4 Fungsi Saraf Optik Pada Mata

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mata merupakan salah satu organ yang ada di dalam tubuh. Mata memiliki fungsi untuk menglihat. Untuk dapat melihat, mata memiliki bagian-bagian penting yang menunjang kinerja mata. Salah satunya yakni saraf optik. Saraf optik termasuk ke dalam bagian saraf kranial yang merupakan salah satu dari sistem saraf yang ada di otak.

4 fungsi saraf optik mata

Saraf kranial termasuk saraf penting yang terdiri dari 12 pasang saraf dan terbesar di depan hingga belakang bagian otak. Saraf kranial ini memiliki fungsi untuk menghubungkan otak dengan organ indra yang salah satunya adalah mata. Keberadaan saraf di berbagai organ indera manusia sangat penting karena membantu kinerja organ indera.

Saraf optik termasuk ke dalam bagian salah satu anatomi mata yakni retina. Retina adalah jaringan yang peka terhadap adanya sumber cahaya dan termasuk anatomi penting di mata. Di dalam retina terdapat saraf optik, pembuluh darah dan makula. Oleh karena itu, fungsi saraf optik berhubungan dengan fungsi dari retina itu sendiri.

Berikut ini fungsi saraf optik pada mata.

1. Meneruskan Rangsangan Cahaya

Saraf optik atau nervus kranial optik merupakan salah satu dari 12 saraf kranial. Sara optik dinamakan pula dengan saraf kranial II. Saraf optik memiliki fungsi untuk membantu meneruskan rangsangan cahaya menuju otak.

Saraf optik masih termasuk ke dalam bagian retina yang memiliki bentuk seperti kabel berukuran kecil. Bahkan bentuk dari saraf optik ini lebih halus dari pada rambut. Retina adalah jaringan yang peka terhadap adanya cahaya dan melapisi organ bagian dalam mata.

Sel yang terdapat pada retina memiliki fungsi untuk mengubah cahaya menjadi impuls listrik. Saraf optik akan membawa impuls listrik menuju otak. Kemudian impuls listrik akan ditafsirkan menjadi sebuah objek atau gambar yang dapat dilihat.

Berdasarkan daerah topografinya, saraf optik terbagi menjadi empat segmen yakni sebagai berikut:

  • Bagian intraokular ( 0,7–1 mm )

Bagian intraokular memiliki bentuk oval dengan panjang horizontal sekitar 1,5 mm dan panjang vertikal 1,75 mm. Bagian ini merupakan bagian terpendek pada saraf optik dan memiliki 4 bagian yakni lapisan serabut saraf superfisial, area prelaminar, laminar, serta retrolaminar.

Pada area vital dari diskus optikus memiliki bentuk yang lebih cekung seperi sebuah mangkuk yang dinamakan dengan cup. Adapun komponen penyusun dari diskus optikus adalah akson sel ganglion retina, astrosit, sel kapiler, dan sel fibroblas.

  • Bagian intraorbital ( 25-30 mm )

Bagian intraorbital merupakan bagian terpanjang dari sarf optik yang memiliki panjang 25-30 mm. Bentuk dari bagian intraorbital menyerupai huruf S. Sebelum memasuki kanalis optikus dilindungi oleh annulus of Zinn.

  • Bagian intrakanalikular ( 6-10 mm )

Bagian intrakanalikular memiliki panjang sekitar 6 hingga 10 mm dan melekat pada kanalis optikus. Bagian ini akan dilindungi oleh lapisan meninges dengan kuat. Bagian intrakanalikular akan mendaatkan vaskularisasi dari arteri oftalmika.

  • Bagian intrakranial ( 10-16 mm) 

Bagian Intrakranial memiliki panjang sekitar 10 hingga 16 mm. Namun, biasanya panjang bagian ini sekitar 10 mm. Bagian intrakranial akan menemukan titik akhir di kiasma optikus.

2. Penghubung antara Retina dengan Tectum Opticum

Retina merupakan bagian paling pertama dalam siklus penglihatan aferen. Luas permukaan retina yakni sekitar 266 mm. Saraf optik merupakan bagian dari retina dan menjadi penghubung antara retina dengan tectum opticum. Tectum opticum sendiri adalah organ yang memiliki fungsi untuk melakukan koordinasi terhadap rangsangan penglihatan.

Sebagai penghubung antara retina dengan tectum opticum membuat saraf optik membantu membawa impuls penglihatan. Pada retina terdapat dua lapisan yakni lapisan neurosensorik yang berada di bagian dalam dan lapisan epitel pigmen retina di bagian luar. Pada bagian utama posterior disebut dengan makula lutea.

Di dalam retina terdapat dua sel yakni sel batang dan sel kerucut. Kedua sel ini akan membantu kinerja saraf optik untuk membawa implus menuju otak. Sel-sel tersebut akan memicu saraf optik untuk membawa impuls penglihatan.

  • Sel Batang

Sel batang memiliki fungsi untuk membantu penglihatan dalam keadaan cahaya yang rendah sehingga dapat menggambarkan gambar hitam putih sekalipun minim cahaya. Pada sel batang memiliki fotopigmen rodopsin dan sel kerucut terdapat fotopigmen fotopsin.

Keberadaan rodopsin dan fotopsin ini berkaitan erat dengan kinerja sel batang dan sel kerucut. Rodopsin begitu peka terhadap rangsangan cahaya sehingga dapat membantu penglihatan saat minimnya cahaya.

  • Sel Kerucut

Sementara itu, sel kerucut membantu untuk memberikan warna pada objek secara lebih mendalam. Di dalam retina setidaknya ada 125 juta sel batang serta kerucut yang memiliki peranan dalam fotoreseptor mata.

Hanya saja, jumlah sel batang lebih banyak dibandingkan dengan sel kerucut. Sel kerucut memiliki fotopsin yang berfungsi untuk penglihatan warna serta keadaan cahaya dalam keadaan terang.

3. Membawa 4 Impuls Penglihatan

Fungsi utama dari saraf optik adalah menyalurkan impuls listrik yang telah diterimanya dari 125 juta sel fotoreseptor. Bahkan saraf optik dapat membawa 4 impuls penglihatan yang telah diubah oleh retina. Semula informasi sensorik yang ditangkap oleh mata berbentuk energi foton kemudian diubah oleh sel reseptor yakni sel batang dan sel kerucut menjadi impuls listrik.

Permulaan saraf optik adalah bermula dari disk optik yakni sebuah tonjolan yang berbentuk bulat dan berukuran kecil yang berada tepat di bagian belakang mata. Di mana diskus optik tersebut akan membentuk sebuah akson. Akson tersebut terdiri atas saraf optik yang nantinya akan bergerak dari bagian belakang mata ke bawah bagian depan mata.

Saraf optik juga akan membentuk kiasma optik yang memiliki bentuk seperti huruf X. Hal inilah yang memungkinkan satu per empat dari bagian saraf mata berlanjut di sebelah otak yang sama. Selain membawa 4 impuls penglihatan, sel saraf juga mampu menangkap informasi sensorik yang ditangkap mata.

Sebagai salah satu dari bagian jaras penglihatan, keberadaan saraf optik dapat mempengaruhi ketajaman pada penglihatan. Oleh karena itu, ketika terjadi gangguan pada saraf optik maka akan membuat ketajaman penglihatan pada mata berkurang. Contoh gangguan pada saraf optik yakni Multiple sclerosis dan Neuromyelitis optica.

Gangguan pada saraf optik dinamakan dengan Neuritis Optik saat terjadi peradangan, infeksi hingga demielinasi. Neuritis Optik adalah sindrom klinis yang terjadi ketika adanya gangguan demielinasi seperti Multiple sclerosis dan Neuromyelitis optica.

Multiple sclerosis merupakan gangguan pada selaput mylin di otak serta tulang belakang. Sedangkan Neuromyelitis optica merupakan terjadinya peradangan pada serabut otak dan tulang belakang.

4. Membantu Jaras Penglihatan

Jaras penglihatan merupakan proses untuk melihat objek yang berada di depan mata. Keberadaan saraf optik membantu jaras penglihatan. Pada manusia jaras penglihatan terbagi menjadi dua yakni jaras penglihatan aferen dan eferen.

Jarak penglihatan aferen memiliki kaitannya dengan sistem sensorik pada indera mata. Dalam hal ini saraf optik memiliki peranan dalam jaras penglihatan aferen. Jaras penglihatan aferen melibatkan seluruh anatomi yang memiliki peranan penting dalam menerima, menjalarkan serta menerjemahkan informasi penglihatan yang diterima oleh mata.

Informasi penglihatan semula berawal dari energi foton yang dideteksi oleh retina. Pada retina terdapat sel fotosepsor yang berfungsi untuk mengubah energi foton menjadi impuls listrik. Proses perubahan energi foton menjadi impuls listrik dinamakan dengan proses fototransduksi. Kemudian impuls listrik ini akan dilanjutkan menuju sel ganglion retina.

Serabut akson yang terdapat dalam sel ganglion retina akan membentuk sebuah saraf optik atau nervus optikus. Kemudian impuls listrik ini akan dibawa menuju korteks visual untuk selanjutnya ditafsirkan menjadi sebuah penglihatan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn