7 Fungsi Agama dalam Kehidupan yang Perlu dipahami

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sekarang kami akan membahas tentang fungsi agama dalam kehidupan manusia.

1. Agama Memberikan Kedamaian Mental (Mental Peace)

Menurut pendapat ini, kehidupan manusia sangat tak menentu. Manusia bergumul untuk tetap hidup di tengah-tengah ketidak pastian, ketidakamanan, dan bahaya-bahaya.

Kadang-kadang ia merasa tak berdaya maka agama lah yang memberikan penghiburan dan dorongan dalam masa-masa krisis tersebut. Agama memberi tempat perlindungan yang benar bagi manusia maka manusia memeroleh kedamaian mental dan dukungan emosional.

Agama memberi dorongan kepada manusia untuk menghadapi kehidupan dan masalah-masalahnya.

2. Agama Menanamkan Kebajikan Sosial

Agama mempromosikan kebajikan-kebajikan sosial yang utama, misalnya, kebenaran, kejujuran, sikap nirkekerasan, pelayanan, cinta kasih, disiplin, dsb. Seorang pengikut agama tertentu menginternalisasi kebajikan-kebajikan ini dan menjadi warga masyarakat yang berdisiplin.

3. Agama Meningkatkan Solidaritas Sosial

Agama membangkitkan semangat persaudaraan/persaudarian. Durkheim berpendapat bahwa agama memperkuat solidaritas sosial.

Ahli lain menunjukkan bahwa agama mempunyai kekuatan mengintegrasikan dalam masyarakat manusia. Hal ini benar karena orang beragama mempunyai kepercayaan yang sama, sentimen yang sama, ibadah yang sama, berpartisipasi dalam ritual bersama dan seterusnya merupakan faktor-faktor perekat yang penting yang memperkuat kesatuan dan solidaritas.

4. Agama adalah Agen Sosialisasi dan Kontrol Sosial

Dikatakan oleh Parson bahwa agama adalah salah satu agen paling penting untuk sosialisasi dan kontrol sosial. Agama mempunyai peranan penting dalam mengatur/mengorganisasikan dan mengarahkan kehidupan sosial.

Agama juga menolong menjaga norma-norma sosial dan kontrol sosial. Ia mensosialisasikan individu dan melakukan kontrol baik terhadap individu maupun kelompok dengan berbagai cara.

Organisasi seperti gereja, masjid, dan sejenisnya juga mengontrol perilaku dari individu pada tingkat yang berbeda-beda.

5. Agama Meningkatkan Kesejahteraan

Agama mengajarkan kepada umatnya agar melayani masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masayarakat. Ia mengajarkan bahwa pelayanan kepada sesama manusia adalah juga pelayanan kepada Tuhan.

Karena itulah manusia menggunakan uangnya untuk memberi makan kepada yang miskin dan yang membutuhkan. Agama-agama tertentu seperti Hindu, Islam dan Kristen, dan lain-lainnya, memberi tekanan kepada tujuan memberi kepada yang miskin dan peminta-minta.

Agama mengembangkan sikap filantropis manusia dan dengan demikian mendorong ide saling menolong dan bekerjasama. Karena dipengaruhi oleh kepercayaan agamawi, berbagai organisasi agamawi melibatkan diri dalam berbagai aktivitas menyejahterakan orang lain.

Mungkin saja tidak semua orang beragama sependapat dengan hal ini, tetapi hampir pasti bahwa ada ajaran seperti ini ada dalam berbagai agama.

6. Agama Berfungsi Memperkuat Rasa Percaya Diri

Agama dianggap sebagai cara efektif untuk mengukuhkan atau memperkuat
rasa percaya diri. Ada kepercayaan-kepercayaan tertentu seperti “kerja sebagai ibadah”, “tanggungjawab atau tugas adalah bersifat ilahi,” dan lain-lain. Ajaran yang ada dalam berbagai agama memberi penguatan kepada individu- individu dan sekaligus memperkuat rasa percaya diri.

7. Agama juga Mempunyai Pengaruh Kepada Ekonomi Serta Sistem Politik

K. Max Weber misalnya mempunyai tesis yang membuktikan hubungan antara etika Protestan dan perkembangan kapitalisme. Begitu pula ada yang kita kenal dengan ekonomi syariah.

Contoh bahwa agama memengaruhi sistem politik misalnya sangat banyak, baik pada zaman dulu maupun pada zaman modern ini. Ada negara yang didasarkan pada agama (negara agama), bahkan dalam negara-negara modern dan demokratis, pengaruh agama tak terhindarkan dalam dunia politik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn