Daftar isi
Jawa Tengah merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang berada di Pulau Jawa bagian tengah. Provinsi ini berbatasan langsung dengan Jawa Barat di bagian barat, Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian selatan dan Samudera Hindia. Secara Geografis, Jawa tengah berada di antara 6° hingga 8° Lintang Selatan dan antara 108° hingga 111° Bujur Timur.
Ibu Kota dari Provinsi Jawa Tengah adalah Semarang. Jawa Tengah memiliki iklim tropis dengan curah hujan tahunan mencapai 2.000 meter sedangkan rata-rata suhu di Jawa tengah berkisar 21–32oC. Jawa tengah memiliki banyak pegunungan berapi yang masih aktif hingga saat ini.
Pegunungan di Jawa Tengah membentuk serangkaian pegunungan utama yakni Pegunungan Serayu Utara dan Serayu Selatan. Di mana rangkaian pegunungan tersebut membentuk rangkaian pegunungan yang berhubungan dengan rangkaian Pegunungan di Bogor dan Pegunungan Kendeng.
Berikut ini beberapa gunung yang berada di Jawa Tengah.
Gunung Sumbing merupakan gunung yang ada di Jawa Tengahnya, tepatnya berada 4 wilayah Kabupaten yakni Kabupaten Magelang, Temanggung, Purworejo dan Kabupaten Wonosobo. Secara Geografis, Gunung ini berada di 07 17.08′ Lintang Selatan dan 110 03,8′ Bujur Timur. Nama gunung ini berasal dari istilah Sumbing yang di mana menunjukkan keadaan kawah bibir bawah sebelah timur laut yang hancur sehingga terlihat seperti robek.
Hal inilah yang kemudian nampak terlihat bibir sumbing. Adapun batas-batas Gunung Sumbing sebagai berikut:
Sementara itu, kaki Gunung Sumbing sebelah barat berbatasan dengan Gunung Sundoro di sebelah selatan dan tenggara berbatasam dengan Pegunungan Menoreh, Kekep dan Beser.
Gunung Sumbing memiliki lereng yang landai dengan kemiringan 15 derajat dan ketinggian sekitar 1500 hingga 2000 meter. Sementara itu, lereng atas Gunung Sumbing cukup terjal dengan kemiringan hingga 25 hingga 30 derajat dan ketinggian antara 2000 sampai 3000 meter di atas permukaan laut.
Tanah di sekitar Gunung Sumbing termasuk tanah yang subur. Tanah yang sibur berada di semua lereng yang landai hingga ketinggian kurang dari 2000 meter. Lahan tersebut digunakan untuk perkebunan oleh warga sekitar seperti menanam sayuran, kol, kentang, wortel, kacang-kacangan dan lainnya. Di samping lahan perkebunan terdapat pula lahan tembakau.
Gunung Slamet merupakan gunung berapi yang memiliki tipe strato dengan ketinggian mencapai 3.432 meter di atas permukaan laut. Gunung Slamet memiliki bentuk kerucut dan berjenis stratovulkano. Dengan ketinggian tersebut membuat Gunung Slamet menjadi gunung berapi tertinggi di Jawa Tengah. Letak Gunung Slamet berada di antara Kabupaten Banyumas, Brebes, Tegal, Purbalingga dan Pemalang.
Posisi Gunung Slamet berada di antara 7°14,30′ Lintang Selatan dan 109°12,30 Bujur Timur. Dari ketinggian 1.400 meter, masih dapat dilihat perkebunan milik warga. Sementara itu, pada 1.700 meter hanya ada pohon-pohon pinus. Nama Gunung ini berasal dari Bahasa Jawa yang artinya selamat.
Harapan gunung ini dapat memberikan rasa aman terhadap sekitar dengan tidak mengeluarkan letusan. Pada ketinggian 2.600 meter di Gunung Slamet hanya ada hutan lebat yang dihuni kayu-kayu besar. Jalan menuju puncak Gunu Slamet di atas ketinggian ini hanya bisa melewati jalan setapak yang dipenuhi semak belukar.
Adapun vegetasi di Gunung Slamet dihuni oleh berbagai tumbuhan seperti kayu tanganan dan wanarasa,. Sementara itu, di atas puncak Gunung Slamet hanya terdapat bebatuan dan gundul. Selain itu, Gunung Slamet juga dihuni oleh owa jawa, elang jawa, anggrek permata, serta kantong semar. Sayangnya, saat ini flora dan fauna Gunung Slamet semakin langka.
Gunung Dieng merupakan gunung berapi dengan jenis starato. Gunung Dieng berlokasi di antara Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Pemalang. Secara geografis, gunung Dieng berada di 7°12′ Lintang Selatan dan 109°54′ Bujur Timur. Gunung Dieng memiliki ketinggian hingga 2.565 meter di atas permukaan laut.
Gunung ini Dieng memiliki iklim tropis dengan suhu pada siang hari berkisar 15 °C – 10 °C dan malam hari mencapai 5 °C – 10 °C bahkan bisa mencapai 0°C. Hal inilah yang membuat udara di sekitar Gunung Dieng sangat dingin bahkan Gunung Dieng kerap diselimuti oleh embun atau salju tipis.
Gunung ini memiliki banyak kawah di antaranya Kawah Sikidang, Upas, Timbang, Sileri, Condrodimuko, SIbanteng dan Telogo Terus. Daratan tinggi di Gunung Dieng merupakan kaldera yang dikelilingi oleh gunung-gunung lain seperti Gunung prahu, Bukit Sikunir, Gunung Pakuwaja, dan Gunung Bismo.
Tanah di Gunung Dieng termasuk tanah yang subur sehingga cocok dijadikan perkebunan penghasil sayur-mayur. Adapun jenis fauna yang ada di Gunung Dieng berupa Jalak Bali, Kera Jawa, Kijang, Landak Jawa dan Katak Endemik.
Gunung Sundoro atau yang lebih dikenal dengan Gunung Sindoro merupakan gunung api aktif dengan jenis strato. Gunung Sundoro memiliki ketinggian hingga 3.150 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, gunung ini berada di dua kabupaten yakni Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo.
Nama Gunung Sundoro berasal dari Bahasa Sanskerta yang memiliki arti indah. Adapula yang mengartikan bahwa Sundoro berasal dari Bahsa Jawa yakni ndoro yang berarti sopan. Secara geografis, Gunung Sundoro berada di antara 7° 18′ 00″ LS dan 109° 59′ 30″BT. Lokasi Gunung Sundoro berdekatan dengan Gunung Sumbing bahkan keduanya dikisahkan memiliki hubungan secara mitos masyarakat sekitar.
Gunung ini memiliki banyak kawah puncak yakni sebagai berikut.
Dari atas puncak gunung dapat terlihat kenampakan pegunungan lain seperti Gunung Sroja, Gunung Bisma, Gunung Butak dan Gunung Klerep. Selain itu, ditemukan pula tumbuhan tengseh dan sono. Saat menuju ke puncak Gunung Sundoro disuguhkan dengan pemandangan hamparan padang edelweis. Bunga Edelweis ini hanya dapat terlihat sekitar bulan Mei sampai Agustus.
Bunga Edelweis memiliki harum yang bertahan lama bahkan setelah tiga tahun dilepas dari tangkainya. Selain itu, di puncak gunung terdapat danau kecil yang memiliki air jernih. Fauna yang tinggal di Gunung Sundoro ialah satwa-satwa liar seperti harimau, kijang, burung, babi hutan dan ular.
Gunung Lawu adalah gunung berapi jenis strato dan memiliki tipe B. Gunung Lawu memiliki ketinggian mencapai 3.265 meter di atas permukaan laut. Letak Gunung Lawu berada di dua Kabupaten di Jawa Tengah yakni Kabupaten Magetan (Jawa Timur), Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Ngawi.
Terdapat tiga puncak pada Gunung Lawu yakni Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumilah dan Hargo Dumiling. Pada lereng Gunung Lawu terdapat sebuah kepundan kecil yang di mana masih mengeluarkan uap air dan belerang. Selain itu, Gunung Lawu juga memiliki berbagai kawasan hutan seperti Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Montane, Hutan Dipterokarp atas, dan Hutan Ericaceous.
Gunung Lawu juga menyimpan sejumlah situs sejarah berupa dua komplek candi peninggalan Kerajaan Majapahit yakni Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki Gunung Lawu terdapat beberapa makam yang merupakan makam mangkunegaraan yakni Astana Girilayu dan Astana Mangadeg.
Gunung Merbabu termasuk gunung berapi dengan jenis strato tipe B. Gunung ini pernah mengalami letusan pada tahun 1560 dan 1797. Lokasi Gunung Merbabu berada di tiga daerah yakni Magelang, Boyolali dan Semarang. Gunung Merbabu memiliki ketinggian hingga 3.145 meter di atas permukaan laut.
Nama Gunung Merbabu berasal dari dua kata yakni meru dan abu. Meru memiliki arti gunung dan abu yang berarti abu. Gunung ini juga kerap dinamakan dengan Damulang atau Umalung. Hal ini dikarenaka adanya Prasasti Damalung yang ditemukan di Kabupaten Semarang.
Terdapat tiga puncak utama Gunung Merbabu yakni Puncak Trianggulasi, Puncak Syarif dan Puncak Kenteng Songo. Di mana dari ketiga puncak utama tersebut dapat terlihat penampakan gunung lain di Jawa Tengah seperti Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Gunung Slamet, Gunung Sindoro dan Gunung Lawu.
Seperti halnya Gunung Lawu, Gunung Merbabu memiliki 4 kawasan hutan yakni Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Montane, Hutan Dipterokarp atas, dan Hutan Ericaceous. Pada tahun 2004, lahan sekitar 57 hektar di Gunung Merbabu dijadikan sebagai kawasan Taman Nasional.
Gunung Tidar berada di tengah-tengah Kota Magelang, Jawa Tengah dan dinamakan paku tanah Jawa. Hal ini dikarenakan Gunung Tidar berada di tengah pulau jawa gunung kerap dinamakan pakunya tanah jawa.
Jika dibandingkan dengan gunung lain di Jawa Tengah, Gunung Tidar tidak terlalu tinggi hanya memiliki ketinggian 503 meter di atas permukaan laut. Nama Gunung ini berasal dari kata modar atau mati. Namun, ada pula yang menyebut bahwa Tidar berasal dari kata Mukti dan Kedadar.
Mukti memiliki arti bahagia dan berpangkat sedangkan kedadar artinya diuji atau ditempa. Keberadaan Gunung Tidar tidak bisa dipisahkan dengan pelatihan akademi milter. Di Gunung Tidar setidaknya dihuni oleh 75 spesies tanaman sehingga menurut ilmuwan LIPI gunung ini cocok dijadikan kebun raya.
Di Gunung Tidar terdapat beberapa makam para tokoh seperti makam Syeikh Subakir dan makam Kiyai Semar.
Gunung Prau berada di daratan tinggi Dieng atau lebih tepatnya ada di Desa Pantakbanteng, Kabupaten Wonosobo. Namun, secara administratif, Gunung Prau berada di lima Kabupaten sekaligus yakni Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Batang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Kendal Gunung Prau memiliki ketinggian mencapai 2.565 meter di atas permukaan laut.
Gunung Prau memiliki puncak gunung berupa padang rumput yang luas membentang dari barat ke timur. Di sekitar puncak Gunung Prau dapat ditemukan bukit-bukit dan sabana dengan beberapa pepohonan. Di lereng Gunung Prau terdapat hutan lebat yang ditumbuhi kantong semar.
Di sekitar puncak akan ditemukan tanaman edelweis yang memiliki harum yang khas dan tahan lama. Ditemukan pula beberapa fauna khas seperti elang jawa, macan tutul jawa, dan sigung jawa.
Gunung Andong berada di dua desa di Kabuapten Magelang yakni Desa Ngablak dan Tlogorjo, Grabag. Gunung Andong memiliki ketinggian yang mencapai 1.526 meter di atas permukaan laut. Nama Gunung Andong diambil dari nama daun yakni andongoo yang memiliki arti berdoa kepada Tuhan.
Adapula yang menyebut gunung andong karena bentuk punggung gunung yang menyerupai sapi. Gunung Andong berada dekat dengan Gunung Telomoyo. Gunung Andong termasuk ke dalam hutan hujan tropis yang dihuni oleh berbagai pohon pinus.
Di bagian lereng Gunung Andong terdapat hutan wisata Mangli. Di sekitar bahu jalan menuju Hutan Wisata Mangli terdapat bebatuan yang terjal dengan beberapa spesies cengkeh dan juga perdu. Di jalanan menuju kawasan Hutan Wisata Mangli dipagari berbagai tumbuhan bambu seperti bambu ater, bambu tali, bambu betung dan bambu ampel.
Tanah di sekitar Gunung Andong termasuk tanah subur sehingga dimanfaatkan untuk perkebunan seperti wortel, kubis dan kacang panjang.
Gunung Bisma berada di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah dan termasuk Gunung Api Strato Vulkano. Gunung ini masih berada di kawasan pegunungan gunung Api Dieng. Secara adminsitrasi, Gunung Bisma berada di perbatasan Desa Campursari dan Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Wonosobo.
Gunung Bisma memiliki ketinggian hingga 2.365 meter di atas permukaan laut. Dahulunya, Gunung Bisma merupakan kawah gunung api tua yang terputus kemudian membuka ke bagian tenggara. Lembah yang dulunya menjadi lava kawah Gunung Bisma saat ini menjadi Desa Sikunang.
Di bagian selatan, dapat terlihat penampakan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Sementara itu, di bagian belakang Gunung Bisma ditemukan Gunung Merbabu. Di bagian barat, terdapat hamparan dataran rendah yang begitu luas sehingga dapat terlihat area perkebunan dan pertanian.