Daftar isi
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Motif Batik Kawung, berikut pembahasannya.
Apa itu Motif Batik Kawung?
Motif batik kawung adalah salah satu jenis atau motif batik tulis yang diyakini paling tua di Indonesia. Motif ini berasal dan berkembang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Batik dengan motif kawung ini diketahui sudah ada sejak masa Mataram Baru.
Batik kawung memiliki pola bulat mirip seperti kelapa namun terkadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling yang ditata rapi secara geometris. Motif kawung menginterpretasikan sebagai gambar bunga lotus dengan empat helai daun yang merekah.
Sejarah Motif Batik Kawung
Ada beberapa pendapat para ahli yang mengatakan asal usul tentang motif Batik. Setidaknya ada tiga pendapat yang berbeda. Pendapat pertama meyakini batik Kawung sudah ada sejak era kerajaan Mataram yaitu pada abad ke 13. Berasal dari seorang pemuda yang sangat terkenal dengan wibawanya dan sangat disegani oleh masyarakat.
Hal tersebut membuat pihak kerajaan pemasaran lalu memanggil pemuda tersebut untuk datang ke kerajaan. Sang ibu dari pemuda tersebut tentu saja merasa bangga dan berpesan kepada putranya agar tetap rendah hati, menjaga dirinya, dan tidak lupa asal-usulnya.
Untung menemani putranya, sang ibu membuatkan batik dengan motif kawung yang kemudian kain tersebut dibawa ke kerajaan. Pemuda tersebut akhirnya diangkat sebagai Adipati Wonobodro. Pada saat penyerahan jabatan itu, ia mengenakan pakaian batik yang dibawakan oleh ibunya.
Pendapat kedua menyatakan batik kawung terinspirasi dari binatang kumbang yang kerap menjadi hama bagi tanaman kelapa. Warna kumbang yaitu merah dan coklat cerah serta bentuknya diyakini menjadi ide pada motif batik kawung.
Pendapat terakhir yaitu pendapat yang paling diterima dan diyakini masyarakat bahwa motif batik kawung berasal dari buah kolang-kaling. Buah kolang-kaling atau buah aren ini memiliki komposisi kulit, biji dan buah. Ketika buah tersebut disejajarkan menjadi empat bagian maka bentuk tersebut akan simetris yang mirip seperti motif batik kawung.
Makna Motif Batik Kawung
Meski motifnya sederhana, namun motif batik kawung memiliki makna yang mendalam. Tak hanya satu makna, batik kawung dapat diartikan ke berbagai makna. Makna tersebut antara lain
- Persatuan Rakyat
Menurut salah satu pakar batik Indonesia yaitu S.K Sewan Susanto mengatakan dalam bukunya yang berjudul Seni Kerajinan Batik Indonesia tahun 1973, bahwa batik kawung adalah lambang dari persaudaraan. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk kolang-kaling yang terbagi menjadi empat bagian serta memiliki satu titik di tengahnya. Titik tengah tersebut merupakan representasi dari pusat kekuatan alam semesta. Maka dari itu motif batik yang diibaratkan sebagai sederek sekawan gangsal pancer merupakan lambang dari persatuan seluruh rakyat. - Hati yang Bersih
Buah kolang-kaling adalah buah dari pohon aren. Bentuk buahnya sendiri berwarna putih bersih yang tersembunyi di balik kulit buah yang keras. Masyarakat Jawa menganggap batik kawung merupakan gambaran dari hati yang bersih yang merupakan sebuah ketetapan hati yang tidak perlu diketahui oleh orang lain. - Berguna Bagi Orang Lain
Motif batik kawung memuat tentang pohon aren yang dikenal memiliki banyak manfaat. Segala aspek dari pohon aren mulai dari daun, akar, kayu, buah, batang hingga getahnya dapat bermanfaat untuk orang-orang. Oleh sebab itu batik kawung menjadi simbol agar manusia dapat berguna bagi manusia lainnya setiap saat. - Simbol Kearifan, Kebijaksanaan, dan Pengendalian Diri
Menurut Iwet Ramadhan dalam bukunya tahun 2013 yang berjudul Cerita Batik menjelaskan bahwa nama “kawung” berasal dari kata “suwung” yang artinya “kekosongan”. Maksud dari “kekosongan” adalah bukan tidak berfikir melainkan tentang kekosongan hawa nafsu dam duniawi. Kata “suwung” berarti orang tersebut netral, tidak berpihak pada siapapun, serta selalu mengikuti aturan yang berlaku.
Jenis Motif Batik Kawung
Motif batik kawung mempunyai turunan motifnya yang diberi nama sesuai dengan ukuran lonjong motif batik tersebut. Turunan dari motif batik kawung antara lain:
Motif Batik Kawung Picis
Motif batik kawung jenis picis memiliki bulat lonjong kawung yang kecil mirip seperti mata uang picis bernilai sepuluh sen. Ada juga yang mengatakan “picis” memiliki makna “kecil”.
Motif Batik Kawung Bribil
Motif batik kawung bribil memiliki motif bulat-lonjong yang lebih besar dari kawung picis yaitu seukuran dengan uang bribil yaitu senilai setengah sen. Ada juga yang menagatakan nilai bribil adalah 25 sen.
Motif Batik Kawung Sen
Motif batik kawung jenis ini memiliki pola bulat-lonjong seukuran dengan mata uang sen. Jenis motif batik kawung ini adalah yang sering digunakan untuk menutupi jenazah sebelum dibalut dengan kain kafan.
Motif Kawung Sekar Agung
Turunan motif ini telah melalui modifikasi yaitu bentuk motifnya cenderung persegi bujur sangkar. Pada setiap ornamennya terdapat tiga garis (Sawut) yang disertai oleh tiga titik (cecek). Batik kawung sekar agung juga memiliki variasi pada visualnya yaitu terdapat isen berupa empat bentuk belah ketupat. Sementara itu warna dari batik motif ini umumnya putih, putih kekuningan, merah soga pada ornamennya, serta warna hitam pada latarnya.
Motif Kawung Semar
Pada motif batik jenis ini unsur ornamennya adalah bulatan lonjong yang berukuran besar berjumlah empat buah. Sedangkan ornamen utamanya berukuran lebih kecil.
Motif Kawung Sari
Motif kawung sari terdiri dari ornamen utamanya yang berbentuk bulat lonjong serta memiliki garis yang membagi dua bagian pada setiap motifnya. Motif ini juga sering disebut sebagai motif kawung kopi karena polanya mirip dengan bentuk kopi pecah. Pola garis tersebut terlihat seperti menyilang.
Motif Kawung Buntal
Motif kawung jenis ini terdiri dari ornamen utama yang berbentuk gabungan antara kawung picis dan bunga. Motif bunga yang terlukis pada motif kawung buntal adalah bunga kenikir. Bentuk bunga tersebut menjadi ciri khas dari batik ini.
Motif Batik Kawung Kembang
Ornamen utama ada motif batik kawung kembang adalah empat bulatan lonjong yang dibentuk mirip dengan bentuk kembang atau bunga. Selain itu pada setiap ornamen utamanya terdiri dari bulatan lonjong dengan isen motif garis yang terdapat pada ujung bulatan kawung. Pada bagian tengah antar bulatan terdapat deretan titik yang melingkar dan membentuk lingkaran kecil dan empat titik yang berbeda.