Seni tari merupakan salah satu seni yang memadupadankan gerakan dengan musik pengiringnya. Gerakan yang tercipta merupakan gambaran perasaan untuk diungkapkan dalam suatu pergaulan. Seni tari sendiri termasuk dalam seni audiovisual. Hal ini dikarenakan perpaduan gerak dan musik yang menjadi unsur utama dalam seni tari.
Seni tari terus berkembang dengan seiring perkembangan zaman. Tujuan diadakannya pagelaran seni tari pun beragam mulai dari diperuntukkan untuk upacara adat, pagelaran adat, persembahan, peringatan, dan penyambutan tamu penting suatu daerah.
Ekspresi penjiwaan yang telah tertanam pada diri para penari terutama saat mementaskan tarian memiliki daya pikat tersendiri bagi penontonnya.
Indonesia sendiri yang terkenal dengan jumlah suku, adat istiadat, serta bahasa daerah yang ratusan memiliki beragam jenis tari. Dalam bentuk penyajiannya tari dibagi menjadi beberapa, yaitu:
Sesuai dengan namanya tari tunggal merupakan tarian yang hanya dipentaskan oleh seorang penari. Pada beberapa jenis tari tradisional ada yang dasarnya adalah tari tunggal, namun dapat pula dibawakan oleh banyak penari jikalau memang memadai.
Salah satu kelebihan tari tunggal jika dibandingkan dengan tarian lainnya adalam penari dalam lebih bebas dalam berekspresi. Hal ini dikarenakan jumlah penari yang sedikit sehingga penari dapat berkespresi tanpa harus perlu memperhatikan gerakan penari lainnya.
Hal yang menarik lainnya yang menjadi ciri dari tari tunggal adalah tarian ini biasanya gerak tari dalam tari tunggal menggambarkan suatu objek tertentu. Objek yang dimaksud bisa berupa bintang, binatang, atau bisa juga menceritakan suatu tokoh dari cerita.
Namun, dalam membawakan tari tunggal penari dituntut memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta harus dapat mengisi ruang pentas yang telah disediakan untuk menari. Contoh dari tari tunggal adalah tari Gatotkaca, tari Topeng Kelana, dan tari Panji.
Tari berpasangan merupakan tari yang dibawakan oleh dua orang penari, baik laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, ataupun laki-laki dengan perempuan. Pada tari berpasangan biasanya memiliki beberapa gerakan yang berbeda.
Namun, jika diperhatikan perbedaan gerakan yang ada akan membentuk satu perpaduan gerakan yang utuh. Hal yang perlu diperhatikan oleh penari berpasangan adalah harus sering melakukan latihan tari dengan pasangannya sebelum pementasan.
Hal ini dikarenakan agar terjadi keserasian dan keharmonisan dalam membawakan tariannya. Contoh dari tari perpasangan adalah tari Payung, tari Bambangan Cakil, tari Legong, dan tari Yosim.
Tari kelompok merupakan tarian yang dibawakan lebih dari dua orang penari. Pada jenis tari kelompok biasanya penari dapat mengenakan busana tari yang beragam. Kostum yang beragam menandakan bahwa tiap penarinya memiliki peran yang berbeda.
Sekalipun mengenakan busana yang beragam, sisi estetika ruang dan fungsi penyajian tarian tetap dijaga. Hal ini agar maksud dari tarian dapat tersampaikan dengan baik. Serta terjalinnya keterpaduan antar gerakan akan sangat mempengaruhi kestetikan tari kelompok. Tari kelompok sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Sesuai dengan namanya, para penari tari kelompok ini tidak menyuarakan dialog apapun dalam tariannya. Penari hanya fokus terhadap gerakan tarinya. Contoh dari tari kelompok tanpa dialog adalah tari bedhaya dan tari serimpi.
Tari kelompok dengan dialog merupakan tari yang mempersembahkan tarian dan dialog para penarinya. Dialog dalam menari sendiri dibedakan menjadi dua yaitu berdialog prosa dan berdialog tembang.
Pada dialog prosa berarti penari dalam melakukan geraknnya diselingi dengan dialog prosa layaknya orang sedang membaca yang disesuaikan dengan musik pengiringnya. Contoh tari dengan kelompok dialog prosa adalah tari wayang orang.
Sedangkan, untuk dialog tembang adalah penari yang membawakan tariannya sekaligus bernyanyi sebagai pelengkap musik pengiring tarinya. Contoh dari tari berdialog tembang adalah tari Langendriyan.
Tari massal merupakan tari yang dipentaskan dengan jumlah penari yang banyak. Khusus untuk tari massal karena jumlah penarinya sangat banyak maka membutuhkan tempat pertunjukkan yang luas seperti di lapangan atau aula.
Perbedaan yang mencolok antara tari kelompok dan tari massal berada pada gerakannya. Pada tari massal gerakan penarinya akan seragam. Bahkan busana dan riasan yang dikenakan oleh para penari juga biasanya sama.
Sedangkan, pada tari berkelompok sekalipun dibawakan oleh penari lebih dari dua orang tetapi gerakan, busana, dan tata rias penarinya biasanya selalu berbeda. Contoh dari tari massal adalah tari Saman, tari Kecak, tari Datun, tari Tor-Tor, dan tari Baris Gede.
Dengan banyaknya tari yang ada di nusantara tentunya tidak dapat dilepaskan dari jenis-jenis bentuk penyajian seperti di atas. Setiap tarian disajikan dalam bentuk apapun pastinya memiliki maksud tersendiri.
Dalam tiap bentuk penyajian tarian terkandung makna gerakan tari yang tidak dapat dilepaskan dari unsur tarian. Bentuk penyajian tari juga berperan penting dalam keindahan tari.