjadi uap. Semakin terik sinar yang dipancarkan maka akan semakin besar pula molekul air yang akan terangkat ke udara.

Transpirasi merupakan proses penguapan yang mempunyai bentuk penguapan yang terjadi pada bagian tubuh makhluk hidup khususnya pada hewan dan tumbuhan. Molekul cair pada hewan dan tumbuhan akan berubah menjadi uap, setelah molekul cair menguap akan naik ke atmosfer seperti pada tahap evaporasi.

Transpirasi akan terjadi pada jaringan yang terdapat pada hewan dan tumbuhan meskipun tahap ini tidak terlalu menghasilkan banyak air. Proses transpirasi mempunyai molekul cair yang menguap tak sebanyak dengan proses evaporasi.

  • Evapotranspirasi

Evapotranspirasi adalah sebuah proses penggabungan tahap transpirasi dan tahap evaporasi yang kemudian akan menguapkan molekul air lebih banyak lagi, di mana molekul cair yang menguap merupakan seluruh jaringan pada makhluk hidup dan air. Tahap evapotranspirasi dianggap sebagai tahap yang paling mempengaruhi banyaknya jumlah air yang terangkut menguap dalam siklus hidrologi.

Sublimasi mempunyai makna yang sama sebagai perubahan molekul cair menjadi molekul gas yang menguap ke atmosfer. Berbeda dari yang sebelumnya, penguapan yang terjadi merupakan perubahan es yang ada di gunung maupun kutub utara sehingga tak melalui proses cair.

Tahap sublimasi tetap berpengaruh terhadap jalannya siklus hidrologi, meskipun hasil airnya tak sebanyak tahap evaporasi sehingga tak dapat dilewatkan juga karena tahap ini memerlukan waktu yang lebih lambat.

Kondensasi merupakan sebuah proses berubahnya uap air menjadi cairan, dimana uap air yang naik menuju atmosfer akan berada pada titik tertentu yang kemudian akan berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air akan berkumpul di udara, sehingga semakin banyak kumpulan titik airnya dapat menyebabkan awan menjadi tebal dan hitam.

Secara etimologi kondensasi adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa latin ‘Condensare’ yang bermakna tertutup. Penguapan sendiri merupakan salah satu dari perubahan fisika dimana perubahan zatnya bersifat sementara. Kondenser merupakan alat yang berfungsi untuk mengkondensasi uap dan mengubahnya menjadi cairan.

  • Adveksi

Adveksi tahap yang terjadi dengan adanya perpindahan awan dari satu titik ke titik lainnya dan dianggap sebagai awan yang menyebar karena perpindahan awan sendiri terjadi akibat angin yang akan berpindah dari lautan ke daratan begitu juga sebaliknya.

Adveksi merupakan penyebaran panas dengan arah horizontal maupun mendatar yang akan membuat udara disekitarnya lebih menjadi panas. Contoh adveksi ini diantaranya yaitu ketika terjadi perbedaan kemampuan penyerapan dan pelepasan panas di darat dan lautan yang kemudian akan menghasilkan angin laut dan angin darat.

  • Presipitasi

Presipitasi merupakan tahap mencairnya awan karena ketidakmampuan untuk menahan suhu yang kian lama semakin meningkat dan pada tahap ini akan terjadi gejala alam yang disebut dengan hujan dimana akan jatuh butiran air ke permukaan bumi. Apabila suhu di sekitarnya kurang dari 0 derajat celcius, maka akan terjadi hujan es sampai bisa menyebabkan hujan salju.

  • Run Off

Tahap run off atau limpasan merupakan sebuah tahap dimana air hujan kemudian akan bergerak dari permukaan yang lebih tinggi ke permukaan yang lebih rendah dari sebelumnya melewati berbagai saluran. Berbagai saluran yang dimaksud diantaranya yaitu sungai, got, laut, danau, waduk, rawa, hingga samudera.

  • Infiltrasi

Infiltrasi merupakan sebuah tahap air hujan yang akan berubah menjadi air tanah melalui proses perembesan air hujan ke pori-pori tanah dan di infiltrasi untuk kemudian kembali ke laut secara keseluruhan. Air hujan yang jatuh ke bumi tak seluruhnya akan mengalir seperti pada tahap limpasan, namun akan mengalir pula ke dalam tanah. 

  • Konduksi

Konduksi merupakan pemanasan dengan cara bersinggungan dan melakukan kontak langsung terhadap suatu objek, pemanasan ini terjadi karena molekul udara yang berada di dekat permukaan bumi akan bersinggungan dengan bumi yang menerima panas langsung dari matahari sampai molekul yang sudah terkena panas ini kemudian akan bersinggungan dengan molekul udara yang belum panas.

fbWhatsappTwitterLinkedIn