Daftar isi
Suku Jawa memiliki kerajinan yang sangat terkenal sekali hingga ke luar negeri yaitu kain batik. Kain batik ini berasal dari Indonesia yaitu Jawa.
Keberadaan dari kain tradisional ini masih ada hingga sekarang dikarenakan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat suku Jawa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menekan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu.
Pengertian batik menurut para ahli:
Pengertian secara umum, batik merupakan suatu kerajinan yang dibuat dengan cara digambar di atas kain dengan motif yang khas menggunakan canting dan malam.
Sejarah dari kain batik sudah sejak lama dikenal yaitu pada abad ke 4 SM. Hal ini berkaitan dengan ditemukannya kain yang digunakan untuk membungkus mumi di Mesir. Kain tersebut berlapiskan malam dan membentuk pola.
Sejarah kain batik di Indonesia sendiri sangat erat kaitannya dengan perkembangan sebuah kerajaan Majapahit dan juga penyebaran ajaran agama Islam di tanah Jawa. Setelah tumbuh dan berkembang di kerajaan Majapahit, kain batik ini terus berkembang di kerajaan kerajaan lainnya.
Kain batik keberadaannya mulai meluas dan menjadi milik khas dari masyarakat Indonesia, khususnya suku Jawa setelah akhir pada abad ke 18 atau di awal abad ke 19. Hingga pada akhir abad ke 19 batik yang dihasilkan yaitu batik tulis.
Di awalan abad ke 20 batik cap mulai dikenal. Kesenian batik merupakan kesenian menggambar di atas kain yang digunakan untuk pakaian dari raja raja di Indonesia pada zaman dahulu. Pada mulanya batik hanya dibuat terbatas di kalangan kerajaan saja.
Banyak para pengikut raja yang bertempat tinggal di luar keraton, lalu kesenian batik ini dibawa oleh mereka dan dikerjakan di tempat masing masing. Seiring dengan perkembangan waktu kesenian batik ini menjadi berkembang dan meluas dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan para kaum wanita.
Kemudian yang tadinya batik hanya digunakan pakaian oleh keluarga keraton, lalu menjadi pakaian rakyat yang banyak digemari baik oleh wanita maupun pria.
Ada dua karakteristik dari batik, yaitu karakteristik dari batik tradisional dan batik modern.
Karakteristik Batik Tradisional
Karakteristik Batik Modern
Kain batik memiliki dua fungsi yang berbeda yaitu fungsi praktis dan fungsi estetis.
Fungsi praktis ini berartikan digunakan dalam kehidupan sehari hari. Misalnya difungsikan sebagai pelengkap dari kebutuhan pakaian seseorang yaitu biasanya batik diaplikasikan pada kemeja, daster, jarik, selendang dan masih banyak lagi.
Fungsi estetis di sini yaitu berupa hiasan dan simbol sosial. Batik sebagai hiasan karena memiliki keindahan dalam pola dan warnanya. Hal ini dapat dilihat pada pengaplikasiannya seperti batik pada taplak meja, seprei, gorden, tas dan hiasan dinding.
Batik sebagai simbol sosial didapat dari harga dan tingkat kesulitan dalam pembuatan kain batik ini. Sebagai simbol sosial, biasanya kain batik tradisional lebih diminati dan disukai oleh banyak orang walaupun dari segi harga cenderung mahal, dibandingkan dengan kain batik modern.
Jenis dari batik Indonesia ada 2 yaitu batik tradisional dan batik modern.
Batik tradisional memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan pengerjaannya sangat rumit serta membutuhkan waktu yang lumayan lama. Batik tradisional memiliki beberapa pola pola tertentu diantaranya, kawung, parang, ceplok, tambal, tuntum, nitik dan masih banyak lagi.
Bahan dasar dari kain batik yaitu berupa kain tenun putih yang memiliki kualitas baik, halus. Susunan motif dari batik tradisional memiliki aturan tertentu. Batik tradisional atau biasa disebut batik lawas memiliki warna yang cenderung gelap, coklat tua dan putih.
Batik tradisional atau batik lawas tidak boleh dilipat dan dimasukkan ke dalam plastik, dikarenakan nantinya akan merusak benang benang dari kain batik tersebut. Penyimpanan untuk batik tradisional sebaiknya dijepit menggunakan hanger dan ditaruh di dalam lemari dengan rapi.
Pada batik modern motif dan pewarnaan tidak tergantung pada pola pola tertentu. Motif dan pewarnaannya bebas menggunakan warna dan motif apa saja. Batik modern juga mengikuti perkembangan dari bahan bahan pewarnaannya.
Pada beberapa motif, canting tidak digunakan namun menggunakan kuas. Untuk penerapan warnanya menggunakan kapas dan kain. Dalam perkembangannya bahan dasar dari batik modern semakin bervariasi.
Motif batik kawung ini memiliki pola buatan yang hampir mirip dengan buah yang bernama kawung. Motif kawung ini diurut secara geometris dan kadang kadang pada motif ini digambarkan sebagai bunga lotus.
Bunga lotus memiliki makna yaitu melambangkan umur panjang dan kesucian. Bunga lotus yaitu tumbuhan yang memiliki 4 daun bunga yang merekah.
Motif batik keraton ini adalah asal muasal dari segala jenis motif batik yang tersebar di Indonesia.
Batik keraton ini merupakan batik yang sangat khas dan juga terhormat, dikarenakan dibuat oleh putri keraton dan pembatik lainnya yang ahli yang berada di lingkungan keraton.
Corak pada batik keraton ini bisa dibilang terlarang untuk digunakan pada batik biasa.
Motif batik cirebon ini sangat terkenal di mancanegara karena memiliki motif yang khas yaitu motif megamendung. Motif megamendung ini merupakan motif pertama dan satu satunya di dunia.
Motif megamendung ini pada awalnya diharuskan selalu berwarna biru dan diselingi dengan warna merah. Warna biru dan merah menggambarkan keadaan masyarakat pesisir yang lugas, terbuka.
Saat ini motif megamendung telah mengalami perkembangan dan modifikasi sesuai dengan permintaan para konsumen.
Batik madura terkenal sekali dengan motifnya yang bebas dan warna ditampilkan berani seperti warna hijau muda, kuning dan merah.
Di daerah Madura, para pembatik dikumpulkan menjadi satu wilayah yaitu Pamekasan. Para pembatik membuat dan menjual langsung batik batik yang dibuatnya.