Ekonomi

2 Faktor yang Mempengaruhi Skala Disekonomi Secara Eksternal Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Skala disekonomi merupakan kebalikan dari skala ekonomi. Yang mana ketika perusahaan memutuskan untuk meningkatkan jumlah output produksinya, perusahaan tidak bisa meminimalkan jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam proses produksinya.

Sehingga struktur anggaran produksi meningkat seiring dengan jumlah output produksi yang harus dihasilkan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Baik faktor internal yang berada dalam kendali perusahaan sendiri ataupun faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan.

Kedua faktor tersebut apabila tidak diperhitungkan dengan tepat oleh pihak perusahaan bisa menyebabkan permasalahan nantinya. Tentunya permasalahan tersebut bisa berupa terjadinya skala disekonomi ini. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya skala disekonomi secara eksternal.

1. Terjadinya Peningkatan Harga Input

Untuk menghasilkan output dalam jumlah yang besar tentunya perusahaan membutuhkan sumber daya yang relatif lebih banyak untuk mendukung proses produksinya. Sedangkan seperti yang kita tahu, sumber daya yang terdapat di pasaran juga relatif terbatas.

Terlebih pihak perusahaan pesaing pasti akan membutuhkan sumber daya sejenis yang mana untuk mendukung proses produksinya juga. Dan hal inilah yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya peningkatan harga input. Yang mana semakin tinggi tingkat permintaan perusahaan akan sumber daya tersebut akan semakin langkah keberadaan sumber daya tersebut di pasaran.

2. Terjadinya Eksternalitas Negatif

Eksternalitas merupakan biaya yang timbul dari aktivitas dan kegiatan lainnya yang berada di luar kegiatan transaksi dan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin berkembangnya suatu bisnis, tentunya akan semakin lepas dari kontrol dan kendali dari pemerintahan.

Hal ini yang memaksa pihak perusahaan untuk mengurus sendiri semua urusan perusahaan dan bisnisnya, baik dari segi keuangan, ekspor, impor dan lain sebagainya. Hal ini yang bisa berdampak besar bagi keuangan dan perekonomian perusahaan tentunya.

Terlebih semakin banyak perusahaan, bisnis dan industry yang dibangun akan semakin banyak timbul ketentuan dan aturan yang mengatur sistem kerjanya dan lain sebagainya. Yang mana tentunya untuk mengurangi semua dampak negative dari adanya kegiatan produksi industri, pemerintahan akan menetapkan beberapa kebijakan mengenai hal tersebut.