Daftar isi
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Faktor yang Mempengaruhi Pernapasan.
1. Usia
Pertambahan usia akan mempengaruhi banyak aspek di sistem pernapasan. Dengan penuaan, otot-otot respirasi akan melemah dan dinding dada akan menjadi lebih rigiddikarenakan menurunnya elastisitas dari kartilago kosta dan kosta. Jaringan di traktus respiratorius, seperti sakus alveolaris, juga akan menjadi kurang elastis dan menyebabkan penurunan kapasitas fungsional paru.
Penurunan VC pada orang lanjut usia disebabkan oleh berkurangnya kemampuan untuk mengisi paru secara maksimal (penurunan inspiratory reserve volume) dan mengeluarkan udara dari paru dengan maksimal (penurunan expiratory reserve volume) karena melemahnya otot-otot pernapasan. Penurunan ini dapat mencapai 35% saat seseorang berumur 70 tahun.
2. Jenis kelamin
Wanita memiliki ukuran paru, fungsi dan kapasitas paru, diameter saluran pernapasan, dan permukaan difusi udara yang lebih kecil daripada pria bahkan setelah memperhitungkan perbedaan komposisi tubuh. Perbedaan ini menyebabkan wanita memiliki expiratory flow yang terbatas serta kerja otot pernapasan yang lebih berat daripada pria pada saat melakukan aktivitas fisik.
3. Ukuran Antropometri
Postur dan komposisi tubuh dapat mempengaruhi hasil dari tes fungsi paru. Kelebihan berat badan yang ekstrim dapat mempengaruhi kerja paru secara keseluruhan karena adanya akumulasi lemak berlebih di kavitas abdomen dan dinding dada.
Akumulasi lemak tersebut akan mempengaruhi kerja mekanis pada dada sehingga dapat menurunkan volume paru, meningkatkan beban kerja otot-otot pernapasan, dan menurunkan toleransi tubuh sistem pernapasan terhadap aktivitas fisik.
4. Kadar Hemoglobin
Dengan saturasi O2 yang sempurna dan kadar hemoglobin normal, hemoglobin dapat membawa sampai dengan 20 mL O2 disetiap dL. Kapasitas transpor O2 dari darah akan menurun dengan signifikan jika ada penurunan yang bermakna dari kadar besi di sel darah merah.
Kondisi seperti anemia defisiensi besi dapat membuat seseorang untuk bertahan bahkan dalam melakukan aktivitas fisik yang ringan.
5. Penyakit Paru dan Jantung
Kondisi kesehatan sistem kardiorespirasi memiliki korelasi yang bermakna dengan nilai parameter fungsi paru. Penyakit sistem kardiovaskuler dan sistem respirasi yang dapat mempengaruhi parameter fungsi paru antara lain emfisema, bronkitis, fibrosis pulmoner, tuberkulosis, kanker paru, dan penyakit jantung koroner.
6. Aktivitas Fisik
Kondisi fisik atau performa atletakan meningkat sebagai respon dari aktivitas fisik yang berulang dan teratur, hal ini disebabkan karena sistem kardiovaskuler dan respirasi menjadi lebih efisien dalam mentranspor O2 dan CO2.
Setelah melakukan aktivitas fisik, VC akan sedikit meningkat dan residual volume akan sedikit menurun. Sedangkan saat melakukan aktivitas fisik yang berat, volume tidal akan meningkat.
7. Riwayat Merokok
Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia yang dipaparkan melalui asapnya. Fungsi paru sebagai tempat pertukaran antara udara di atmosfer dan paru juga menjadikan paru sebagai tempat pertukaran zat yang terkandung di dalam asap rokok tersebut.