Biologi

6 Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Berikut ini pembahasan mengenai Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan yang dilengkapi dengan penjelasannya. Mari simak artikel berikut ini.

1. Usia

Pertambahan usia akan mempengaruhi banyak aspek di sistem pernapasan. Dengan penuaan, otot-otot respirasi akan melemah dan dinding dada akan menjadi lebih rigid dikarenakan menurunnya elastisitas dari kartilago kosta dan kosta.

Jaringan di traktus respiratorius, seperti sakus alveolaris, juga akan menjadi kurang elastis dan menyebabkan penurunan kapasitas fungsional paru.

2. Jenis Kelamin

Wanita memiliki ukuran paru, fungsi dan kapasitas paru, diameter saluran pernapasan, dan permukaan difusi udara yang lebih kecil daripada pria bahkan setelah memperhitungkan perbedaan komposisi tubuh. Perbedaan ini menyebabkan wanita memiliki expiratory flow yang terbatas serta kerja otot pernapasan yang lebih berat daripada pria pada saat melakukan aktivitas fisik.

3. Ukuran Antropometri

Postur dan komposisi tubuh dapat mempengaruhi hasil dari tes fungsi paru. Kelebihan berat badan yang ekstrim dapat mempengaruhi kerja paru secara keseluruhan karena adanya akumulasi lemak berlebih di kavitas abdomen dan dinding dada.

Akumulasi lemak tersebut akan mempengaruhi kerja mekanis pada dada sehingga dapat menurunkan volume paru, meningkatkan beban kerja otot-otot pernapasan, dan menurunkan toleransi tubuh sistem pernapasan terhadap aktivitas fisik.

4. Kadar Hemoglobin

Dengan saturasi O2 yang sempurna dan kadar hemoglobin normal, hemoglobin dapat membawa sampai dengan 20 mL O2 disetiap dL. Kapasitas transpor O2 dari darah akan menurun dengan signifikan jika ada penurunan yang bermakna dari kadar besi di sel darah merah.

Kondisi seperti anemia defisiensi besi dapat membuat seseorang untuk bertahan bahkan dalam melakukan aktivitas fisik yang ringan.

5. Aktivitas Fisik

Kondisi fisik atau performa atlet akan meningkat sebagai respon dari aktivitas fisik yang berulang dan teratur, hal ini disebabkan karena sistem kardiovaskuler dan respirasi menjadi lebih efisien dalam mentranspor O2 dan CO2.

Setelah melakukan aktivitas fisik, VC akan sedikit meningkat dan residual volume akan sedikit menurun. Sedangkan saat melakukan aktivitas fisik yang berat, volume tidak akan meningkat.

6. Riwayat Merokok

Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia yang dipaparkan melalui asapnya. Fungsi paru sebagai tempat pertukaran antara udara di atmosfer dan paru juga menjadikan paru sebagai tempat pertukaran zat yang terkandung di dalam asap rokok tersebut.