Biologi

Gravitropisme: Pengertian – Jenis dan Prosesnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kali ini kita akan membahas mengenai Gravitropisme, berikut pembahasannya.

Apa itu Gravitropisme?

Dari namanya sudah dapat diketahui bahwa ada hubungannya dengan gravitasi bumi. Dalam hal ini Gravitropisme berkaitan dengan tanaman atau tumbuhan. Dan, apa pengertian dari istilah biologi yang satu ini?

Gravitropisme adalah pertumbuhan sel-sel tanaman karena dipengaruhi oleh gravitasi Bila suatu benih diletakkan dalam keadaan sembarang, maka tunas akan tumbuh membengkok ke atas dan akar akan tumbuh ke bawah.

Jenis Gravitropisme

Gravitropisme mempunyai berbagai macam jenis, yaitu :

  • Orthogravitropisme
    Adalah orientasi organ di sepanjang sumbu (ditandai denganĀ garis tegak lurusĀ ) yang melewati pusat bumi (akar: ortogravitropisme positif; batang utama: ortogravitropisme negatif).
  • Plagiogravitropisme
    Adalah orientasi organ pada suatu sudut sehubungan dengan sumbu ini (kasus khusus diagravitropisme: orientasi tegak lurus)
  • Agravitropisme
    Adalah tidak ada orientasi organ di sepanjang sumbu ini.

Bagian yang berperan dalam Gravitropisme

  • Bagian akar tumbuhan yang berperan langsung dalam proses gravitropisme adalah tudung akar.
  • Bagian tudung akar tersebut terdapat sel khusus yang disebut dengan kolumela.
  • Kolumela merupakan sel yang memiliki deposit berupa pati dalam amiloplas.
  • Amiloplas yang ada di sini sangat padat dan disebut dengan statolit. Secara umum, sel yang memiliki statolit disebut dengan statosist.

Proses Gravitropisme

Persepsi

Akar yang semula tegak, kemudian diputar sehingga membentuk sudut 900 terhadap arah gravitasi. Proses persepsi dilakukan oleh sel-sel kolumela, di sini terjadi reorientasi dari statolit yang semula berada di bagian apical dari sel kemudian statolit akan bermigrasi ke bagian marginal yang saat ini mengarah ke bagian bawah.

Perpindahan statolit ini disertai dengan perpindahan berbagai organel seperti retikulum endoplasma.

Transduksi

Retikulum Endoplasma, merupakan organel yang salah satu fungsinya adalah untuk menyimpan kalsium intrasel. Adanya kontak antara statolit dengan retikulum Endoplasma akan menyebabkan RE melepaskan ion kalsium ke dalam sitosol.

Efek dari keluarnya kalsium akan menyebabkan adanya penurunan pH Ekstrasel dan peningkatan pH Intrasel, atau dengan kata lain terjadi transporion hydrogen keluar dari sel.

Transmisi

Ion kalsium yang dilepaskan oleh RE akan terdistribusi menjauh dari tempat dilepaskannya. Sedangkan di bagian sel yang sedikit kalsium, akan didepositkan auksin.

Dengan begini, bisa disimpulkan akan ada akumulasi kalsium di bagian atas dari akar, dan adanya akumulasi auksin di bagian bawah dari akar.

Respon

Terakumulasinya auksin di bagian bawah dari akar akan menyebabkan pembelahan sel justru semakin lambat, hal ini disebabkan, auksin akan menginduksi pembentukan asam absisat yang menghambat pembelahan sel.

Reaksi Gravitropisme

Kelengkungan gravitropik jamur atau pohon tertentu menunjukkan fenomena kompensasi: setelah fase kelengkungan, tanaman ini mengalami fase pembusukan (disebut autotropisme).