IPA

Jaringan Tumbuhan: Pengertian dan Strukturnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jaringan pada tumbuhan memiliki struktur yang berbeda dengan jaringan hewan.

Kali ini akan dibahas mengenai jaringan tumbuhan berdasarkan pengertian dan strukturnya.

Pengertian Jaringan Tumbuhan

Pengertian Menurut KBBI

Jaringan bila dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti susunan sel-sel khusus yang sama pada tubuh dan bersatu dalam menjalankan fungsi biologis tertentu.

Pengertian Menurut Para Ahli

Sedangkan jaringan tumbuhan menurut para ahli memiliki pengertian sebagai berikut:

  • Soerdikoesomo

Menurut Soerdikoesomo (2007), Jaringan tumbuhan merupakan sekumpulan sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama.

  • Avivi

Menurut Avivi (2004), Jaringan tumbuhan merupakan sistem jaringan dasar mesintesis senyawa organik yang mendukung pabrik dan menyediakan penyimpanan untuk tanaman.

  • Nurhayati

Menurut Nurhayati (2012), Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang terdiri dari sel-sel yang memiliki kemampuan titopotensial yang berbeda dengan jaringan hewan.

Struktur Jaringan Tumbuhan

Jaringan pada tumbuhan terdiri atas dua macam yaitu, jaringan meristem dan jaringan permanen.

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem merupakan jaringan muda yang sel-sel nya aktif membelah untuk membentuk sel-sel baru.

Sel hasil dari pembelahan akan tetap berada di dalam Jaringan meristem.

Sel hasil pembelahan disebut dengan Sel permulaan atau inisial. Sel baru yang digantikan kedudukannya disebut dengan derivatif atau turunan.

Jaringan meristem terdapat pada bagian tertentu saja pada tumbuh-tumbuhan.

Ciri-ciri Jaringan Meristem

Jaringan Meristem memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Bentuk dan ukuran selnya sama (kubus atau lingkaran).
  • Struktur jaringannya padat sehingga tidak terdapat ruang atau rongga antara sel satu dengan yang lainnya.
  • Memiliki protoplasma yang terdapat di sel dengan jumlah yang banyak.
  • Memiliki vakola pada sel berukuran kecil.
  • Tidak memiliki kandungan zat makanan pada bagian dalam sel.
  • Platisida dalam jaringan belum matang.

Fungsi Jaringan Meristem

Jaringan Meristem memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Untuk menyokong pertumbuhan pada batang ke arah atas (meninggi) dan ke arah samping (memanjang).
  • Untuk menyokong pertumbuhan pada akar secara memanjang pada akar serta membantu mencari nutrisi.
  • Untuk menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan.
  • Untuk membentuk cabang serta membantu bertumbuhnya sel-sel.

Macam-macam Jaringan Meristem

Jaringan Meristem dikelompokkan menjadi dua dasar, berdasarkan posisi dalam tumbuhan dan asal usulnya.

1. Jaringan Meristem berdasarkan posisi

Dalam tumbuhan dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

  • Jaringan Meristem Apikal

Jaringan Meristem Apikal terletak pada bagian ujung akar, ujung batang utama, dan ujung batang lateral sehingga disebut sebagai Maristem Ujung.

Jaringan Meristem Apikal menghasilkan sel baru yang membuat tanaman semakin panjang karena berada di bagian ujung sehingga proses pertumbuhan menghasilkan daun bunga dan tunas apikal.

  • Jaringan Meristem Interkalar

Jaringan Meristem Interkalar terletak diantara Jaringan Meristem Sekunder dan Jaringan Meristem Primer sehingga disebut sebagai Maristem Antara.

Jaringan Meristem Interkalar berperan dalam mempercepat pertumbuhan diameter batang dan pembentukan bunga.

  • Jaringan Meristem Lateral

Jaringan Meristem Lateral terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya, seperti Kambium Pembuluh dan Kambium Gabus sehingga disebut sebagai Maristem Samping.

Jaringan Meristem Lateral berperan sebagai jaringan yang membelah dan memperbesar diameter batang atau akar pada tanaman.

2. Jaringan Meristem berdasarkan asal usulnya

Dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

  • Jaringan Meristem Primer

Jaringan Meristem Primer terbentuk dari sel embrional. Jaringan ini berpengaruh pada sistem pertumbuhan pada tanaman bertambah tinggi, meliputi akar semakin memanjang dan batang semakin meninggi.

  • Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan Meristem Sekunder merupakan jaringan yang sudah dewasa, tidak dapat berkembang, dan sudah mengalami deferensiasi.

Jaringan ini dapat menyebabkan tumbuhan bertumbuh besar dan lebar pada bagian batang dan cabangnya, sehingga pertumbuhan seperti ini tidak dapat pada tumbuhan monokotil.

  • Jaringan Promeristem

Jaringan Promeristem merupakan pembentuk bagi jaringan meristem primer, telah ada ketika masih dalam berbentuk sebagai embrio dan dapat ditemui pada lembaga biji tumbuhan.

2. Jaringan Permanen

Jaringan permanen disebut juga sebagai jaringan dewasa yang tersusun atas sel-sel yang berhenti membelah dan telah mengalami defensiasi.

Ciri-ciri Jaringan Permanen

  • Bentuk tetap dan ukurannya lebih besar dari sel meristematik.
  • Memiliki ruang antar sel.
  • Memiliki vakuola yang berukuran besar sehingga sedikit terdapat plasma sel.
  • Dinding pada sel telah mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya.

Fungsi Jaringan Permanen

Fungsi Jaringan Permanen dibedakan menjadi empat bagian, yaitu :

1. Jaringan Pelindung

Jaringan Pelindung memiliki fungsi untuk melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan.

Jaringan Pelindung tersusun atas Jaringan Epidermis dan Jaringan Gabus.

  • Jaringan Epidermis

Jaringan Epidermis merupakan jaringan terluar yang berfungsi menyelubungi permukaan tubuh pada tumbuhan.

Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang rapat, berbentuk pipih, dan hampir tidak ada ruang antar sel.

Biasanya dapat ditemukan pada permukaan organ tumbuhan, seperti akar, batang, daun, dan bunga.

  • Jaringan Gabus

Jaringan Gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel gabus yang berbentuk memanjang terdapat diluar permukaan batang.

Jaringan gabus memiliki fungsi melindungi jaringan dibawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air.

2. Jaringan Dasar

Jaringan Dasar memiliki sel berukuran besar, berdinding tipis, dan tersusun dari sel yang renggang sehingga ada ruang antar sel.

Jaringan dasar memiliki fungsi sebagai jaringan pengisi, maka dari itu jaringan dasar terletak di semua bagian pada tumbuhan.

3. Jaringan Penguat

Jaringan Penguat memiliki fungsi sebagai penyokong bagian-bagian tumbuhan seperti daun dan batang agar tumbuhan dapat berdiri dengan tegak.

Jaringan Penguat dilihat dari bentuk dan sifatnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Jaringan Kolenkim

Jaringan Kolenkim terdiri dari sel-sel dimana dinding sel primernya mengalami penebalan pada sudut sel namun tidak berlignin, sehingga jaringan ini menjadi penopang bagi organ-organ muda.

  • Jaringan Sklerenkim

Jaringan Sklerenkim memiliki dinding sel yang kuat, tebal dan mengandung lignin, sehingga berfungsi sebagai penopang bagi organ-organ tua. Jaringan ini terdiri dari serabut dan sklereid (sel batu).

Serabut terdiri dari sel-sel panjang dan berkelompok membentuk anyaman atau pita seperti pelepah daun pisang.

Sedangkan sklereid bentuk sel nya bulat dengan dinding sel mengalami penebalan seperti tempurung kelapa.

4. Jaringan Pengangkut

Jaringan Pengangkut memiliki fungsi sebagai pengangkut air, mineral, dan zat-zat makanan hasil dari fotosintesis. Jaringan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Xilem

Xilem berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dengan air dan mineral dari akar menuju ke daun dan bagian tubuh lainnnya untuk diolah menjadi makanan melalui proses fotosintesis.

  • Floem

Floem berfungsi sebagai pengangkut dan pengedar zat makanan hasil fotosintesis dari daun menuju bagian tubuh lainnya.