Awalan atau prefiks merupakan imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Imbuhan yang diletakkan di depan kata dasar disebut dengan prefiks. Adapun awalan dalam bahasa Indonesia beragam bentuknya, beberapa di antaranya yaitu meng-, ber– pe– dan masih banyak lagi. Awalan adalah bentuk terikat yang digunakan untuk membentuk kata baru yang disebut dengan kata turunan.
Awalan terbagi menjadi dua macam,yaitu awalan asli bahasa Indoesia dan awalan serapan dari bahasa asing, sedangkan untuk fungsi, tiap awalan memiliki fungsi yang berbeda-beda, berikut ini fungsi awalan yang dapat ditemukan dalam bahasa Indonesia.
1. Awalan Asli
Awalan asli merupakan prefiks yang asli dari bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesa, terdapat delapan awalan asli yaitu meng-, ber-, ter-, di-, ke-, peng-, per-, dan se-. Berikut ini penjelasannya.
Awalan meng– dan peng–
Awalan meng– terdiri dari beberapa alomorf yaitu me-, men-, mem-, meny-, dan menge-. Awalan peng– terdiri dari beberapa alomorf yaitu pe-, pen-, pem-, penge-, dan peny-. Awalan meng– berfungsi untuk membentuk verba sedangkan awalan peng– berfungsi untuk membentuk nomina.
- Awalan meng– berubah menjadi mem– apabila bertemu dengan kata dasar berawalan b, f, p, dan v, untuk konsonan p akan luluh. Sementara itu, awalan peng– akan berubah menjadi pem– apabila bertemu dengan kata dasar berawana b dan p. Contohnya:
- meng + beli > membeli
- meng + fitnal > memfitnah
- meng + potong >memotong
- meng + vonis > memvonis
- peng + beli > pembeli
- peng + pimpin > pemimpin
- Awalan meng– dan peng– berubah menjadi men– dan pen– apabila bertemu dengan kata dasar yang berawalan c, d, j, dan t, untuk konsonan t akan luluh. Contohnya:
- meng + coba = mencoba
- meng + daki = mendaki
- meng + jerit = menjerit
- meng + tulis = menulis
- peng + curi > pencuri
- peng + dukung > pendukung
- peng + jual > penjual
- peng + tari > penari
- Awalan meng– berubah menjadi me– apabila bertemu dengan kata dasar yang berawalan l, m, n, r, w, ng, dan ny. Sementara itu, awalan peng- akan berubah menjadi pe– apabila bertemu dengan kata dasar yang berawalan l, m, r, dan w. Contohnya:
- meng + lamun > melamun
- meng + minum > meminum
- meng + nanti > menanti
- meng + rusak > merusak
- meng + wabah > mewabah
- meng + nganga > menganga
- meng + nyanyi > menyanyi
- peng + lukis > pelukis
- peng + marah > pemarah
- peng + rusak > perusak
- peng + wangi > pewangi
- Awalan meng– dan peng– tidak mengalami perubahan apabila bertemu dengan kata dasar yang berawalan huruf vokal (a,i,u,e,o) dan konsonan g, h serta k. Konsonan k akan luluh. Contohnya:
- meng + ambil > mengambil
- peng + ancam > pengancam
- meng + isi > mengisi
- peng + intai > pengintai
- meng + uap > menguap
- peng + urus > pengurus
- meng + embun > mengembun
- peng + edar > pengedar
- meng + orbit > mengorbit
- peng + olah > pengolah
- meng + ganggu > mengganggu
- peng + ganggu > pengganggu
- meng + hitung > menghitung
- peng + halang > penghalang
- meng + kupas > mengupas
- peng + kacau > pengacau
- Awalan meng– dan peng– berubah menjadi menge– dan penge– apabila bertemu dengan kata dasar yang tidak dapat diurai menjadi suku kata, pada umumnya terdiri dari tiga huruf. Contohnya:
- meng + bom > mengebom
- peng + bom > pengebom
- meng + cat > mengecat
- meng + cek > mengecek
- meng + rem > mengerem
- meng + tik > mengetik
- peng + tik > pengetik
- Awalan meng– dan peng– berubah menjadi meny– apabila bertemu dengan kata dasar yang berawalan s dan konsonan s tersebut akan luluh. Contohnya:
- meng + sapu > menyapu
- peng + sabar > penyabar
Awalan ber–
Awalan ber– memiliki alomorf be– dan bel-. Fungsi dari awalan ber- adalah membentuk verba aktif dan menyatakan perbuatan.
- Awalan ber- akan berubah menjadi be- apabila bertemu dengan kata dasar yang berawalan r serta pada kata dasar dengan suku pertama berakhiran er. Contohnya:
- ber + roda > beroda
- ber + kerja > bekerja
- Awalan ber- berubah menjadi bel- apabila bertemu dengan kata dasar tertentu. Contohnya:
- ber + ajar > belajar
- Awalan ber– tidak berubah jika bertemu dengan kata dasar yang suku pertamanya berakhiran ar dan ur. Contohnya:
- ber + karya > berkarya
- ber + kurban > berkurban
Awalan ter–
Awalan ter– berfungsi untuk membentuk kata kerja paling, misalnya: tercantik, menyatakan ketidaksengajaan, misalnya: terjatuh, dan menyatakan kata kerja pasif.
- Awalan ter- berubah menjadi te- apabila bertemu dengan kata dasar yang berawalan r dan kata dasar yang suku pertamanya berakhiran er. Contohnya:
- ter + rasa > terasa
- ter + percaya > tepercaya
Awalan di–
Awalan di– berfungsi untuk membentuk verba yang dikenai suatu tindakan, misalnya: dihapus. Perlu diperhatikan mengenai awalan di– serta kata dasar di sehingga tidak terjadi kesalahan penulisan. Selain itu, awalan di– juga tidak mengalami perubahan.
Awalan ke–
Prefiks ke– berfungsi untuk membentuk nomina, misalnya: ketua, kekasih serta untuk membentuk verba, misalnya: ketemu dan untuk membentuk numeralia, misalnya: ketiga. Perlu diperhatikan penulisa awalan ke– dengan kata depan ke. Sama seperti awalan di-, awalan ke– juga tidak mengalami perubahan.
Awalan se–
Awalan se– berfungsi untuk membentuk adverbia, misalnya: seizinku. Awalan se– tidak mengalami perubahan jika bertemu semua kata dasar yang berawalan semua konsonan dan vokal yang ada dalam bahasa Indonesia.
Awalan per–
Awalan per– berfungsi untuk membentuk verba dan nomina. Awalan per– memiliki alomorf pe– dan pel-. Misalnya pada petelur dan pelajar.Awalan per– tidak mengalami perubahan kecuali pada kata dasar yang berawalan r. Contohnya: per + cepat > percepat, per + rusak > perusak
2. Awalan Serapan
Awalan serapan merupakan awalan yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah yang kemudian dijadikan bahasa Indonesia. Berikut ini awalan serapan:
- Awalan a-, misalnya pada anemia, amoral, dan anonim.
- Awalan anti-, memiliki makna melawan, menentang, memusuhi, contohnya antipolusi, antialergi, antikomunis, antiasam, antibeku
- Awalan bi-, memiliki makna dua, dua kali, rangkap dua, atau yang menunjuk pada keduanya. Contohnya: bilateral,
- Awalan de-, memiliki makna menghilangkan atau mengurangi. Contohnya: dehidrasi
- Awalan eks-, memiliki makna keluar dari atau jauh dari. Contohnya: eksklusif
- Awalan ekstra-, memiliki makna di luar. Contohnya: ekstrakurikuler, ekstralinguistis
- Awalan hiper-, memiliki makna di atas, contohnya: hiperkinesi, dan memiliki makna berlebihan, di luar atau terlampau melampaui batas, contohnya: hiperbol, hiperaktif
- Awalan in-, berarti tidak. Contohnya: indisipliner, intransitif
- Awalan infra-, berarti bawah atau di bawah. Contohnya: inframerah, infrasonik, infrastruktur
- Awalan intra-, berarti di dalam atau bagian dalam. Contohnya: intrakardiak, intrakalimat, intraindividu
- Awalan inter-, berarti di antara dua atau di tengah. Contohnya: internasional
- Awalan ko– memiliki varian kom- dan kon-. Memiliki arti dengan, bersama-sama atau berhubungan dengan. Contohnya: koedukasi, kompatriot, dan kongenital
- Awalan kontra-, memiliki arti berlawanan, bertentangan, kebalikan dari atau lawan dari. Contohnya: kontradiksi, kontraapositif
- Awalan makro-, memiliki arti besar atau panjang. Contohnya: makrobiotik, makroekonomi, makrofauna
- Awalan mikro-, memiliki arti kecil atau sangat kecil, misalnya: mikroorganisme, memiliki arti membuat benda yang kecil kelihatan besar, contohnya: mikroskop, dan memiliki arti seperjuta unit, contohnya: mikrogram
- Awalan multi-, memiliki arti banyak, lebih dari satu atau lebih dari dua, contohnya: multilateral, multifungsi. Memiliki arti berlipat ganda, contohnya: multimilioner
- Awalan neo-, memiliki arti baru atau yang diperbarui, contohnya: neokolonialisme, neofobia, neofeodalisme
- Awalan non-, memiliki arti bukan, tidak, atau tanpa. Contohnya: nonblok, nonaktif, nonesensial, nonformal