Daftar isi
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah peleburan dari dua Kesultanan. Daerah Istimewa Yogyakarta berada di Pulau Jawa bagian Selatan dan berbatasan langsung dengan Jawa Tengah serta Samudera Hindia.
Secara geografis, Daerah Istimewa Yogyakarta berada di antara 8°30′-7°20′ Lintang Selatan dan 109°40′-111°0′ Bujur Timur. Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dibedakan menjadi 4 wilayah yakni Pegunungan Merapi, Pegunungan Sewu, Pegunungan Kulon Progo dan Dataran Rendah.
Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk ke dalam iklim tropis dengan jenis iklim muson tropis. Rata-rata curah hujan yang ada di Kota DIY yakni sekitar 2012 milimeter per tahunnya dengan jumlah curah hujan per harinya mencapai 100 hingga 150 milimeter.
Seperti daerah lainnya, DIY memiliki sejumlah gunung-gunung yang menjulang tinggi. Di mana gunung-gunung tersebut dapat memberikan keindahan bagi sekitar. Berikut ini gunung-gunung yang ada di daerah istimewa Yogyakarta.
Gunung merapi adalah gunung berapi teraktif yang ada di Indonesia. Gunung sudah mengalami beberapa kali letusan. Gunung Berapi berada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hanya saja, beberapa bagian dari gunung ini terdapat di beberapa kabupaten yang ada di Jawa Tengah yakni Boyolali, Klaten dan Magelang. Secara geografis, Gunung Merapi berada di antara 10º15’13” sampai 110º33’00” Bujur Timur dan 7º34’51” sampai dengan 7 º 47’03” Lintang Selatan.
Sekitar Gunung Merapi memiliki iklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan 296 milimeter per tahun. Di mana rata-rata suhu sekitar 22°C hingga 31°C. Keberadaan Gunung Merapi dikarenakan adanya aktivitas di wilayah subduksi lempeng Indo Australia yang menuju bawah lempeng Eurasia. Hal ini kemudian menyebabkan adanya aktivitas vulkanik di sekitar bagian wilayah tengah Pulau Jawa.
Gunung Merapi memiliki kawasan hutan yang termasuk di wilayah Taman Nasional Gunung Merapi. Di mana kawasan hutan ini berada di sekitar puncak Gunung Merapi. Gunung Merapi termasuk ke dalam bagian rangkain pegunungan berapi yang menghadap ke bagian selatan dari beberapa pegunungan lain seperti Gunung Merbabu dan Gunung Ungaran.
Pada bagian puncak gunung Merapi tidak ditumbuhi oleh berbagai tumbuhan. Adapun hewan yang menjadi ciri khas di gunung ini adalah Wedhus gembel. Di mana hewan ini layaknya seperti domba yang memiliki tanduk serta berbulu lebat. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas vulkanik yang tinggi.
Gunung Api Purba Nglanggeran termasuk salah satu gunung yang berada di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunung ini termasuk gunung berapi yang sudah ada sejak beberapa juta tahun lalu. Gunung Api Purba Nglanggeran berada di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, DIY. Gunung ini memiliki ketinggian yang mencapai 700 meter di atas permukaan laut. Secara geografis, daerah sekitar Gunung Api Purba Nglanggeran berada di UTM zona 49.
Gunung Api Purba Nglanggeran memiliki berbatuan yang banyak dihuni oleh aglomerat dan breksi gunung berapi. Keberadaan gunung ini berasal dari gunung api yang letaknya ada di dasar laut kemudian terangkat dan terbentuklah daratan dalam kurun waktu jutaan tahun yang lalu.
Gunung Api Purba Nglanggeran memiliki curah hujan tahunan sekitar 125 – 5.521 ml per tahun. Di mana rata-rata curah hujan tersebut yakni 3.024 ml/tahun. Berdasarkan klasifikasi Koppen, daerah di sekitar Gunung Nglanggeran memiliki iklim awa. Sedangkan menurut Schmidt-Fergusson termasuk ke dalam tipe curah hujan C-B.
Puncak Gunung Api Purba Nglanggeran dinamakan dengan Puncak Gede. Di mana memiliki luas sekitar 48 hektar. Pada Gunung ini terdapat bebatuan yang berukuran besar dan tinggi. Bebatuan ini kemudian dijadikan sebagai tempat untuk bertapa dan jalur pendakian oleh warga sekitar.
Gunung Gentong merupakan Gunung yang berada di Desa Ngalang, Gedang Sari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunung ini kerap kali disingkat menjadi Gunung 4G karena letaknya yang berada di daerah yang semua berawalan dari G. Secara geografis, Gunung Gentong berada di antara 7°51’17″S 110°34’25″E. Gunung Gentong termasuk ke dalam iklik hutan hujan tropis. Di mana rata-rata curah hujan berkisar 3.024 ml per tahunnya.
Adapun rata-rata suhu di sekitar Gunung Gentong berkisar antara 25 derajat Celcius hingga 34 derajat Celcius. Nama gunung ini berasal dari cerita warga sekitar yang di mana di gunung ini terdapat sebuah gentong. Dulu, Prabu Brawijaya melarikan diri dari kejaran anaknya yakni Raden Patah kemudian bersemedi di Gunung ini.
Raden Patah mengejar ayahnya agar mau masuk islam. Dalam pengejarannya, ia melemparkan sebuah gentong ke tempat bersemedinya Prabu Brawijaya. Gentong tersebut akhirnya mengenai kepala Prabu Brawijaya namun gentongnya tidak hancur. Gentong inilah yang ditemukan oleh warga di sekitar gunung. Namun, sayangnya saat ini keadaan gentong dalam keadaan remuk pada bagian bawahnya.
Gunung Jaran berada di Desa Nglinggo, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo, DIY. Ketinggian dari gunung ini 900 meter di atas permukaan laut. Namun, rata-rata ketinggian di sekitar gunung hanya 534 meter di atas permukaan laut. Secara geografis, gunung ini berada di antara 7°33’41” lintang selatan dan 109°59’42” Bujur timur.
Dalam bahasa Indonesia, Jaran memiliki arti kuda sehingga gunung ini kerap disebut dengan Gunung Kuda. Gunung ini berada di sekitar kebun teh Nglinggo. Pada bagian puncak gunung Jaran terdapat lereng yang cukup curam. Iklim di gunung ini termasuk ke dalam hutan hujan tropis menurut pembagian iklim Koppen. Di sekitar gunung terdapat kebun teh milik warga.
Ketika akan menuju ke Gunung Jaran akan melewati berbagai anak tangga dari kayu. Selain itu, tumbuh pula banyak pohon-pohon pinus sehingga di sekitar gunung Jaran dijadikan sebagai kawasan hutan pinus. Hal inilah yang membuat udara di sekitar Gunung Jaran begitu sejuk. Dari atas puncak Gunung Jaran dapat terlihat kenampakan salah satu warisan budaya UNESCO yakni Candi Borobudur.
Gunung Ireng berada di daerah Pengkok, Patuk, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunung Ireng termasuk gunung berapi yang sudah berumur puluhan tahun yakni sekitar 5 sampai 23 tahun. Gunung Ireng adalah gunung yang berada pada masa miocene.
Secara geografis, Gunung Ireng berada di titik koordinat antara 7°52’57″S 110°29’23″E. Di sekitar Gunung Iklim termasuk ke dalam iklim awa berdasarkan klasifikasi Koppen. Suhu di sekitar Gunung Ireng berkisar antara 19°-22° pada malam hari.
Diperkirakan, dahulunya gunung api ini pernah mengalami letusan hanya saja sisa-sisa dari letusan tersebut masih dapat terlihat hingga sekarang. Gunung Ireng hanya memiliki ketinggian 650 meter di atas permukaan laut. Hal inilah yang kemudian membuat gunung ini termasuk ke dalam bagian bukit.
Pada bagian puncak gunung Ireng tidak dihuni oleh vegetasi apapun alias gundul. Dari atas gunung ini dapat terlihat pemandangan kota-kota yang berada di Jawa Tengah seperti Solo, Klaten dan Sukoharjo. Selain itu, terlihat pula pegunungan lain seperti Gunung Merapi dan gunung Merbabu.
Gunung ini memiliki bebatuan yang berwarna gelap akibat dari aktivitas vulkanis. Oleh karena itulah, gunung ini dinamakan dengan gunung Ireng karena warnanya yang gelap. Gunung Ireng juga memiliki hutan gunung.
Gunung Turgo termasuk salah satu Gunung yang ada di DIY atau lebih tepatnya berada di Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman. Gunung ini termasuk ke dalam gunung vulkanik. Gunung ini memiliki ketinggian mencapai 1000 meter di atas permukaan laut. Secara geografis, Gunung Turgo berada di antara titik koordinat 7°35′02″N 110°25′26″E.
Gunung Turgo termasuk ke dalam iklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan 296 milimeter per tahun. Di mana rata-rata suhu sekitar 22°C hingga 31°C. Di sekitar gunung akan ditemukan bekantan dan tanaman anggrek. Ada yang menyebut nama gunung ini dengan istilah bukit. Diperkirakan Gunung Turgo termasuk ke dalam bekas letusan Gunung Merapi Purba.
Pada tahun 2006, Gunung ini pernah terkena dampak dari awan panas Gunung Merapi yang mengakibatkan pepohonan di sekitar gunung habis. Pada bagian puncak, akan ditemukan sebuah makam Kiai Turgo yang berwarna merah muda dengan alas lantai berwarna hitam. Sementara itu, di sekitar gunung akan ditemukan sabana hijau dan jurang kali Boyong.