Biologi

7 Fungsi Saraf Sensorik

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saraf sensorik juga dikenal sebagai saraf aferen adalah bagian dari sistem saraf yang berperan dalam mendeteksi stimulus atau rangsangan dari lingkungan eksternal dan internal tubuh. Fungsi utamanya adalah mengambil informasi sensorik dari reseptor sensorik di berbagai bagian tubuh dan mengirimkannya ke otak dan sumsum tulang belakang.

Dengan demikian, saraf sensorik memungkinkan tubuh untuk merasakan dan merespons stimulus seperti suhu, sentuhan, tekanan, rasa sakit, cahaya, suara, dan berbagai jenis stimulus lainnya. Saraf sensorik adalah salah satu komponen penting dalam sistem saraf yang memungkinkan manusia atau hewan dapat berinteraksi dengan dunia di sekitar dan menjaga kesadaran tubuh terhadap lingkungan.

Beberapa hal yang dapat mengganggu sistem kerja saraf sensorik antara lain cedera fisik, gangguan saraf, diabetes, perubahan usia serta gangguan indra penciuman. Gangguan pada sistem saraf sensorik dapat menyebabkan berbagai masalah sensorik, termasuk hilangnya rasa, rasa sakit yang berlebihan, atau gangguan dalam mendeteksi rangsangan lingkungannya.

Saraf sensorik memainkan peran kunci dalam tubuh dengan melakukan fungsi-fungsi utama berikut.

1. Mendeteksi stimulus fisik dan kimia

Salah satu fungsi utama saraf sensorik adalah mendeteksi stimulus fisik dan kimia. Saraf sensorik merespons berbagai jenis stimulus, termasuk perubahan suhu, tekanan, sentuhan, getaran, serta stimulus kimia seperti bau dan rasa.

Informasi dari stimulus-stimulus ini diambil oleh reseptor sensorik yang tersebar di seluruh tubuh dan kemudian diteruskan melalui serat saraf sensorik ke otak dan sumsum tulang belakang. Di sana, informasi tersebut dianalisis dan diinterpretasikan, memungkinkan manusia dan hewan untuk merasakan dan merespons lingkungan di sekitarnya.

2. Merasaka panas dan dingin

Saraf sensorik dapat merasakan perubahan suhu, termasuk panas dan dingin. Saraf sensorik pada kulit berperan dalam mendeteksi stimulus suhu. Ketika suhu di sekitar tubuh berubah, reseptor sensorik di kulit mendeteksi perubahan tersebut dan mengirimkan sinyal ke otak untuk memberi kita sensasi panas atau dingin.

Hal itulah yang memungkinkan tubuh khususnya kulit merasakan suhu lingkungan dan meresponsnya, seperti ketika merasa panas saat terkena sinar matahari atau dingin saat berada di lingkungan yang sejuk. Dengan demikian, merasakan panas dan dingin adalah salah satu fungsi utama dari saraf sensorik.

3. Merasakan sentuhan dan tekanan

Saraf sensorik membantu tubuh untuk merasakan sentuhan dan tekanan. Saraf sensorik dalam kulit, otot, dan jaringan lainnya memiliki reseptor sensorik yang sensitif terhadap perubahan sentuhan dan tekanan pada tubuh.

Ketika ada sentuhan atau tekanan pada kulit atau bagian tubuh lainnya, reseptor sensorik akan mendeteksi stimulus tersebut dan mengirimkan sinyal ke otak melalui serat saraf sensorik. Hal itulah yang memungkinkan manusia atau hewan untuk merasakan objek, tekstur, dan tekanan saat menyentuh sesuatu.

Kemampuan untuk merasakan sentuhan dan tekanan sangat penting dalam interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitar.

4. Mendeteksi rasa sakit

Saraf sensorik nyeri juga dikenal sebagai nociceptor, memiliki peran khusus dalam mendeteksi stimulus yang dapat menyebabkan rasa sakit, seperti cedera atau rangsangan yang berpotensi merusak jaringan tubuh.

Ketika nociceptor mendeteksi stimulus seperti tekanan berlebihan, panas yang berlebihan, zat kimia iritan, atau cedera fisik, mereka mengirimkan sinyal nyeri ke otak. Hal itu menjadi mekanisme perlindungan tubuh.

Sinyal nyeri memicu respons refleks seperti menarik tangan dari sumber panas berbahaya atau merasakan rasa sakit saat terluka serta memberikan sinyal kepada tubuh untuk menghindari atau melindungi diri dari faktor yang dapat merusak atau membahayakan jaringan tubuh.

Sehingga, saraf sensorik nyeri berperan penting dalam respons perlindungan tubuh terhadap bahaya dan dalam memberitahu terhadap rasa sakit.

5. Merasakan jenis rasa

Saraf sensorik yang terdapat pada lidah dan dalam mulut berperan penting dalam membantu manusia merasakan rasa makanan dan minuman. Lidah mengandung ribuan reseptor sensorik yang peka terhadap rasa berbeda seperti manis, asin, pahit, asam, dan umami.

Misalnya, ketika seseorang makan atau minum, saraf sensorik pada lidah dan dalam mulut mendeteksi komponen kimia dari makanan dan minuman yang di konsumsi. Informasi tersebut dikirim melalui saraf sensorik ke otak, yang kemudian menerjemahkannya menjadi sensasi rasa yang dialami.

Hal tersebut yang memungkinkan lidah untuk menikmati berbagai rasa dan memberikan pengalaman sensorik yang kaya saat makan dan minum.

6. Membantu untuk mendengar

Saraf sensorik sendiri tidak membantu langsung dalam mendengar, akan tetapi berperan dalam mengambil informasi sensorik dari reseptor sensorik, seperti sel-sel rambut di koklea telinga dalam, yang berkontribusi pada kemampuan pendengaran.

Proses mendengar dimulai dengan telinga eksternal yang menangkap gelombang suara dan mengarahkannya ke telinga tengah. Di telinga tengah, gendang telinga bergetar karena suara, dan rangkaian tulang-tulang kecil (ossicles) menguatkan getaran tersebut. Akhirnya, getaran tersebut mencapai koklea di telinga dalam.

Di koklea, sel-sel rambut yang sensitif terhadap getaran suara mendeteksi perubahan-perubahan dalam gelombang suara. Informasi dari sel-sel rambut kemudian dikirim melalui saraf sensorik ke otak, yang menerjemahkan sinyal-sinyal ini menjadi apa yang kita persepsikan sebagai suara.

Dengan demikian, meskipun saraf sensorik memiliki peran penting dalam mengirimkan informasi pendengaran ke otak, proses mendengar melibatkan sejumlah komponen lain di dalam telinga. Saraf sensorik adalah salah satu elemen dalam perjalanan informasi dari telinga eksternal ke otak untuk mendengar suara.

7. Keseimbangan tubuh

Saraf sensorik di dalam telinga, terutama di dalam alat keseimbangan yang disebut labirin, berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh. Telinga bagian dalam memiliki struktur yang disebut sistem vestibular yang terdiri dari tiga saluran setengah lingkaran dan dua kantong otolith yang berisi sel-sel rambut yang sensitif terhadap perubahan posisi dan gerakan kepala.

Saraf sensorik tersebut mendeteksi perubahan posisi kepala dan gerakan tubuh. Informasi dari sel-sel rambut dalam sistem vestibular ini dikirim melalui saraf sensorik ke otak, khususnya ke bagian yang disebut cerebellum.

Otak menggunakan informasi ini untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan gerakan, sehingga kita dapat berdiri tegak, berjalan, atau melakukan aktivitas lainnya tanpa kehilangan keseimbangan.

Dengan kata lain, saraf sensorik di dalam telinga berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh dan membantu kita berinteraksi dengan dunia sekitar dengan aman dan stabil. Beberapa fungsi utama dari saraf sensorik tersebut yang membantu tubuh berinteraksi dengan lingkungannya dan meresponsnya dengan benar.