Kewirausahaan

4 Jenis Budaya Kerja yang Perlu Dipahami

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bisa dibilang bahwa bekerja merupakan sebuah keharusan bagi masyarakat sekarang. Apalagi tujuannya jika bukan untuk mendapatkan penghasilan yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bekerja di sebuah tempat yang bergengsi seringkali menciptakan sebuah pemikiran bahwa penghasilan yang didapatkan tentunya memiliki nominal yang besar.

Bahkan tidak hanya itu, sebagian orang pasti juga berpikir bahwa budaya kerja yang seringkali diterapkan dalam perusahaan perusahaan besar itu bisa dibilang cukup kompetitif. Namun, tak jarang juga budaya kerja yang diterapkan di situ lebih ke budaya kerja yang suportif antara satu dengan yang lainnya, saling memberikan pengaruh yang positif dan lain sebagainya.

Hal itu tergantung dari bagaimana cara para pekerja saja untuk menempatkan dirinya, terlebih bekerja dalam sebuah perusahaan ataupun tempat lainnya adalah bukan tipe kerja yang individual melainkan tipe tipe kerja yang lebih menekankan pada sisi timworknya atau kerja samanya. Lalu apa sih sebenarnya budaya kerja itu?

Secara umum, budaya kerja merupakan suatu nilai, kebudayaan atau bahkan norma yang sudah berkembang dalam suatu organisasi atau yang bisa disebut dengan lingkungan kerja dalam hal ini. Sehingga lama kelamaan budaya kerja tersebut bisa menjadi pedoman bagi yang lainnya untuk bertingkah laku dan menjalankan tugasnya.

Nyatanya, budaya kerja ini memiliki beberapa jenis. Berikut merupakan pemaparan mengenai jenis jenis budaya kerja yang perlu kita ketahui.

1. Clan Culture (Klan)

Jenis budaya kerja yang satu ini bisa dibilang merupakan salah satu jenis dari budaya kerja yang sangat dingin inginkan oleh semua orang. Bukan karena tidak mendasar, melainkan dalam jenis budaya kerja yang satu ini lingkungan kerja yang berada dalam suatu perusahaan bisa dibilang lebih ramah dan bersahabat.

Seperti yang kita tahu dasarnya dalam suatu perusahaan kan lebih dominan jiwa kompetisinya, namun kali ini berbeda. Dalam budaya kerja ini semua karyawan bahkan atasannya sekalipun menganggap semua kerabat kerjanya sebagai keluarga besar sendiri. Atau bisa dibilang sesuai dengan namanya, yaitu clan.

Mereka lebih menganggap mereka ini sebuah clan, yang perlu untuk berkolaborasi, saling memberikan energi positif dan saling bekerja sama dengan baik tentunya. Sehingga tak jarang, karyawan dengan budaya kerja yang seperti ini bisa dibilang lebih solid.

2. Market Culture (Pasar)

Jenis budaya yang satu ini bisa dibilang lebih sering mendominasi pikiran atau asumsi dari sebagian orang mengenai lingkungan kerja. Iya, apalagi jika bukan lingkungan kerja yang sifatnya lebih ke arah kompetitif antara satu dengan yang lainnya.

Hal ini dilakukan tidak lain dan tidak bukan untuk menunjukkan produktivitas dari setiap karyawan dihadapan petingginya.

Namun, terkadang walaupun lingkungan kerjanya cenderung didominasi dengan rasa persaingan, tapi kondisinya masih dibilang sehat alias persaingan yang dilakukan berlangsung dengan sehat dan kondusif.

3. Hierarcy Culture (Hirarki)

Sedangkan jenis budaya kerja yang satu ini sangat bersesuaian dengan istilahnya, kenapa? Karena lingkungan kerja dengan jenis budaya kerja yang seperti ini lebih mementingkan kedudukan atau struktur dari jabatan.

Dalam kata lain, bisa dibilang budaya kerja yang satu ini lebih formal, karena dari cara kerjanya dan dari cara mereka berinteraksi satu dengan yang lainnya sangat menjunjung tinggi jabatan secara struktural yang ada.

Sehingga bisa dikatakan karena budaya kerjanya yang terkesan sangat formal ini, pihak perusahaan juga menetapkan beberapa aturan dan ketentuan yang membahas secara tegas mengenai tingkah laku, aturan dari setiap pekerja dan lain sebagainya.

4. Adhokrasi (Adhocracy Culture)

Jenis budaya kerja adhokrasi ini bisa dibilang sangat bertentangan dengan budaya kerja hieracy culture yang sifatnya lebih formal dan kaku. Karena bisa dibilang budaya kerja jenis ini lebih bersifat dinamis dan kreatif.

Sehingga para pekerja bisa dibilang sangat dibebaskan untuk bisa berpikir secara luas, namun tetap berdasarkan dengan aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Bisa dibilang karakteristik pemimpin yang bisa memimpin suatu tempat kerja dengan tipikal yang sangat dinamis dan kreatif ini adalah seseorang dengan sosok yang inovatif atau bisa dibilang penuh dengan hal hal baru yang nantinya bisa mendorong para pekerjanya untuk bekerja dengan lebih kreatif dibandingkan dengan sebelumnya.