Geografi

5 Gunung di Daerah Kediri Beserta Topografisnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kediri merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Jawa Timur. Kediri termasuk salah satu kota tertua dan terbesar ketiga yang ada di Jawa Timur. Secara geografis, Kediri terletak di antara 07°45′-07°55′ Lintang Selatan dan 111°05′-112°3′ Bujur Timur. Kota ini berada di ketinggian rata-rata 67 meter di atas permukaaan. Di sebelah barat daya berbatasan langsung dengan ibu kota Jawa Timur yakni Surabaya.

Di mana Kota Kediri dipisahkan oleh Sungai berantas yang membentang dari Selatan hingga utara dengan panjang 7 kilometer. Kota Kediri juga berada di sebuah kaki gunung berapi yang memiliki ketinggian hingga 2552 meter.

Kediri termasuk ke dalam iklim tropis basah dan kering atau AW berdasarkan pembagian iklim Koppen. Di mana curah hujan tahunan yang ada di Kota Kediri di antara 1.599 hingg 2.000 mm per tahunnya. Di mana jumlah hari hujan per tahunnya adalah 80-130 hari. Adapun suhu udara di kota ini sekitar 19° sampai 32° Celcius.

Kediri memiliki sejumlah kenampakan alam dari goa, air terjun, hingga pegunungan. Pegunungan ini menjulang tinggi dan memberikan hawa segar bagi masyarakat sekitar. Berikut ini gunung-gunung yang ada di Kediri.

1. Gunung Klotok

Gunung Klotok merupakan salah satu gunung yang ada di Jawa Timur. Letak gunung ini berada di dekat kaki Gunung Wilis. Secara administrasi, Gunung Klotok berada di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kediri. Namun, sebagain dari lereng Gunung Klotok berada di Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan, Kediri, Jawa Timur. Secara geografis, Gunung Klotok berada di antara 7°48′22″S 111°57′20″E.

Gunung Klotok termasuk ke dalam bagian gugusan Pegunungan Wilis sehingga letaknya tidak jauh dari puncak Gunung Wilis. Gunung Klotok memiliki ketinggian hingga 536 meter di atas permukaan laut. Nama gunung ini berasal dari dua kata yakni kolo yang artinya bahaya dan tok yang artinya saja sehingga Gunung Klotok adalah gunung yang berbahaya.

Bentuk Gunung Klotok termasuk unik karena mirip dengan sosok perempuan yang sedang terlelap sehingga gunung ini diberi julukan Si Cantik yang Tidur. Gunung Klotok memiliki banyak puncak hanya saja puncak yang terkenal dari gunung ini adalah Watu Bengkah dan Puncak Klop. Puncak Klop ada di tengah-tengah sementara Puncak Watu Bengkah ada di bagian selatan.

Di atas puncak Klop terdapat sebuah prasasti yang menunjukkan bahwa puncak ini merupakan puncak tertinggi dari Gunung Klotok. Sementara itu, Puncak Watu Bengkah biasanya digunakan untuk mengibarkan bendera saat hari kemerdekaan atau HUT RI.

2. Gunung Wilis

Gunung Wilis adalah gunung berapi di Kediri yang sudah tidak aktif lagi. Pegunungan Wilis merupakan rangkaian dari banyaknya gunung dan memiliki puncak tertinggi dengan nama Puncak Trogati. Gunung Wilis ada di Desa Besuki Kecamatan Jugo, Kediri. Puncak Trogati memiliki ketinggian hingga 2.563 meter di atas permukaan laut.

Secara geografis, Gunung Wilis ada di antara 7°48′50″S 111°45′36″E. Gugusan dari pegunungan Wilis berada di 6 Kota dan Kabupaten yakni Kota Kediri, Kabupaten Madiun, Kabupaten Trenggalek, Nganjuk, Ponoro dan Kabupaten Kediri. Secara Vulkanik, Gunung Wilis tidak lagi aktif dan tidak memiliki riwayat letusan besar selama beberapa tahun.

Di Gunung Wilis ini terdapat banyak jenis vegetasi termasuk hutan pegununungan, hutan hujan tropis, dan hutan bambu. Gunung Wilis termasuk ke dalam tipe iklim hutan hujan tropis. Selain itu, terdapat pula banyak pepohonan seperti pohon jati, ilalang, cengkih dan pinus. Di lereng Gunung Wilis ditemukan satwa liar yakni harimau Jawa.

Harimau Jawa termasuk satwa yang sudah punah sejak tahun 1980. Di mana satwa ini, memiliki tubuh yang besar sama dengan berat tubuh harimau Sumatera. Harimau Jawa Jantan memiliki ukuran tubuh sekitar 100-140 kg sedangkan harimau betina berukuran lebih kecil yakni 75 kg.

3. Gunung Kelud

Gunung Kelud adalah gunung berapi yang masih aktif di Kediri. Gunung ini termasuk ke dalam stratovulkano yang memiliki letusan eksplosif. Gunung ini berada di perbatasan Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang.

Hanya saja, secara administrarif Gunung Kelud termasuk ke dalam bagian kabupaten Kediri. Gunung Kelud terbentuk karena adanya aktivutas subduksi antara lempeng benua Indo Australia dengan Lempeng Eurasia.

Gunung ini memiliiki ketinggian hingga 1.731 meter di atas permukaan laut. Gunung Kelud berada di antara 70 56’ 00 LS dan 1120 18’ 30 BT. Gunung Kelud termasuk ke dalam iklim tropis dengan mengalami dua musim yakni musim panas dan hujan.

Gunung ini dilewati oleh garis khatulistiwa. Gunung Kelud memiliki danau kawah yang volume airnya mencapai 40 juta meter kubik. Di mana suhu airnya mencapai 35 derajat Celcius. Gunung Kelud menjadi tempat tinggal bagi satwa liar seperti babi hutan, kijang, kancil, rusa, monyet ekor panjang dan berbagai jenis burung.

Sementara itu, di bawah kaki Gunung Kelud terdpaat cagar alam manggis gadungan. Di mana banyak ditemui sejumlah flora seperti kemiri, bendo, bayur, nyampoh, baduh dan lainnya. Suhu di sekitar Gunung Kelud berkisar antara 20-31° Celcius.

Intensitas curah hujan di Gunung Kelud berkisar 20.5 mm per harinya. Gunung Kelud memiliki kawah akibat dari letusan yang terjadi pada tahun 2004. Tidak hanya itu, di Gunung Kelud juga terdapat taman bernama taman Agrowisata Margomulyo. Taman ini diisi oleh berbagai bunga seperti bunga matahari, krisan, hujan mas refugia, mawar dan lainnya.

Di kaki Gunung Kelud terdapat kampung Anggrek yang berlokasi di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Di sini terdapat banyak jenis anggrek yang dapat dinikmati keindahannya. Ada pula, kampung durian yang memiliki sekitar 30 pohon durian.

4. Gunung Maskumambang

Gunung Maskumambang merupakan bagian dari pegunungan Wilis. Gunung ini berada di Desa Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kediri. Tinggi dari Gunung Maskumambang adalah sekitar 300 meter di atas permukaan laut.

Nama gunung ini berasal dari bahasa Jawa Kuno. Di mana gunung ini terdiri dari dua kata yakni Mas dan Kumambang. Dalam bahasa Jawa Mas berarti emas dan Kumambang berarti hujan yang turun dengan deras.

Maka dari itu, maskumambang adalah hujan emas atau hujan yang turun dengan cahaya keemasan. Gunung Maskumambang ada yang menyebutnya dengan bukit yang terkenal dengan hamparan hijaunya. Di mana di gunung ini memiliki hamparan vegetasi tropis yang tumbuh subur.

Secara geografis, Gunung Maskumambang berada di antara titik koordinat -7.8054 111.9806. Adapun iklim dari gunung ini adalah iklim hutan hujan tropis. rata-rata curah hujan tahunan di sektar Gunung Maskumambang adalah 1.474 mm per tahunnya.

Di atas puncak Gunung Maskumambang terdapat sebuah makam tokoh pahlawan lokal yakni Mbah Boncolono. Mbah Boncolono saat dihidupnya terkenal sebagai maling gentiri. Sosok pencuri yang sangat meresahkan di kalangan penjajah Belanda.

Ia begitu lihai sehingga tidak mudah ditangkap sekalipun telah dikepung. Kelihaiannya inilah disamakan dengan kisah Robin hood di film. Di sekitar Gunung Maskumbang terdapat beberapa situs sejarah. Diperkirakan candi tersebut peninggalan kerajaan Hindu Buddha.

5. Gunung Liman

Gunung Liman merupakan salah satu gunung di Kediri. Hanya saja, secara administratif Gunung Liman termasuk ke dalam Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Ponorogo. Gunung Liman terletak di Desa Besuki Kecamatan Jugo, Kediri.

Namun, puncak gunung ini bisa diakses melalui Kota Kediri. Gunung Liman memiliki ketinggian hingga 2.563 meter di atas permukaan laut. Gunung Liman termasuk ke dalam gunung berapi yang beristirahat. Ketinggian ini setara dengan 8.410 kaki. Gunung Liman termasuk salah satu dari bagian rangkaian Pegunungan Wilis.

Gunung Liman dinamakan pula dengan Gunung Ngliman. Secara geografis, gunung ini berada di titik koordinat antara 7°49’27.56″ S dan 111°45’05.43″ E. Termasuk bagian dari pegunungan Wilis, Gunung Liman masuk ke dalam iklim tropis.

Di sekitar gunung ini terdapat banyak pohon yakni pohon jati, ilalang, cengkih dan pinus. Selain itu, ditemukan pula hutan pegununungan, hutan hujan tropis, serta hutan bambu. Di Gunung Liman terdapat beberapa satwa liar yang mulai turun ke pemukiman dikarenakan habitatnya yang mulai rusak. Salah satunya adalah hewan yang dinyatakan punah yakni harimau Jawa yang memiliki ukuran tubuh besar.