Bahasa Indonesia

8 Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu teks yang seringkali kita temui adalah teks persuasif. Hal-hal yang bersifat persuasif banyak kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari karena penting menguasai kemampuan berbicara di depan umum.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai kaidah kebahasaan teks persuasif serta langkah-langkah untuk menyimpulkannya.

Teks persuasif merupakan teks yang berisi ajakan untuk pembacanya. Ajakan tersebut ditujukkan dengan maksud agar pembaca dapat mengikuti ajakan yang disarankan penulis. Selain berisi ajakan, teks persuasif juga mengemukakan pendapat penulis, dapat juga berisi fakta yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca agar mengikuti ajakan penuis.

Adapun kaidah kebahasaan teks persuasif antara lain:

1. Menggunakan Kata Bujukan

Karena teks persuasif memuat ajakan atau bujukan, maka kata-kata yang digunakan berupa kata yang mengandung bujukan. Kata-kata tersebut antara lain:

  • harus
  • penting
  • sepantasnya
  • sebaiknya

2. Menggunakan Kata Kerja Imperatif

Kata kerja imperatif merupakan kata kerja yang digunakan untuk memberikan instruksi atau perintah kepada orang lain, seperti meminta sesuatu, melarang, dan menganjurkan sesuatu. Kata kerja imperatif anatara lain:

  • hendaknya
  • jangan
  • jadikanlah
  • waspadalah

3. Menggunakan Istilah Khusus sesuai dengan Topik yang Dibahas

Misalnya ketika membahas mengenai pendidikan, maka istilah yang akan muncul misalnya prestasi akademik, prestasi non akademik, anak didik, dan sebagainya.

Contohnya:

Prestasi akademik memang penting, tetapi prestasi non akadmeik juga tidak lah penting. Prestasi bukan hanya mengenai nilai saja, tetapi prestasi di bidang seni, olah raga, teknologi juga merupakan sebuah prestasi.

4. Menggunakan Konjungsi yang Argumentatif

Konjungsi argumentatif merupakan kata hubung yang berfungsi untuk menekankan argumentasi. Misalnya, karena, akibatnya, oleh karena itu, jika, sebab,

5. Menggunakan Kata Kerja Mental

Verba mental merupakan kata kerja yang menyatakan reaksi/respon seseorang terhadap suatu kondisi atau tindakan dan pemikiran terhadap sesuatu. Misalnya:

  • berpendapat
  • menduga
  • menyimpulkan
  • memperkirakan
  • berasumsi
  • diharapkan
  • memikirkan
  • memperihatinkan
  • mengagumkan

6. Menggunakan Kata-Kata Rujukan

Rujukan merupakan bahan sumber yang dipakai untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. Beberapa teks persuasif memuat data rujukan, misalnya dengan menggunakan kata-kata: berdasarkan data ….., merujuk pada pendapat, menurut …., berdasarkan ….

Pernyataan yang memuat data rujukan berfungsi untuk memperkuat ajakan atau bujukan penulis.

7. Menggunakan Opini dan Fakta

Beberapa teks persuasif menyajikan opini/ pendapat dan juga fakta. Hal tersebut bertujuan untuk lebih meyakinkan pembaca sebelum menerima bujukan.

8. Menggunakan Pronomina Kita

Pronomina merupakan kata yang digunakan untuk mengganti orang atau benda. Pada teks persuasif seringkali digunakan pronomina persona pertama jamak kita.

Penggunaan pronomina persona kita bertujuan agar penulis seolah-olah mewakili keinginan pembaca, tidak ada pembeda natara penulis dan pembaca sehingga pembaca menyepakati/menyetujui ajakan yang diberikan penulis. Misalnya: Kita seharusnya saling bahu-membahu dalam menyelesaikan permasalah tersebut.