Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jenis kalimat berdasarkan jumlah klausanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Berikut ini pembahasan mengenai kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Dengan demikian, unsur predikat dan subjeknya hanya satu dan merupakan satu kesatuan. Pada kalimat tunggal, terdapat semua unsur wajib serta memungkinkan ada pula unsur yang bersifat manasuka.

Contoh kalimat tunggal:

  • Dia sedang berolahraga.
  • Dia akan pergi.
  • Kami akan berangkat ke sekolah.
  • Mereka sedang mengerjakan tugas sekolah.
  • Pekerjaan dia mengawasi pekerja lain di sini.
  • Dia sedang membeli alat tulis.

Kalimat tunggal terbagi menjadi kalimat berpredikat verba, kalimat berpredikat adjektiva, kalimat berpredikat nominal, dan kalimat berpredikat numeral.

Kalimat Berpredikat Verba

Kalimat berpredikat verba dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu kalimat taktransitif, kalimat ekatransitif, dan kalimat dwitransitif.

Kalimat Taktransitif

Kalimat taktransitif adalah kalimat yang objeknya tidak hadir. Secara sederhana kalimat taktransitif didefinisikan sebagai kalimat tidak berobjek dan tidak berpelengkap. Contohnya:

  • Ibu sedang berbelanja.
  • Kami biasa berjalan kaki.
  • Pak guru belum datang.
  • Daunnya menguning.
  • Adik sedang bermain di halaman.
  • Ibu sedang memasak di dapur.
  • Kami berangkat minggu depan.

Kalimat Ekatransitif

kalimat ekatransitif adalah kalimat yang memiliki objek tetapi tidak memiliki pelengkap. Contohnya:

  • ibu sedang menjahit baju.
  • Mereka memberangkatkan bus ini terlalu cepat.
  • Adik bermain mobil-mobilan.
  • Ayah sedang menyiram tanaman di halaman.

Kalimat Dwitransitif

kalimat dwitransitif adalah kalimat aktif yang memiliki objek dan kalimat sekaligus. Contohnya:

  • Ali mengambilkan adiknya minuman.
  • Ibu membelikan kakak sepeda baru.
  • Ibu itu mencarikan anaknya pekerjaan.

Kalimat Berpredikat Adjektival

Kalimat berpredikat adjektival adalah kalimat yang memiliki predikat adjektiva atau frasa adjektiva. Contohnya:

  • Ibunya sakit.
  • Gambarnya sangat cantik.
  • Bungannya sangat cantik.
  • Pemandangannya indah.

Kalimat Berpredikat Nominal

Kalimat berpredikat nominal adalah kalimat yang terdiri atas predikat nomina atau frasa nomina. Contohnya:

  • Wanita itu guru saya.
  • Saya mahasiswa.
  • Orang itu seorang petani.

Kalimat Berpredikat Numeral

  • Anaknya banyak.
  • Istrinya dua.
  • Uangnya sedikit.
  • Tinggi pohon itu lebih dari dua puluh meter.

Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal, yang saling berhubungan. Kalimat tunggal, berdasarkan kedudukan kalimat tunggal yang satu dengan yang lainnya, dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terdiri dari dua kalimat tunggal yang memiliki kedudukan setara. Kalimat majemuk setara dibagi menjadi empat yaitu

Kalimat majemuk setara pertentangan : ditandai dengan konjungsi tetapi, melainkan, namun, sedangkan, dan lainnya. Contoh: Kami akan belajar bersama, tetapi dia ingin belajar sendiri.

Kalimat majemuk setara penggabungan : ditandai dengan konjungsi serta atau dan. Contohnya: Ibu sedang mengepel lantai dan ayah sedang mencuci mobil.

Kalimat majemuk setara penguatan : ditandai dengan konjungsi bahkan. Contoh : Dia pandai menari bahkan kemarin dia memenangkan perlombaan.

Kalimat majemuk setara pemilihan : ditandai dengan konjungsi kata hubung atau. Contoh: Dia bingung ikut ayahnya ke Bandung atau menemani ibunya di rumah.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang terdiri atas dua kalimat tunggal yang berkedudukan berbeda.

Satu kalimat merupakan induk kalimat, sedangkan kalimat lainnya merupakan anak kalimat. Kalimat majemuk bertingkat dibagi menjadi 10 jenis yaitu

  • Sebab : ditandai kata hubung karena, sebab, oleh sebab itu, oleh karena itu.
  • Akibat : ditandai kata hubung sehingga, hingga, dsb.
  • Waktu : ditandai dengan ketika, saat ini, dsb.
  • Perlawanan : ditandai kata hubung meskipun, walaupun, dsb.
  • Tujuan : ditandai kata hubung supaya, agar, dsb.
  • Pengandaian : ditandai dengan seandainya, dsb.
  • Pembatasan : ditandai kata hubung kecuali, selain, dsb.
  • Perbandingan : ditandai dengan kata hubung ibarat, seperti, bagai, dsb.
  • Alat : ditandai kata hubung dengan +nomina.

Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang menggabungkan kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk setingkat. Kalimat majemuk campuran terdiri atas minimal tiga kalimat tunggal.

Contoh:

  • Ibu sedang memasak dan adikku sedang bermain, ketika aku tiba di rumah.
  • Dinda sedang melukis dan Sintia sedang menari, ketika aku sampai di rumah Dinda.
fbWhatsappTwitterLinkedIn